Sukses

Kisah Semangka yang Menjadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina

Israel melarang warga Palestina menggunakan warna merah, putih, hitam, dan hijau dalam karya apapun, termasuk lukisan.

Liputan6.com, Jakarta - Buah semangka dikenal memiliki rasa segar dan enak. Namun, bagi masyarakat Palestina semangka menjadi sebuah simbol perlawanan. Bagaimana kisahnya?

Ide ini berawal sejak pasukan Israel menduduki Tepi Barat pada 1980-an. Menurut seniman terkenal Palestina, Sliman Mansour, pada saat itu para seniman tidak boleh menggunakan warna, hijau, hitam, dan putih. Ketiga warna itu merupakan unsur warna bendera Palestina.

"Bendera Palestina dan warna bendera Palestina dilarang," ujar Mansour, dilansir dari kanal YouTube AJ+, Jumat, 10 September 2021.

Pada 1980, sebuah pameran lukisan di 79 Gallery milik Mansour hanya dibuka selama tiga jam sebelum tentara Israel mengosongkan dan mengunci tempat itu. Pameran itu melibatkan tiga seniman Palestina, yaitu Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badr.

Menurut Mansour, tentara Israel diperintahkan untuk melarang pameran seni di Tepi Barat dan Gaza, kecuali mendapatkan izin dari sensor militer Israel. Izin tersebut berupa lukisan yang mendapatkan stempel dari kantor militer yang menandakan lukisan tersebut baik ataupun buruk.

Tentara Israel juga menyita lukisan Mansour dari galerinya yang berada di Ramallah. Mansour mengatakan bahwa perwira besar di kantor polisi berusaha untuk meyakinkan para seniman untuk tidak menggambar seni yang berbau politik.

"Mereka mengatakan kepada kami ‘Kenapa kamu membuat seni politik? Kenapa kamu tidak menggambar bunga atau sosok yang telanjang?’," ujar Mansour.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dari Tentara Israel

Badr yang menghadapi para petugas menanyakan apa yang akan dilakukan petugas jika dia melukis bunga dengan kombinasi warna merah, putih, hijau, dan hitam. Mansour mengatakan bahwa para petugas langsung mengatakan kepada Badr lukisan tersebut akan disita.

"Kemudian, mereka (tentara Israel) menjadi agak serius dan meninggikan suaranya dengan berkata ‘Bahkan jika kamu menggambar semangka, itu akan disita’," tutur Mansour, dikutip dari The National News.

Jadi, ide menggambar semangka sebenarnya berasal dari tentara Israel sendiri. Fakta ini kini banyak dilupakan, sebab para seniman telah mengadopsi semangka sebagai simbol perjuangan Palestina.

Khaled Hourani, salah seorang seniman yang mengambil inspirasi dari cerita Mansour, mulai melukis semangka sebagai simbol dari perlawanan. Ia melukisnya untuk proyek Subjective Atlas of Palestine pada 2007. Lukisan ini dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk Skotlandia, Perancis, Yordania, Lebanon, dan Mesir.

3 dari 4 halaman

Ekspresi Kehidupan

Faktanya, pemuda Palestina di Gaza pernah ditahan karena memegang sepotong semangka. Polisi masih menindak jika ada bendera Palestina berkibar di Israel dan Yerusalem Timur.

Bagi Mansour, lukisannya merupakan caranya untuk mengekspresikan kehidupan warga Palestina di bawah pendudukan bangsa Israel. Ia berharap untuk terus membuat seni untuk Palestina yang dapat menggambarkan keadaan mereka ataupun menjadi penyembuh melalui karyanya.

"Saya membuat karya seni untuk orang-orang Palestina, jadi ini adalah penikmat karya saya. Saya tidak peduli jika orang Israel tidak menyukainya, jika orang Amerika tidak menyukainya, bahkan orang Eropa, karena audiens saya menyukainya," ujar Mansour. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Rentetan Konflik Israel - Palestina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.