Sukses

Cara Ubah Sampah Plastik Jadi Nampan Estetik, Bisa Jadi Ide Bisnis Baru

Sampah plastik adalah masalah bersama. Perlu keterlibatan semua orang agar masalah ini tidak terus berkepanjangan.

Liputan6.com, Jakarta - Sampah plastik menjadi pekerjaan rumah bersama. Maka, perlu banyak orang yang terlibat untuk memperpanjang usia pakai sampah plastik agar terus bermanfaat. Salah satu inisiatif dibuat oleh sebuah bisnis kecil bernama Brambe.

Mereka memanfaatkan sampah plastik yang dikumpulkan di East Coast Park, Singapura, menjadi nampan-nampan estetik. Dilansir dari Asia One, Minggu, 24 Oktiber 2021, pemilik Brambe berharap upaya itu bisa membantu mengatasi masalah lingkungan.

Sampah yang didaur ulang itu termasuk sedotan boba berukuran besar dan potongan kabel. Mereka lalu membersihkannya dengan menggunakan sabun.

Bramber mengunggah video di TikTok pada 13 Oktober 2021 yang menunjukkan cara mereka membuat nampan kecil dari sampah plastik. Video tersebut ditonton lebih dari 70.000 kali.

Dalam video tersebut, sampah tersebut dipotong menjadi potongan-potongan kecil. Mereka lalu menambahkan cairan jesmonite untuk membuat nampan menjadi keras. Jesmonite merupakan bahan ramah lingkungan yang terbuat dari gypsum, akrilik, dan air.

Menurut situs webnya, Brambe merupakan produk dari seorang arsitek yang mencintai lingkungan, sehingga keberlanjutan dan desain menjadi hal terpenting dalam menciptakan barang tersebut.

Bisnis lokal ini mengklaim sebagai bisnis pertama di Singapura yang menggabungkan limbah dengan jesmonite untuk membuat peralatan rumah tangga, seperti alas laptop, nampan kecil, dan tatakan gelas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apresiasi Warganet

Sejumlah warganet mengapresiasi inovasi yang diberikan untuk hidup lebih berkelanjutan. "Omg (oh my god) itu ide yang bagus," ujar salah satu pengguna TikTok.

Sementara, pengguna lainnya mengatakan bahwa mereka harus mempertimbangkan untuk membuka kelas seni agar membagikan keterampilan mereka kepada masyarakat. "Sangat menarik harus membuat ini menjadi kelas seni," komentar pengguna tersebut.

Pengguna yang jahil mengatakan bahwa sedotan boba yang selama ini hilang, terlihat pada video yang diunggah akun TikTok Brambe. Menanggapi pengakuan tersebut, beberapa pengguna lainnya mengancamnya untuk memanggil pihak berwenang dan melaporkan perbuatan membuang sampah sembarangan di pantai.

3 dari 4 halaman

Langkah Kecil

Dilansir dari Social Change, 91 persen sampah plastik tidak didaur ulang. Beberapa langkah kecil yang dapat dilakukan untuk menciptakan bumi yang bebas plastik.

1. Gunakan botol air isi ulang dan cangkir kopi. Langkah ini dilakukan karena botol plastik sekali pakai yang sering digunakan sebagai kemasan minuman, tidak didaur ulang. Selain itu, Anda dapat membawa cangkir kopi sendiri yang dapat digunakan kembali ketika ke kedai kopi.

2. Gunakan tempat makan sendiri untuk bekal makan siang.

3. Berbelanja tanpa menggunakan kantong plastik. Hindari untuk menggunakan barang dengan kemasan plastik sekali pakai. Anda bisa memilih kemasan yang dapat digunakan kembali atau menggunakan wadah lama untuk berbelanja.

4. Gunakan sabun batang karena sabun cair merupakan salah satu sumber limbah plastik rumah tangga. Tetapi, pastikan letakkan di tempat yang airnya tidak menggenang karena sabun akan lebih mudah jadi tempat tinggal bakteri.

5. Hindari menggunakan peralatan makan dan sedotan sekali pakai dengan membawa sendiri. Anda dapat pula meminta untuk tidak diberikan sedotan ketika memesan minuman di sebuah restoran.

6. Hindari menggunakan tempat makan sekali pakai ketika memesan makanan untuk dibawa pulang. Kemasan makanan untuk dibawa pulang atau yang bersifat siap saji, menjadi menyumbah sampah plastik pula. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.