Sukses

Kisah Anak Bawa Ibunya yang Derita Demensia Liburan Bersama

Sang anak ingin menciptakan kenangan indah sebelum demensia benar-benar mengambil alih ingatan sang ibu.

Liputan6.com, Jakarta - Bepergian bersama orang terdekat biasanya akan sangat berkesan. Begitu juga dengan seorang perempuan bernama Stephanie Martin. Ia memutuskan untuk liburan bersama keluarganya, termasuk ibunya yang mengalami gejala demensia.

Perempuan yang tinggal di Amerika Serikat ini mengajak ibunya bepergian ke Irlandia. Video singkat tentang liburannya yang diunggah ke media sosial mendapat banyak pujian.

Melalui Instagram, Stephanie membagikan beberapa momen favoritnya dari perjalanan 10 hari mereka bersama. Video berdurasi 17 detik yang berisi kompilasi kegiatan Stephanie dan ibunya itu sempat viral di media sosial.

Warganet bahkan mengaku ada yang berlinang air mata setelah video tersebut. Dalam unggahannya, Stephanie mengungkapkan ia sengaja membawa ibunya liburan sebelum ingatannya diambil alih oleh penyakit demensia.

Selama liburan, Stephanie memutuskan untuk memanfaatkan momen tersebut untuk membahagiakan ibunya. Dia mengajak ibunya melihat Tebing Moher, tempat yang selalu ingin dilihat ibunya.

"Ibuku yang manis didiagnosis menderita demensia temporal frontal sejak beberapa tahun lalu. Para dokter mengatakan dia punya waktu sekitar 6-8 tahun sebelum dia benar-benar lupa siapa kami," terang Stephanie.

"Rasanya sulit menerima ini. Tapi aku memutuskan untuk membuatnya bahagia selagi masih bisa. Dia selalu ingin melihat Tebing Moher (Cliffs of Moher), jadi aku membawanya ke pesawat jet dan mewujudkannya," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kenangan Indah

Dilansir dari The Indian Express, 6 Oktober 2021, Stephanie diberitahu oleh dokter bahwa agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin, seperti dengan memberikan kenangan indah sebelum ibunya benar-benar kehilangan ingatannya. Dalam video, ibunya terlihat menikmati beberapa lokasi seperti tebing dan pantai bersama keluarganya. Terkadang, dia juga terlihat menangis dan putus asa.

Sampai berita ini ditulis, video yang dibagikan oleh Stephanie telah dilihat lebih dari 2 juta tampilan dan diskuai lebih dari 97 ribu kali. Akun @GoodNewsCorrespondent juga membagikan ulang klip viral tersebut di Twitter.

"Aku menangis melihat ini. Begitu banyak cinta dan kekaguman dan keajaiban," tulis seorang warganet.  Sedangkan yang lain mengatakan bahwa momen ini tak ternilai dan akan meninggalkan kesan yang sangat mendalam.

3 dari 4 halaman

Liburan di Saat Pandemi

Pandemi Covid-19 belum berlalu sehingga memutuskan liburan bukan hal mudah di masa pandemi ini. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Pastikan lokasi yang dipilih punya risiko yang lebih rendah terpapar Covid-19 seperti disarankan ahli kesehatan masyarakat Hermawan Saputra.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ini lebih menyarankan untuk liburan di rumah saja. Kalau pun ingin bepergian, ia tidak menyarankan berlibur di tempat terbuka dengan banyak orang berkumpul di sana. Hermawan memberikan opsi liburan keluarga yang sedikit lebih aman, yakni dengan piknik di cottage atau villa.

"Jadi, cuma keluarga itu sendiri dengan rentang waktu tertentu yang ada di lokasi itu, bukan di keramaian yang harus bertukar fasilitas dengan orang lain," katanya, seperti dikutip dari kanal Health Liputan6.com.

Namun, pastikan pengelola cottage atau villa menjalankan tugasnya dalam protokol kesehatan, seperti disinfeksi atau sterilisasi serta menjaga kebersihan. Hermawan tidak terlalu menyarankan pergi liburan di tempat yang banyak orang yang bergantian masuk dalam waktu yang cepat.

"Misalnya di wahana bermain, ada banyak sarana yang setiap orang datang dan pergi meninggalkan jejak. Di situ potensi transmisi (COVID-19) ada," tuturnya.

4 dari 4 halaman

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.