Sukses

Menjembatani Dunia Pendidikan dengan Industri Fesyen di Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Tidak kurang dari 15 sekolah fesyen yang memamerkan koleksi modenya di runway Embracing Jakarta Muslim Fashion Week.

Liputan6.com, Jakarta - Mendukung penguatan posisi Indonesia di pasar fesyen muslim dunia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut penting untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan industri mode lokal. Karena itu, pihaknya bangga koleksi mode karya sekolah-sekolah fesyen di Indonesia bisa tampil di Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

Dalam fashion parade sesi pertama di acara hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama KADIN ini, tidak kurang dari 15 sekolah fesyen unjuk kebolehan meramu koleksi busana. Para perwakilan masing-masing menampilkan enam looks di runway Embracing JMFW di Aquatic Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 18 November 2021.

"Sengaja (koleksi busana sekolah fesyen diselenggarakan pada sesi) pertama, karena sebagai penanda langkah awal. Walau bertajuk fesyen muslim, sekolah fesyen tidak selalu Islami, melainkan mengajarkan esensi fesyen," kata Komite Bidang Media Relations Jakarta Muslim Fashion Week Svida Alisjahbana dalam jumpa pers di lokasi acara.

Narasi ini seleras dengan yang diucapkan perwakilan KADIN, Anne Patricia Sutanto. Melalui JMFW, yang penyelenggaraan perdananya terjadwal Oktober tahun depan, mereka ingin menyoroti toleransi di bawah seruan Bhinneka Tunggal Ika. Juga, mempertegas daya industri fesyen muslim di negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia.

Nadiem menitipkan pesan agar penyelenggaraannya tidak bisa meninggalkan keunikan budaya Indonesia. Harapannya, sambung Anne, JMFW bisa jadi payung besar penaung perkembangan fesyen muslim yang berdaya saing secara global.

Dalam prosesnya, Yosepin Sri Ningsih, Ketua Program Studi D3 Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, menyebut pentingnya sinergi jangka panjang antara dunia pendidikan dengan industri fesyen. "Selama ini kolaborasi sebenarnya sudah berjalan, hanya saja produknya tidak terekspos dengan baik," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

15 Sekolah Fesyen

Paparan salah satunya datang dalam partisipasi gelaran Embracing JMFW. Yang terlibat adalah Institut Kesenian Jakarta, ISI Denpasar, Islamic Fashion Institute, Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, dan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.

Ada pula Institut Desain dan Bisnis Bali, Universitas IBNU Khaldun Bogor, Sekolah Tinggi Desain Indonesia (STDI) Bandung, Universitas Kristen PETRA, Politeknik STTT Bandung, Telkom University, LaSalle Collage Jakarta, Universitas Ciputra Surabaya, dan Universitas Kristen Maranatha.

Menonjolkan keunikan rancangan dari masing-masing perancang, presentasinya didominasi palet warna netral dan pastel. Tapi, ada juga kombinasi warna kontras seperti krem dan maroon, sementara ada yang telah mengadopsi konsep berkelajutan.

Dalam hal ini, Universitas Kristen Maranatha mempersembahkan koleksi yang diklaim menggunakan material denim lebih ramah lingkungan. Deskripsinya terutama beritik berat pada penggunaan air saat produksi, sesuatu yang disoroti dalam produksi bahan denim.

3 dari 4 halaman

Acara Tahunan

Seusai penyelenggaraan Embracing JMFW, Jakarta Muslim Fashion Week akan jadi program tahunan Kemendag dan KADIN. Anne mengatakan, penyelenggaraannya bermaksud membesarkan sektor-sektor usaha berorientasi domestik dan ekspor, sehingga ke depannya dapat jadi event fesyen muslim terbesar di dunia.

Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional ini menyambung, pihaknya siap mendukung akselerasi dunia usaha. Juga, membangun kekompakan ekosistem dari hulu ke hilir dalam inisiasi JMFW sebagai pusat fesyen muslim dunia.

"Fesyen muslim Indonesia punya potensi yang besar untuk dapat bersaing di pasar global. Ini termasuk ragam desain berciri khas wastra Indonesia, seperti batik, tenun, bordir, dan aksesori," tuturnya. "Industri lain yang mendukung fesyen muslim Indonesia adalah produk kosmetik dan kecantikan yang halal. Semua potensi inilah yang penting untuk diperkenalkan ke dunia Internasional."

4 dari 4 halaman

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.