Sukses

Layanan Kesehatan dan Perawatan Kecantikan Paling Dicari Kala Pandemi

Masa pandemi turut mendorong meningkatnya beberapa layanan kesehatan hingga perawatan kecantikan.

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi turut mendorong meningkatnya permintaan sederet layanan kesehatan hingga perawatan kecantikan. Hal tersebut sekaligus sebagai langkah menjaga kebugaran tubuh dan mengatasi permasalahan kulit di kala pandemi Covid-19.

"Treatment yang paling banyak diminati ada vaksin flu, injection multivitamin, dan injeksi untuk kesehatan," kata Conny SW Soebagio selaku Founder and CEO A-One Beauty Clinic saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 7 September 2021.

Selain layanan kesehatan, perawatan kecantikan terkhusus kulit, paling dicari pelanggan. Ini dipicu karena penggunaan masker yang wajib dikenakan di luar rumah selama pandemi guna menekan penyebaran Covid-19.

"Saat pandemi, yang paling sering itu pasien dengan wajah yang beruntusan karena masker. Apalagi untuk orang di lapangan, tidak boleh lepas masker," tutur dr. Yoceilyn Ang, owner sekaligus Head Doc Aesthetic A-One Beauty Clinic.

Yoceilyn menyebut, pemakaian msker dobel turut dianjurkan mengingat sebaran Covid-19 varian baru. Dikatakannya, masker membuat kulit sulit bernapas dan sangat berdampak bagi mereka yang berkulit sensitif, seperti kulit panas, beruntusan, sampai berjerawat.

"Tetap menjaga kebersihan kulit dan masker. Sering mengganti masker untuk mencegah kotoran menempel pada kulit, beri jarak agar kulit dapat bernapas," lanjutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tips Bagi Pemilik Kulit Sensitif

Yoceilyn menyarankan untuk mengganti masker dalam waktu 3--4 jam. Bagi pemilik kulit sensitif disebutkannya untuk memilih masker yang tidak mengiritasi kulit.

"Masker anti-air dilapisi dengan yang kain, saat menempel tidak menggesek kulit, pakai masker medis atau masker multilayer," ungkap Yoceilyn.

Perawatan bagi kulit beruntusan di klinik kecantikan ini sendiri meliputi pengangkatan komedo, sel kulit mati, sampai pemberian vitamin. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat ketika melayani pelanggan.

"Protokol kesehatan, yang pertama tentunya harus appointment untuk membatasi jumlah pasien. Swab dahulu sebagai screening awal, dan wajibkan menunjukkan bukti vaksin, sebelum masuk ke ruangan," lanjutnya.

Juga, tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) serta tes Antigen difasilitasi oleh klinik kecantikan untuk pelanggan. Ketika hasil negatif, barulah pelanggan dipersilakan masuk untuk menjalani perawatan yang dipilih sesuai kebutuhan.

3 dari 4 halaman

Thread Lift

Klinik kecantikan ini juga menawarkan beragam perawatan kecantikan, salah satunya thread lift atau tanam benang. Yoceilyn menyampaikan, ini dipakai untuk memperbaiki kontur wajah dan pengencangan wajah yang kendur.

Dikatakan Yoceilyn, di pasaran ada dua jenis benang yang dipakai, yakni benang yang diserap dan benang tidak diserap. "Yang kita pakai dan aman adalah benang yang diserap, karena benang yang tidak diserap tetap stay dan lebih kelihatan," jelasnya.

Aptos menjadi benang yang digunakan oleh klinik kecantikan tersebut karena dapat diserap dan biodegradable. "Keuntungannya (benang ini) cukup kuat menahan, anchoring effect, saat mau face lift kita perlu sesuatu untuk menahan kulit tidak jatuh lagi. Benangnya tipis tapi kuat, dan tidak berwarna," jelasnya.

Yoceilyn mengungkapkan, pengencangan wajah dengan benang ini bisa bertahan sampai dua tahun. "Setelah dua tahun, efeknya tidak kembali turun karena ada efek rekolagenisasi, merangsang wajah memproduksi kolagen lebih banyak. Dalam dua tahun ada proses penuaan yang kita tidak pungkiri, tapi dalam dua tahun itu bisa retouch, touch up," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.