Sukses

Miss Universe Arab akan Digelar Buat Pertama Kali, Tak Ada Sesi Baju Renang

Untuk kali pertama setelah 70 tahun, sebuah negara Arab menggelar acara Miss Universe.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Miss Universe untuk pertama kalinya bakal digelar di negara Arab. Kontes kecantikan ini secara resmi akan diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Rencananya, acara ini akan digelar di La Perle, Kota Al Habtoor Dubai, pada 7 November 2021. Kontes kecantikan ini langsung mendapat perhatian banyak pihak, mengingat ini kali pertama setelah 70 tahun, sebuah negara Arab menggelar acara Miss Universe.

"Ditunjuk sebagai President pertama dan National Director Miss Universe UAE yang bersejarah adalah suatu kehormatan besar," kata Josh Yugen, penerbit dan pemimpin redaksi majalah Xpedition lewat akun Instagram pribadinya pada Sabtu, 23 Oktober 2021.  "Namun aku juga sadar bahwa kekuatan besar datang dengan tanggung jawab yang besar," lanjut Yugen.

Menurut Josh, Miss Universe UEA bukan hanya parade kecantikan atau perayaan kecerdasan tetapi lebih dari itu. "Miss Universe UEA adalah teladan dari ratu yang memiliki tujuan dan hati untuk melayani dan membantu melalui advokasinya," ujar Josh.

Dalam minggu-minggu menjelang final, dari 20 sampai 30 Oktober, 30 kontestan akan berkompetisi. Mereka akan mengikuti dalam beberapa kegiatan pra-kontes seperti pemotretan, tantangan runway, pemotretan komersial, pernyataan pribadi, pakaian couture, gaun malam dan wawancara, menurut sebuah pernyataan resmi.

Namun, tak seperti gelaran kontes Miss Universe atau kontes kecantikan lainnya, pihak penyelenggara tidak akan menggelar sesi baju renang. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada budaya di UEA.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mewakili UEA di Miss Universe 2021

"Kami bahkan telah menghilangkan pakaian renang karena identitas seorang wanita berada di luar parameter pahatannya. Kami sudah berubah dan membuat perbedaan dan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun dalam 70 tahun sejarah Miss Universe," tutur Sharihan Al Mashary, Head of Communications Miss Universe UAE, dilansir dari Arab News, 22 Oktober 2021.

Meski tidak mengadakan sesi penilaian baju renang, pemenang Miss Universe UEA akan tetap maju ke panggung internasional, Miss Universe edisi ke-70, yang diadakan di Eilat, Israel pada Desember 2021.

"Mereka yang akan mewakili UEA di Miss Universe. Mereka juga akan mewakili layanan dan signifikansi negara dalam 50 tahun terakhir, dan juga dalam 50 tahun ke depan," jelas Sharihan Al Mashary, yang juga merupakan GM Hotel Emirat wanita pertama di UEA.

3 dari 4 halaman

Perempuan Arab Pertama di Miss Universe

Meski ajang Miss Universe baru kali pertama digelar dalam 70 tahun, pada 2013 seorang model asal Bahrain dinominasikan sebagai peserta Miss Universe 2013. Ia menjadi perempuan Arab pertama yang bakal ambil bagian dalam kontes kecantikan terbesar di dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan situs Elaph, Shaila Sabt, nama model itu, meminta fansnya di Arab dan seantero Teluk untuk mendukungnya.  Seperti dilansir Al Arabiya dan dikutip dari kanal Global Liputan6.com, Shaila sebelumnya dimahkotai dengan gelar juara "Bahrain’s Top Model 2010", sebuah acara berdurasi panjang, enam bulan, di mana penonton televisi memberikan suara untuk calon yang mereka anggap cocok menjadi model papan atas.

Sebuah panel juri bertanggung jawab untuk memilih calon dan menghitung jumlah suara yang masuk. Modal Shaila tak hanya kecantikan. Ia adalah sarjana di bidang sumber daya manusia. Sementara ajang Miss Universe mematok syarat bagi para calon: punya karir, kepribadian, punya tujuan kemanusiaan, dan berusaha memperbaiki kehidupan orang lain.

Bagaimana suka duka menjadi model di dunia Arab yang kerap mendapat cap konservatif? "Kami di sini cukup terbuka terhadap fashion, yang dianggap penting oleh banyak orang. Negara Arab dan Teluk juga punya gaya busana yang tidak akan pernah kehilangan identitas dan nilai-nilai," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.