Sukses

Fenomena Influencer Media Sosial Virtual, Laris Manis Tanpa Risiko Kontroversi

Apakah kehadiran influencer virtual akan mengancam keberadaan influencer dari manusia asli?

Liputan6.com, Jakarta - Di era media sosial seperti sekarang, istilah influencer bukan lagi hal asing. Dengan kemajuan teknologi, influencer tidak melulu manusia nyata, tetapi juga bisa digantikan oleh  Artificial Intelligence (AI) dan model virtual. Bahkan, kehadirannya kini menjelma jadi tren baru.

Fenomena ini kemudian jadi blue-chip dalam industri periklanan karena laris manis tanpa skandal privasi dan tidak ada batasan ruang-waktu, lapor allkpop, Sabtu, 11 September 2021. Secara khusus, penggunaan influencer AI kian mendapatkan momentum di masa pandemi COVID-19.

CEO Sidus Studio X Baek Seung Yeop, yang menciptakan manusia virtual Rozy yang sedang naik daun di industri periklanan Korea Selatan, menjelaskan, "Saat ini, artis terkadang ditarik dari drama yang sedang mereka garap karena sekolah, skandal kekerasan, atau kontroversi intimidasi. Namun, manusia virtual tidak memiliki skandal yang perlu dikhawatirkan."

Rozy merupakan influencer AI yang dibuat Sidus Studio X, Agustus tahun lalu. Usianya akan selamanya 22 tahun, dan ia telah aktif secara online sebagai model virtual sejak Desember 2020.

Secara khusus, Rozy mulai mendapat perhatian saat muncul dalam sebuah iklan untuk Shinhan Life, Juli lalu. Menurut Baek, manusia virtual ciptaan perusahaannya saat ini memiliki kontrak iklan dengan perusahaan dan sejumlah besar sponsor.

"Kami telah menggarap dua iklan untuk minggu ini saja dan sekarang memiliki delapan kontrak eksklusif," katanya. "Ia telah mendapatkan lebih dari 100 sponsor sekarang, tapi kami belum memproses (semuanya)."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memperluas Ruang Lingkup

Baek mengaku bahwa perusahaannya telah mencapai "laba tujuan kami sekarang." "Saya pikir Rozy akan dapat menghasilkan lebih dari 1 miliar won (Rp12 miliar) pada akhir tahun ini," tuturnya.

Mengenai visual Rozy, Baek menjelaskan, pihaknya tidak mengadopsi paras orang tertentu sebagai model untuk penampilannya. "Generasi MZ tidak suka menyembunyikan kekurangan mereka, sekaligus mengungkap kekurangan mereka. Kami tidak menganggap kecantikan Barat sebagai standar kecantikan juga," tuturnya.

Baek juga membagikan rencana masa depan Rozy. Ia menjelaskan bahwa perusahaan berencana memperluas ruang lingkup kegiatan Rozy, termasuk beralih ke film, drama, dan acara hiburan.

3 dari 4 halaman

Tidak Terbatas Ruang dan Waktu

Seperti yang dikatakan Baek, alasan popularitas influencer AI adalah tidak adanya ketakutan bahwa iklan akan ditangguhkan karena skandal privasi yang buruk. Selain itu, lokasi dan pemandangan dapat dibuat melalui grafik komputer.

Ini membuat model virtual tidak terbatas dalam ruang dan waktu, tidak seperti manusia asli. Kelebihan lain adalah masa aktifnya bisa sangat lama karena manusia dunia maya tidak sakit atau jadi tua.

Melansir ANI News, agensi model Han Hye Jin, Jang Yoon Ju, dan penyanyi Lee Hyori, ESteam, bertanggung jawab atas manajemen Rozy. Pasar influencer virtual diperkirakan akan tumbuh jadi 14 triliun won dalam waktu lima tahun dengan tren metaverse, khususnya, strategi pemasaran menggunakan manusia virtual diperkirakan akan berkembang di seluruh dunia.

4 dari 4 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.