Sukses

Tips Ivan Gunawan Turun Berat Badan 18 Kg dalam Sebulan, Tetap Makan 3 Kali Sehari

Ivan Gunawan mengaku takut Covid-19 akan menyerangnya bila tidak segera menurunkan berat badan.

Liputan6.com, Jakarta - Desainer dan presenter Ivan Gunawan tak main-main dalam melaksanakan niat berdiet. Sebelumnya, ia sempat ditantang oleh Deddy Corbuzier untuk menurunkan berat badan.

Deddy menantang pria yang akrab disapa Igun itu untuk menurunkan berat badannya sebanyak 20kg dalam kurun waktu tiga bulan. Jika Igun sanggup, Deddy berjanji akan memberikan hadiah berupa uang Rp500 juta.

Pada Agustus lalu, berat badan Ivan berhasil turun sampai 12 kilogram dalam waktu kurang dari sebulan. Kini diketahui berat badan Ivan kembali turun sebanyak 18 kg. Bahkan yang terbaru, ia berhasil menurunkan berat badannya hingga 24 kg.

Hal itu terungkap dari unggahan terbaru Igun di akun Instagramnya. Dia bahkan membuat perayaan kecil-kecilan untuk mengekspresikan kebahagiaan atas keberhasilannya. "Perayaan pagi ini guys," tulis pria berusia 39 tahun ini dalam unggahan pada Selasa, 7 September 2021.

Bersama keterangan itu, sahabat Ruben Onsu ini mengunggah video boomerang dirinya memegang balon dengan angka 24. Di sampingnya ada seorang dokter. "Yeay @ivan.gunawan turun 24 kg," begitu kalimat yang tertulis dalam video.

Sebelumnya, melalui obrolan di channel YouTube Armand Maulana, 3 September 2021, Ivan membeberkan perubahan terbarunya usai menurunkan berat badan. "Insya Allah sampai hari ini sudah 18 kilogram, dari berat aku 185 sekarang berat aku 160 berapa gitu," terang Ivan.

Sebelum mendapatkan perubahan ini, Ivan mengaku sempat terkejut dengan kondisi tubuhnya. Sebab, ia pernah mengira berat badannya tetap berkisar 150 kilogram. Tapi ternyata, berat badannya sudah menyentuh angka 185 kg. Karena itu pula, kadar gula darah Ivan cukup tinggi, sehingga ia memutuskan untuk mengubah pola makannya.

"Pada waktu itu gula aku tinggi banget, jadi aku harus mulai berdiet," kenangnya.

Selain itu, Igun juga menyadari bahwa pola makannya selama ini salah. Terlebih lagi, dengan aktivitas yang padat, ia lebih sering menyantap makanan restoran dibandingkan dengan masakan rumahan. Hal ini juga membuatnya makan secara berlebihan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makanan Olahan

"Aku nggak pernah makan nggak enak, enggak pernah makan enggak di restoran karena memang lebih banyak di luar. Aku jarang makan makanan rumahan," ungkapnya. Dalam proses dietnya, Ivan mengungkapkan menu makanannya.

Ia menghindari beberapa makanan. Nasi putih dan mi adalah menu yang tidak ia konsumsi saat ini. Alasannya karena ia sadar sudah masuk dalam kategori obesitas. Ia pun juga khawatir akan terpapar virus corona Covid-19 yang rentan menyerang tubuhnya.

"Covid kan suka sama diabet, sama kolesterol. Jadi aku sudah membentengi diri aku," papar Ivan.

Selama menjalani diet yang didampingi seorang dokter, Igun diharuskan tidak mengonsumsi makanan olahan, seperti nugget dan kornet. Selain itu, sebenarnya tak ada pantangan makanan dan ia tetap makan tiga kali sehari tapi dengan porsi secukupnya. Ia tetap bisa menikmati chinese food maupun masakan Eropa kesukaannya yang tentunya tidak banyak menjalani proses pengolahan.

"Untuk makan pagi misalnya, aku sekarang biasanya makan nasi atau beras merah dengan lauk ikan dan daging. Makan tetap tiga kali sehari, tapi harus cut makanan jajanan dan olahan, seperti pempek, bakso, siomay, jeroan, sama tempe mendoan," terangnya.

3 dari 4 halaman

Jalan Kaki

Ia juga tidak makan olahan dari tepung seperti roti, pastel, dan risol. Selain itu, pria yang punya kedai kopi ini juga tidak minum kopi lagi dan minuman cokelat.  Ivan juga mengungkapkan kebiasaan lamanya yang kini tidak dilakukannya lagi.

"Dulu aku sebelum tidur harus makan double cheeseburger extra cheese sama enam potong nugget. Kalo nggak begitu, aku nggak ngantuk dan nggak bisa tidur. Tapi sekarang udah nggak lagi, aku sekarang tidur lebih enak dan pas bangun juga lebih segar," tuturnya.

Untuk olahraga, Igun mengaku hanya melakukan yang ringan dan murah, yaitu jalan kaki. Tiap pagi ia biasanya jalan kaki sekitar tiga sampai delapan kilometer di dekat rumahnya.

"Aku sih bukan ahli motivasi, tapi buat yang mau diet sebaiknya segera jalanin. Sekarang sudah banyak katering sehat dan bisa konsultasi sama dokter. Aku sebenarnya juga nggak begitu peduli sama penampilan dan santai aja dibilang gemuk. Tapi menurunkan berat badan supaya lebih ideal itu penting banget buat kesehatan kita," pungkas Igun.

4 dari 4 halaman

5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.