Sukses

Usung Tema Fesyen Berkelanjutan, ISEF 2021 Tampilkan Karya 157 Desainer

ISEF 2021 berusaha menggiatkan konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan sebagai gaya hidup di era new normal.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Sustainable Muslim Fashion Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali hadir di tahun 2021. ISEF 2021 yang merupakan penyelenggaraan tahun kedelapan mengangkat tema “New Normal is Sustainable Fashion”.

Tema tersebut digaungkan sebagai upaya menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan sebagai gaya hidup di era new normal. Hal itu sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, tema ini juga sebagai respons terhadap kondisi pasar dan isu sustainability fashion yang tengah berkembang secara global.  "Dalam 10 tahun belakangan ini, dunia memang sedang concern dengan isu sustainability. Ini karena fast fashion yang berdampak negatif bagi lingkungan. Yang tadinya konsep fsyen itu hanya dua kali dalam setahun, sekarang bisa 12 kali dalam setahun," ucap Ali dalam jumpa pers yang digelar hybrid, Jumat, 29 Oktober 2021.

Dengan situasi tersebut, Ali berharap industri busana muslim dapat menerapkan gaya hidup berkelanjutan termasuk fesyen berkelanjutan. Alasannya, produk-produk busana muslim masih didominasi oleh bahan sintetis yang kurang ramah lingkungan.

"Saya berharap industri busana muslim itu in-line, bukan sekedar tren tetapi juga gaya hidup sustainability. Karena fesyen berkelanjutan itu bukan tentang tren yang tahun depannya bisa hilang, tetapi perubahan gaya hidup," tuturnya.

ISEF 2021 diselenggarakan secara daring dan luring di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Rabu, 27 Oktober sampai Sabtu, 30 Oktober 2021.  Acara ini diinisiasi oleh Bank Indonesia yang bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).

Gelaran ini terdiri dari rangkaian kegiatan pameran, talkshow, business matching, competition, serta fashion show busana muslim karya para perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA). ISEF 2021 resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bersatu Melawan Pandemi

"Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival yang ke-8 tahun 2021, apresiasi dan penghargaan sampaikan pada Bank Indonesia atas penyelenggaraan acara ISEF beserta rangkaiannya yang konsisten dilaksanakan setiap tahun. Kini sudah memasuki tahun yang ke-8 walaupun dalam suasana pandemi," kata Ma’ruf Amin dalam opening ceremony ISEF 2021, Rabu, 27 Oktober 2021.

Menurut Wapres, terselenggaranya acara ISEF 2021 beserta rangkaiannya telah membuktikan bahwa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan optimisme kita semua, untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 ini menampilkan 157 perancang busana, 41 brand aksesori, 797 karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesori.

Berkolaborasi dengan artisan UMKM wastra dari seluruh pelosok Tanah Air, para desainer bersatu melawan pandemi Covid-19 dengan gelar peragaan busana muslim. Pada hari ke-3,Junat, 29 Oktober 2021, fashion parade 5 menampilkan koleksi dari Lina Sukijo, Jawhara Syari, Motif Hawa, Nibras, Hesandra Indonesia, MouCa by Moureen Babyla, Batik Beras Basah, dan Zabay Collection.

Sedangkan fashion parade 6 menampilkan koleksi dari Hannie Hananto, Zoya, Ria Miranda, Ija Kroeng by Khairul Fajir Yahya, Aplp’s accessories by Pash Fatih Indonesia, Pagi Motley, Sarung Tentrem, Fanny Art Shop, Pohon Zaitun, Galeri Destiani, Godho Batik, Batik Rolla, dan Batik Warna Alam Siputri.

3 dari 4 halaman

Ramah Lingkungan

Ada juga motif batik asal Banten yang dikenal dengan nama Mandalika. Keindahan Mandalika ini menginspirasi brand fashion Nibras dalam membuat koleksi terbarunya.

"Koleksi ini terinspirasi dari kerajaan Islam di Banten berbahan Mandalika yang juga jadi nama batik Banten," terang desainer Nibras, Temmi Wahyuni, pada konferensi pers ISEF 2021, Jumat, 29 Oktober 2021. Dengan mengusung tema keberlanjutan, koleksi Mandalika ini didesain dari sisa koleksi Nibras sebelumnya.

Langkah ini membuat karya desain menjadi ramah lingkungan dan tidak meninggalkan sampah. "Koleksi ini saya dipilih dari sisa koleksi, jadi sangat sustainable," kata Temmi.

Dalam ISEF 2021 ini, Temmi juga berkolaborasi dengan Irna Mutiara denga mengusung tema Collabs For Blessing. Koleksi kolaborasi ini dipersiapkan bukan hanya untuk pencinta busana muslim di Indonesia saja, tapi juga Turki karena melihat adanya kesamaan gaya dalam berbusana Muslim di antara kedua negara ini.

4 dari 4 halaman

Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.