Sukses

Demi Anjing Kesayangan, Perempuan Ini Borong Seluruh Kursi Penumpang Kelas Bisnis

Kabin kelas bisnis berkapasitas 12 kursi itu hanya berisi perempuan tersebut, anjing kesayangannya, dan seorang pelayan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita di Mumbai, India dilaporkan memesan seluruh kursi kelas bisnis pada penerbangan Air India, pekan lalu. Keputusan ini, berdasarkan kantor berita ANI, Rabu, 22 September 2021, diambil agar ia bisa terbang bersama anjing Malta kesayangannya.

Penerbangan AI671 dengan rute Mumbai-Chennai ini memiliki total 12 kursi kelas bisnis, catat AsiaOne. Wanita itu, seorang pelayan, dan hewan peliharaannya adalah penumpang di kelas bisnis dalam penerbangan selama dua jam tersebut.

Seorang pejabat Bandara Chennai mengatakan, harga rata-rata untuk tiket pesawat kelas bisnis adalah 20 ribu rupee (Rp3,8 juta). Artinya, wanita itu diperkirakan menghabiskan sekitar 240 ribu rupee (Rp46 juta) untuk perjalanannya.

Merujuk pada aturan maskapai Air India, maksimal dua hewan peliharaan diizinkan di setiap penerbangan domestik. Penumpang yang bepergian dengan hewan peliharaan akan duduk di baris terakhir dari kelas kabin yang dipesan.

Sementara pemesanan seluruh kabin kelas bisnis untuk hewan peliharaan jarang terjadi, kehadiran mereka di kelas ekonomi bukanlah pemandangan asing. Sebuah sumber di Air India mengatakan pada The Hindu bahwa selain anjing dan kucing, mereka "sempat memiliki hamster dalam penerbangan dari Delhi ke Chennai."

Juni lalu, seorang wanita 25 tahun memesan jet pribadi berkapasitas enam tempat duduk untuk menerbangkan anjing peliharaannya dari Delhi selama aturan penguncian wilayah. Biaya yang dihabiskan dalam penerbangan ini diperkirakan mencapai 17 ribu dolar AS (Rp242 juta).

Sementara beberapa orang mungkin menolak biaya perjalanan, wanita ini mengatakan pada The Print, "Saya tidak peduli dengan uang. Mereka seperti anak-anak saya. Saya sangat merindukan mereka."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terbang dengan Hewan Peliharaan di Kabin

Dalam cerita berbeda, warga Australia justru baru berpotensi bisa membawa hewan peliharaan mereka ke kabin penerbangan komersial. Melansir Guardian, undang-undang federal yang mengatur praktik tersebut diaporkan akan dilonggarkan akhir tahun ini.

Saat ini di Australia, semua hewan non-pelayanan harus bepergian di ruang kargo pesawat. Tapi di banyak yurisdiksi luar negeri, hewan peliharaan dapat dibawa di kabin dengan biaya tertentu, mulai dari babi, kuda mini, dan bebek yang terlihat dalam penerbangan di masa lalu.

Di bawah perubahan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA), pilot dapat memutuskan apakah hewan peliharaan dapat naik ke kabin.

"Mereka (maskapai) harus mempertimbangkan bagaimana cara menahan hewan, efeknya pada penumpang lain, tidak menghalangi antrean keluar, juga menangani kotorannya. Prosedur untuk hewan peliharaan akan ditambahkan ke manual operasi mereka,” kata juru bicara CASA.

3 dari 4 halaman

Memperketat Aturan

Di sisi lain, sederet maskapai Amerika Serikat malah memperketat aturan hewan terbang di kabin pesawat. Travel and Leisure melaporkan, pada Maret 2021, Southwest Airlines bergabung dengan American, Delta, dan United melarang hewan pendukung emosional (ESA) dari penerbangan dan hanya membiarkan anjing pemandu terlatih, serta terdokumentasi menemani penumpang di dalam kabin.

Air Canada mengikutinya segera setelah itu. Salah satunya disebut adanya risiko keselamatan terkait prevalensi ESA selama beberapa tahun terakhir, seperti saat ESA menggigit pramugari American Airlines, dan implikasi etis yang perlu dipertimbangkan.

Meski demikian, tidak diragukan lagi bahwa dalam situasi tertentu, ESA dapat bermanfaat bagi kesehatan mental pemiliknya tanpa mengganggu penumpang lain. Pertama-tama, penting untuk membedakan antara ESA dan Service Animals, yang terakhir masih diperbolehkan dalam penerbangan dan tidak boleh digabungkan dengan yang pertama.

Menurut American With Disabilities Act (ADA), "seekor hewan penolong didefinisikan sebagai anjing yang telah dilatih secara individual untuk melakukan pekerjaan atau melakukan tugas bagi individu penyandang disabilitas."

4 dari 4 halaman

Infografis Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.