Sukses

Pengalaman Sandiaga Uno Pakai Jaket Buatan Garut di Eropa, Disangka Produksi Merek Mewah

Jaket kulit buatan Garut ini diyakini Sandiaga Uno akan mampu bersaing di pasar dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Produki negeri sendiri bisa lebih bagus dari produksi luar negeri. Hal itu juga dirasakan dan diakui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Ia mengaku bangga dengan produk dalam negeri yang telah memiliki kualitas ekspor.

Salah satunya adalah jaket kulit dari Garut, Jawa Barat. Saat pergi ke Eropa, para pejabat negara setempat mengira jaket kulit yang dikenakan Sandiaga Uno itu berasal dari merek kenamaan dunia.

"Mereka melihat 'wah ini merk-nya Gucci ya'," ucap Sandiaga Uno, dilansir dari akun Instagram miliknya, Rabu, 8 September 2021. "Jaket kulit produksi @tagleather8, UMKM asal Garut ini pernah saya pakai ke Eropa. Sempat dikira jaket brand ternama yang harganya puluhan juta," tulisnya dalam keterangan unggahannya.

Ia menambahkan, dengan membeli produk anak bangsa, berarti kita telah berkontribusi membuka lapangan kerja bagi pelaku ekonomi kreatif. Pria yang akrab disapa Sandi ini kemudian membandingkan harga merek tersebut dengan jaket kulit buatan Garut ini.

Perbedaan harganya ternyata cukup jauh. Untuk Gucci seharga 2.700 dolar AS atau sekitar Rp40 juta, sementara jaket buatan lokal hanya dibanderol Rp700 ribu.

Meski harganya jauh berbeda dan lebih terjangkau, jaket kulit buatan Garut ini dirasa Sandiaga akan mampu bersaing di pasar dunia, karena kualitasnya masuk kualifikasi produk ekspor. "Jadi kualitas dunia, tapi harga sangat terjangkau," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dibawa ke Mesir

Sandi juga pernah memakai jaket kulit tersebut ini ke Kairo, Mesir. Masyarakat negara itu juga dibuat terpukau dengan pakaian asli buatan Indonesia ini.

Ia pun berjanji akan terjun langsung ke lapangan, mengecek keberadaan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) agar dapat berkembang dengan baik, serta semakin menarik perhatian dunia. "Kami berkomitmen untuk terus turun ke daerah-daerah di Indonesia, memastikan produk-produk ekraf kita bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan," tulisnya lagi.

Sementara itu, Garut merupakan bagian wilayah di Jawa Barat yang dikenal dengan berbagai keunggulannya. Tak hanya jaket kulit saja, ada beberapa ciri khas yang jadi ikonik dari Garut antara lain dorokdok (kerupuk kulit), dodol, boboko samarang, batik tulis garutan, hingga dombanya.

3 dari 4 halaman

Potensi Wisata Garut

Sandi sempat berkunjung ke Kabupaten Garut pada bulan lalu. Saat itu ia mengatakan potensi wisata yang cukup melimpah di Kabupaten Garut, diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke kota yang dijuluki Swiss Van Java itu dalam waktu dekat.

"Kami akan memberikan fasilitasi, asistensi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), sehingga pada saat selesainya jalan tol, Garut siap jadi destinasi berkelas dunia, berdaya saing, berkualitas, dan tentunya berkelanjutan," ujar Sandiaga, dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, pada 22 Agustus 2021.  Menurut Sandi, potensi wisata Garut sejak lama dikenal sebagai salah satu tujuan destinasi wisata di wilayah Jawa Barat.

Dalam perjalanannya, banyak tokoh dunia seperti Charlie Chaplin dan lainnya pernah singgah menikmati sensasi keindahan alam Garut Pangirutan. Kondisi itu didukung dengan hadirnya beberapa sarana dan fasilitas penunjang yang diberikan pemerintah pusat seperti jalan tol, reaktivitas kereta api hingga penambahan beberapa jalur jalan baru di Garut, sebagai upaya menggerakan denyut ekonomi masyarakat di sektor pariwisata, saat pandemi Covid-19 berlangsung.

Dengan hadirnya sejumlah fasilitas pendukung tersebut, keterpurukan ekonomi terutama di sektor wisata, segera tumbuh seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19 ke depan. "Garut ini sudah dari jaman Charlie Chaplin ini merupakan satu keuntungan sekaligus satu tantangan kita," ujar Sandi.

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.