Sukses

Sosok Emma Raducanu, Petenis Inggris yang Bersinar di US Open hingga Tampil di Vogue

Langkah Emma Raducanu melesat di US Open dan berhasil mencetak sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah petenis Inggris Emma Raducanu akhirnya terhenti di babak 16 besar Wimbledon pada debut Grand Slamnya. Kala itu, Emma mundur dari pertandingan yang melelahkan karena kesulitan bernapas.

Namun, performanya menanjak di US Open. Petenis yang baru menginjak usia 19 tahun pada November ini berada di jalur menjadi bintang olahraga perempuan Inggris berpenghasilan tertinggi yang pernah ada.

Penggemar akan mengetahui apakah Emma Raducanu kembali mencetak sejarah untuk mendapat posisi di final US Open. Di semifinal, ia bertanding melawan Maria Sakkari dari Yunani.

Meski begitu, aura bintang Emma telah terpancar hingga ada sponsor yang mengantre. Mantan petenis Inggris Annabel Croft menganggap Emma memiliki "aura khusus".

"Dia adalah marketing dream. Dia punya Faktor X. Rasanya seperti ketika Andy Murray muncul," kata Annabel.

Agen Jonathan Shalit, Ketua InterTalent menyebut Emma adalah sebuah fenomena. "Dia akan menjadi bintang olahraga perempuan Inggris berpenghasilan tertinggi malam ini," katanya.

"Jika lintasan Emma berlanjut, dia akan mendapatkan lebih dari 100 juta Pound sterling," lanjutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dicari Brand

Emma telah mengumpulkan hampir 500 ribu Pound sterling atau setara Rp9,8 miliar dalam hadiah uang untuk perjalanannya ke semifinal US Open. Ini diraih setelah memenangkan tiga pertandingan kualifikasi untuk membuat undian utama, sebagai peringkat dunia 150 yang rendah.

"Merek pakaian santai, olahraga, kesehatan, kebugaran, dan gaya hidup akan mengetuk pintunya. Untuk merek, dia unik. Tidak ada yang seperti dia," kata Jonathan.

Emma sudah dimanageri oleh Max Eisenbud, wakil presiden tenis di raksasa hiburan IMG dan salah satu agen paling kuat dalam olahraga. Negosiasinya untuk mantan petenis nomor satu dunia Sharapova, yang memenangkan Wimbledon saat berusia 17 tahun pada 2004, membantunya mendapatkan 234 juta Pound sterling di dalam dan di luar lapangan pada saat dia pensiun tahun lalu, menurut Forbes.

Sharapova adalah atlet perempuan dengan bayaran tertinggi majalah bisnis selama 11 tahun berturut-turut. Ia memiliki kesepakatan kerja sama dengan Land Rover, jam tangan Tag Heuer, Pepsi, Sony, Motorola, dan Canon.

3 dari 4 halaman

Prediksi

"Tidak ada batasan untuk apa yang akan dia tawarkan sekarang. Dia adalah marketing dream. Ini tentang aura khusus yang dimiliki beberapa orang," kata Annabel Croft kepada The Sun.

Salah satu agensi merek menilai senyumnya sendiri senilai 3 juta Pound sterling atau setara Rp59 miliar dalam bentuk sponsorship setelah Wimbledon musim panas ini. Ia sudah memiliki kesepakatan dengan pakaian dan sepatu dengan Nike dan racquet tie-up dari Wilson, ditambah 530 ribu pengikut Instagram dan muncul di edisi majalah Vogue saat ini.

Sebelum Wimbledon, Emma berada di peringkat 338 dunia, dengan penghasilan karier di bawah 30 ribu Pound sterling atau setara Rp591 juta. Kini, setidaknya ia akan berada di puncak 50 besar, bahkan lebih tinggi jika mencapai final.

4 dari 4 halaman

Petenis Unggulan Berjaya di Turnamen BNI Tennis Open 2019

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.