Sukses

Emily Ratajkowski Tuding Robin Thicke Lakukan Pelecehan Seksual Saat Syuting Video Klip

Emily Ratajkowski mengaku ia dilecehkan secara seksual oleh Robin Thicke dalam proses pembuatan video klip Blurred Lines.

Liputan6.com, Jakarta - Emily Ratajkowski mengaku menjadi korban pelecehan seksual Robin Thicke, sekitar delapan tahun lalu. Pada 2013, supermodel berusia 30 tahun itu menjalani syuting video klip Thicke berjudul Blurred Lines, dengan dua rekan modelnya. Mereka tampil topless untuk versi klip tanpa sensor.

Tudingan itu tertuang dalam buku pertama Ratajkowski berjudul "My Body" yang akan segera diluncurkan. Sebelum itu, ia menerbitkan artikel terpisah di The Sunday Times. 

Ia menuliskan, awalnya mengaku menikmati pekerjaannya tampil sebagai model video klip dengan seluruh pekerja di lokasi adalah perempuan. Pada satu waktu, ia hanya tinggal berdua dengan Thicke di lokasi pengambilan gambar.

"Tiba-tiba, entah dari mana, aku merasakan tangan asing yang dingin dan aneh memegang payudaraku yang telanjang dari belakang," tulis Ratajkowski, dikutip dari People, Senin (4/10/2021).  "Aku spontan menjauh, melihat ke arah Robin Thicke."

Robin Thicke, sambung dia, hanya menyeringai dan mundur ke belakang. Sementara, matanya tersamarkan di balik kaca mata hitamnya.

"Kepalaku beralih ke kegelapan di luar set. (Sutradara video klip Diane Martel) suara memecah keheningan saat dia berteriak kepadaku, 'apa kamu baik-baik saja?'" sambung Ratajkowski.

Baik perwakilan Robin Thicke maupun Emily Ratajkowski tidak merespons permintaan konfirmasi People. Namun, Martel mengkonfirmasi kejadian pelecehan seksual itu kepada The Sunday Times.

"Aku berteriak dengan aksen Brooklynku yang melengking, 'Apa yang kamu lakukan! Sudah, syuting selesai!!" ujarnya saat itu.

Ia menambahkan, "Robin dengan malu-malu meminta maaf. Sepertinya dia tahu itu salah tanpa memahami bagaimana perasaan Emily."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Merasa Diperlakukan bak Manekin

Walau Martel mengancam akan menghentikan proses syuting, Ratajkowski mengaku tak masalah syuting dilanjutkan. Hanya saja, sambung dia, Thicke saat itu disebutnya 'sedikit mabuk' dan 'tak terlihat menikmati dirinya seperti dengan cara yang sama' selama sisa syuting.

Ratajkowski juga menyebut insiden itu membuatnya merasa 'telanjang untuk pertama kalinya pada hari itu. Dia pun merasa putus asa untuk meminimalkan beban situasi.

"Dengan satu gestur itu, Robin Thicke mengingatkan semua orang di tempat syuting bahwa kami perempuan tidak berperan apa pun. Aku tak punya kekuatan sebagai perempuan telanjang yang menari di video musiknya. Aku tak lebih dari manekin yang dibayar," sambung dia.

Ia saat itu berusaha mengangkat dagunya dan berusaha tak peduli, menolak kontak mata, meski merasakan penghinaan yang mendalam. "Aku tidak bereaksi, tidak terlalu, seperti yang seharusnya aku lakukan," sambung dia.

Pada akhirnya, Martel berusaha menampilkan model setengah telanjang yang mencibir dia dan tatapan para lelaki. Namun, tudingan bahwa lagu tersebut mempromosikan budaya pemerkosaan terus berlanjut. Padahal, Thicke meraih kejayaannya berkat lagu itu dengan dua nominasi Grammy Awards dan menduduki puncak tangga lalu Billboard Hot 100 selama 12 minggu berturut-turut.

3 dari 4 halaman

Penyesalan Pharrell Williams

Menanggapi tuduhan itu, Thicke mengaku tak pernah memiliki niatan negatif saat merekam lagu dan membuat video. Meski begitu, ia mengakui orang-orang terpengaruh secara negatif oleh lagu itu.

"Dan aku pikir, sekarang, jelas sekali, budaya, masyarakat telah bergerak ke arah yang benar-benar berbeda. Kalian tak akan melihatku membuat video seperti itu lagi!" ucapnya kepada New York Post, Februari 2021.

Tak hanya Thicke, Pharrell Williams selaku produser lagu itu bersama T.I, juga menunjukkan penyesalan. Ia merasa malu dengan lagu tersebut.

"Pikiranku terbuka dengan apa yang sebenarnya dikatakan dalam lagu dan bagaimana itu bisa membuat seorang merasa buruk. Meski tidak mayoritas, tak masalah. Aku peduli dengan apa yang mereka rasakan juga," ucap Williams pada GQ, 2019 lalu.

"Aku sadar bahwa kita hidup di budaya chauvinis di negara kita.. (aku) tak meyadari sebagian laguku mempromosikan itu," kata Williams.

4 dari 4 halaman

6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.