Arti Tampilan Royal Blue Kate Middleton di COP26

British Royal Family: Duchess Camilla, Pangeran Charles, Duchess Catherine (Kate Middleton) dan Pangeran William. Dok: COP26

Liputan6.com, Jakarta - Kate Middleton melaksanakan tugas kerajaan di Skotlandia minggu ini. Pada Senin, 1 November 2021, ia bersama Pangeran William, Pangeran Charles, dan Camilla Parker Bowles menghadiri pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB, yang juga dikenal sebagai COP26.

Keempatnya menjadi tuan rumah untuk para kepala negara dan pemimpin dunia dalam resepsi di Clydeside Distillery untuk anggota penting Insiatif Pasar Berkelanjutan dan finalis Penghargaan Hadiah Earthshot.

Pada kesempatan itu, Kate Middleton memilih gaun mantel kobalt dari Eponine dilengkapi sepatu hak tinggi dari Rupert Sanderson. Ia menambahkan aksesori pendamping berupa sepasang anting topaz dari Kiki McDonough.

Dilansir dari Purewow.com, Sabtu (6/11/2021), gaun biru yang dipakai oleh Kate Middleton ternyata memiliki arti. Simak penjelasan berikut iini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dipakai Beberapa Kali

Gaun biru yang dipakai Kate Middleton saat menghadiri acara COP26. — (twitter.com/RoccoHowat1)

Seluruh pakaian yang ia kenakan pada saat menghadiri acara tersebut tidak dipilih secara acak dari dalam lemarinya. Gaun yang memberikan ilusi persegi di bagian bahunya, serta balutan bagian depan dengan ikat pinggang dan dua kancing hitamnya itu memiliki makna.

Biru dipilih untuk mewakili lautan mengingat Pangeran William dan peserta lainnya juga memakai tema warna yang sama. Poppy pin yang tersemat pada gaun itu merupakan simbol negara Inggris.

Diketahui gaun biru tersebut juga pernah Kate pakai pada acara sebelumnya. Seorang pengguna Twitter memperhatikan bahwa gaun tersebut pernah dipakai dalam unggahan Instagram sekitar 87 minggu yang lalu.

"Masuk akal untuk dipakai berulang kali. Mungkin dia sudah lama memiliki gaun ini," tulis seorang pengguna Twitter.

Penulis : Azarine Natazia

3 dari 3 halaman