Sukses

Makna Instalasi Sepatu Compass yang Jadi Korban Vandalisme

Liputan6.com, Jakarta - Sepatu Compass memasang instalasi sepatu berukuran raksasa di beberapa titik di Jakarta. Ini sempat ramai diperbincangkan publik karena terdapat vandalisme pada instalasi sepatu tersebut.

Dikutip dari akun media sosial Instagram @sepatucompass, Minggu, (19/9/2021), instalasi sepatu raksasa yang dipasang di tiga lokasi Jakarta. Bentuk dari instalasi ini menyerupai sepatu asli hasil produksi Compass.

Pemasangan instalasi tersebut memadukan warna yang berbeda-beda. Perbedaan ini untuk mengawali gerakan berXpresi sepatu Compass pada periode ke-2 di 2021 serta menjadi bagian dari dukungan Compass kepada Festival Kolaborasi Jakarta untuk kemajuan industri kreatif di Indonesia.

Pemasangan instalasi sepatu raksasa Compass merupakan inisiasi dari Compass yang berkolaborasi bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tujuannya sebagai simbol harapan untuk mendukung industri kreatif di Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit agar dapat bangkit kembali.

Dalam sebuah video, ditunjukkan bahwa pada instalasi sepatu ini terdapat tulisan "a city of collaboration xpresi.sepatucompass.com" dengan barcode yang berada pada samping tulisan paling kanan. Masyarakat dapat memindai barcode tersebut yang berisi surat terbuka.

Adapun surat terbuka tersebut ditujukan kepada para Pejuang Industri Kreatif di Indonesia. Melansir akun TikTok @admincompass, Festival Kolaborasi Jakarta merupakan wadah perayaan bagi masyarakat untuk mewujudkan Kota Jakarta yang ramah untuk warganya.

Dituliskan bahwa Festival Kolaborasi Jakarta ini akan diselenggarakan pada bulan Desember 2021. Dalam surat terbuka tersebut, Compass mengajak pembaca untuk merefleksikan perjuangan yang telah dilalui dan menyatakan kerinduan untuk bebas berekspresi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makna Instalasi

Selanjutnya, Compass mengajak para pelaku usaha kreatif untuk terus berkarya walaupun dalam keadaan yang terbatas. Label sepatu lokal ini menyebut industri kreatif di Indonesia memerlukan adaptasi dan kolaborasi agar tetap berekspresi walaupun media yang digunakan berbeda.

Instalasi sepatu raksasa Compass ini hanya tersedia sampai Minggu (19/9/2021). Menurut video yang diunggah oleh Compass, instalasi ini salah satunya dipasang di Lapangan Banteng berjumlah dua sepatu raksasa.

Pada Sabtu lalu, instalasi ini diketahui telah dicoret-coret atau mengalami vandalisme setelah beberapa jam dipajang. Menanggapi kasus vandalisme ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menulis bahwa coretan yang terdapat pada instalasi tidak pantas dan sedang ditindaklanjuti oleh petugas dengan bantuan CCTV.

"Coretan ini tidak pada tempatnya. Ke depan bisa kita fasilitasi dengan lomba desain grafis sepatu Compass, atau beli sepatu produksi UMKM, desain sendiri, agar lebih bagus sesuai selera," tulis Ariza dalam akun media sosial Instagram @arizapatria, dikutip pada Minggu, (19/9/2021).

3 dari 4 halaman

Korban Vandalisme

Dikutip dari Kanal News Liputan6.com, Minggu, (19/9/2021), Tugu Sepatu yang merupakan salah satu ikon baru di Jakarta ternodai vandalisme oleh oknum tidak bertanggung jawab. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku prihatin dengan adanya aksi tersebut. Riza menyebut Pemprov DKI tak pernah melarang adanya kreativitas anak-anak muda, namun harus tahu tempat.

"Tentu kami prihatin kreativitas itu baik dan penting kami berikan kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda khususnya untuk meningkatkan kreativitas. Namun demikian, harus tahu tempatnya," kata Riza di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

Ia pun tak akan tinggal diam. "Ya tentu nanti aparat akan mengusut tuntas siapa yang melakukannya," ucap Riza. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.