Sukses

Daftar 10 Situs UNESCO Terpopuler di Instagram, Ada dari Indonesia?

Tempat wisata di Italia menempati urutan pertama daftar 10 Situs UNESCO paling populer di Instagram.

Liputan6.com, Jakarta - Situs bersejarah yang diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBBs, selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran banyak yang berminat ingin mengunjunginya.

Belum lama ini terungkap daftar situs UNESCO paling populer di Instagram. Dilansir Travel and Leisure, 16 November 2021, sebuah perusahaan sumber daya kreatif, Design Bundles, melakukan survei situs UNESCO yang paling populer di dunia.

Untuk mengetahuinya, mereka melihat berapa kali situs sudah ditandai di Instagram pada 2021. Apakah ada wakil dari Indonesia yang masuk daftar? Simak daftar 10 Besar situs UNESCO terpopuler di Instagram.

1. Pusat bersejarah di Roma, Italia: 61,2 juta tagar.

2. Rio de Janeiro, Brasil: 45 juta tagar.

3. Venesia beserta lagunanya di Italia: 25,8 juta tagar.

4. Kiev, Ukraina: 21,9 juta tagar.

5. Pusat bersejarah di Florence, Italia: 21,5 juta tagar.

6. Pusat bersejarah di Praha, Republik Ceko: 17,7 juta tagar.

7. Budapest, Hungaria: 14,7 juta tagar.

8. Brasilia, Brasil: 13,3 juta tagar.

9. Pusat bersejarah Saint Petersburg, Rusia: 12 juta tagar.

10. Quinto, Spanyol: 9,9 juta.

Untuk untuk situs alam yang paling populer diraih Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat (AS) yang menduduki urutan ke-15 dengan sekitar 4,6 juta tagar. Dua landmark AS lainnya juga masuk ke dalam 30 besar, yaitu Grand Canyon, di urutan ke-16 dengan sekitar 4 juta tagar dan Yellowstone di urutan ke-25 dengan sekitar 2,8 juta tagar.

Tak ada nama Indonesia di daftar 10 besar, meski begitu kita masih bisa berbangga karena ada nama Bali dalam daftar 20 Besar. Kali ini diwakili Lanskap Budya di Bali yang mendapatkan 3,9 juta tagar. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Situs Purbakala

Pada 75 tahun lalu, UNESCO dibentuk untuk menumbuhkan apresiasi global antarbudaya. Organisasi ini mengumumkan daftar pertama yang berisi 12 situs warisan dunia UNESCO pada 1978.  Sampai saat ini, total ada 1.154 situs dengan 897 budaya, 218 alam, dan 39 campuran yang sudah masuk ke dalam daftar UNESCO.

Di Indonesia sendiri, ada beberapa destinasi wisata yang sudah termasuk situs warisan budaya dunia. Salah satunya adalah Situs Purbakala di Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Museum Sangiran menjadi destinasi wisata di Sragen yang paling terkenal yang terletak di Kubah Sangiran.

Museum ini menjadi gambaran kehidupan manusia masa lampau karena merupakan museum purbakala paling lengkap di dunia. UNESCO bahkan sudah mengakui kalau Situs Purbakala Sangiran masuk dalam Situs Warisan Budaya Dunia.

Dibangun pada 1980, museum ini menempati areal seluas 16.675 meter persegi. Bangunan bergaya Joglo itu terdiri atas ruang pameran, yaitu ruang utama tempat koleksi dipamerkan; dan ruang laboratorium yaitu tempat dilakukannya proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan di kawasan Sangiran. Kawasan itu merupakan tempat penemuan fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di Museum Fosil Sangiran.

3 dari 4 halaman

Desa di NTT

Ada juga Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa Wae Rebo berlokasi di dataran tinggi Pulau Flores yang dikelilingi oleh pegunungan hijau.

Wae Rebo dihuni oleh keturunan orang Minang, Sumatera Barat. Desa ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2012. Di desa ini terdapat tujuh rumah adat Manggarai yang berbentuk kerucut dengan pemandangan sekitar desa adat ini yang masih asri.

Nama rumah adat ini yaitu Mbaru Niang atau Mbaru Gendang. Atap rumah adat Wae Rebo terbuat dari daun lontar, menambah keunikan dari desa adat ini. Keanekaragaman hayati banyak ditemukan di desa ini. Penduduk setempat biasanya memanen biji kopi.

4 dari 4 halaman

Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.