Sukses

Singapura Sediakan Alat Tes Covid-19 Mandiri di Vending Machine

Alat tes antigen itu tersedia bagi warga Singapura yang mendapat peringatan risiko kesehatan dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan Indonesia yang menerapkan aturan pengetesan Covid-19 dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih, Singapura sejak beberapa waktu lalu mengambil kebijakan bahwa warga bisa mengetes Covid-19 secara mandiri. Bahkan, baru-baru ini, negeri singa itu menyediakan menyediakan vending machine yang berisi alat tes COVID-19 mandiri mulai Sabtu, 18 September 2021.

Melansir Asia One, Minggu (19/9/2021), menurut Kementerian Kesehatan (MOH), tes antigen (ART) akan tersedia di vending machine sepanjang waktu. Mesin itu tersebar di 56 lokasi, termasuk Choa Chu Kang, Toa Payoh, Woodlands, dan Pasir Ris.

Daftar lengkap lokasi pengumpulan dan langkah yang diperlukan untuk mendapatkan alat tes mandiri tersedia di laman gowhere.gov.sg. Masyarakat dapat memindai NRIC atau FIN (semacam kartu identitas warga Singapura) untuk mengambil tiga paket yang berisi kit tes antigen di vending machine.

Paket alat tes dari vending machine dapat digunakan untuk tes mandiri, guna memenuhi persyaratan peringatan risiko kesehatan. Peringatan itu diberikan kepada warga yang berada dekat dengan area infeksi virus Covid-19 dalam waktu lama atau teridentifikasi berkontak erat dengan pasien.

Peringatan ini akan dikirimkan via SMS, kepada masyarakat yang selama 14 hari terakhir berkontak dengan warga yang memiliki catatan kasus COVID-19. Rujukannya adalah data SafeEntry, yaitu sistem check-in digital Singapura yang mencatat detail identitas individu, seperti kartu identitas dan nomor ponsel, yang mengunjungi tempat-tempat umum.

Sejak kemarin, Kementerian Kesehatan Singapura mulai mengirimkan SMS peringatan risiko kesehatan kepada warga. Dalam peringatan itu pula disertakan hal-hal apa yang harus dilakukan individu untuk menekan risiko.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langkah Penanggulangan

Masyarakat yang menerima SMS notifikasi peringatan risiko kesehatan terlebih dulu harus menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) di klinik swab tes maupun dokter praktik pribadi. Kemudian, mereka harus menjalani isolasi mandiri hingga hasil PCR pertama menunjukkan hasil negatif.

Menurut Kementerian Kesehatan, praktisi swasta yang menawarkan tes PCR yaitu Fullerton Health Testing Centre, Rumah Sakit Raffles, dan Klinik Medis Kingsway. Pertemuan dapat dijadwalkan lewat laman di atas.

Selain itu, masyarakat yang menerima peringatan risiko kesehatan diminta untuk melakukan tes ART mandiri pada hari ketiga, kelima, ketujuh dihitung sejak terakhir kali terpapar COVID-19. Pada hari kedelapan, mereka juga harus melakukan tes PCR lagi.

"Jika semua dilaksanakan, maka masa HRW atau health risk warning mereka akan berakhir pada hari ke sepuluh setelah terpapar. Semua biaya swab akan ditanggung oleh pemerintah," ujar Kementerian Kesehatan.

3 dari 4 halaman

90 Persen

Menurut Menteri Kesehatan, Ong Ye Kung, sekitar 90 persen rumah tangga akan menerima alat tes mandiri. Sekolah dan perusahaan telah diberikan juga alat tes ini.

"Saya mendorong semua orang untuk melakukan tes mandiri… Saya pikir penggunaan ini menjadi sebuah kebiasaan baru di era new normal COVID-19 ini," ujar Kung.

Walaupun tidak seakurat tes PCR, tes ART dapat membantu mendeteksi kasus dengan cepat dan dapat mencegah penularan virus. Fungsinya sebagai skrining awal. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Tes Massal Deteksi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.