Sukses

BLACKPINK Tagih Janji Aksi Perubahan Iklim pada Pemimpin Dunia di COP26

BLACKPINK berpesan agar kesepakatan yang dibuat di Paris pada 2015 untuk mengurangi tingkat pemanasan global bisa diwujudkan.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Februari 2021, girlband Korea BLACKPINK ditunjuk sebagai Duta Global untuk Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2021 atau COP26.  Saat itu, mereka hadir ke Kedutaan Besar Inggris di Seoul, Korea Selatan, untuk dinobatkan secara langsung serta diberikan piagam penghargaan.

Para personel BLACKPINK juga berkesempatan untuk menerima surat yang ditulis langsung oleh Boris Johnson selaku Perdana Menteri Inggris. Setelah delapan bulan berlalu, akhirnya Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 (COP26) resmi dilaksanakan bulan ini di Glasgow, Skotlandia, dengan dihadiri banyak pemimpin dunia. COP26 adalah konferensi tahunan yang membahas sikap global pada isu-isu perubahan iklim.

BLACKPINK pun kembali mengirim pesan kepada pemimpin dunia mengenai perubahan iklim. Mereka berpesan agar kesepakatan yang dibuat di Paris pada 2015 untuk mengurangi tingkat pemanasan global bisa diwujudkan.

Mereka pun merilis sebuah video bertajuk ‘Calling All Blinks: Climate Action in Your Area #COP26 di akun Youtube ‘BLACKPINK dan akun Twitter @ygofficialblink pada Rabu (3/11/2021).  "Pemimpin dunia berkumpul untuk fokus membahas perubahan iklim. Kami berharap Anda akan membuat keputusan penting untuk menjaga bumi kita sekarang dan selamanya," ucap Jisoo dengan bahasa Korea.

"Enam tahun yang lalu di Paris, Anda berjanji untuk melakukan pengurangan pemanasan global menjadi 1,5 derajat," lanjut Rose dengan menggunakan bahasa Inggris. Mereka mengatakan perubahan iklim harus segera diatasi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi.

"Jika temperatur Bumi naik 2 derajat maka akan ada beberapa dampak bagi manusia dan alam di seluruh penjuru dunia," ujar Lisa dalam bahasa Thailand. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah sepertiga populasi Bumi akan mengalami cuaca panas yang parah, mengalami kekeringan, masalah kesehatan hingga kematian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tindakan Nyata

Selain itu, hampir seluruh terumbu karang akan rusak, es laut akan meleleh dan satwa liar terancam punah. Karenanya, BLACKPINK berharap semua lapisan masyarakat bisa bekerja sama dan segera bertindak untuk menyelamatkan Bumi.

Mereka meyakini, kalau kita bertindak sekarang, melangkah dengan ambisi nyata, serta para pemimpin dunia menangkap momen penting ini di COP26, kita masih bisa mewujudkan apa yang disepakati di Paris pada 2015. "Kita masih bisa menyelamatkan planet ini. Kita masih bisa menyelamatkan masa depan kita dan Bumi," kata Jennie, juga dalam bahasa Inggris.

BLACKPINK juga mengatakan akan memantau jalannya COP26 dan berharap konferensi tersebut bisa menghasilkan tindakan nyata untuk melindungi Bumi.

"Sebagai perwakilan untuk COP26, kami berharap Anda memanfaatkan momen ini. Kami, BLACKPINK, dan BLINK, fans kami, generasi kita, dunia kita, akan melihat dan berharap. Ayo kita bekerja sama untuk Bumi kita dan lakukan aksi iklim di wilayahmu," tutup BLACKPINK

3 dari 4 halaman

Persetujuan Paris

COP26 atau Conference of Parties ke-26 akan mempertemukan kepala-kepala negara untuk membahas sikap global pada isu-isu perubahan iklim. Konferensi yang berlangsung sejak 31 Oktober sampai 12 Noember 2021 ini fokus pada tujuan mempertahankan yang telah disepakati COP21 pada 2015 di Paris.

Saat itu, setiap negara sepakat untuk bekerja sama untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah dua derajat celsius dan menargetkan 1,5 derajat celsius. Kesepakatan tersebut dikenal sebagai Persetujuan Paris.

Indonesia jugai ikut menghadiri COP26. Dilansir BBC, Selasa, 2 November 2021, Indonesia bersama Kanada, Brasil, Rusia, China, Republik Demokratik Kongo, AS dan Inggris, mencakup sekitar 85 persen hutan dunia.

Pemerintah dari 28 negara peserta juga akan berkomitmen untuk menghapus deforestasi dari perdagangan global makanan dan produk pertanian lainnya seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan kakao. Industri-industri ini mendorong hilangnya hutan dengan menebang pohon untuk memberi ruang bagi hewan untuk merumput atau tanaman untuk tumbuh.

4 dari 4 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.