Sukses

Pengalaman Putri Gus Dur Ditegur Pramugari karena Disangka Penumpang Kelas Ekonomi

Bagaimana respons putri Gus Dur saat ditegur pramugari salah satu maskapai nasional itu?

Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang biasanya punya pengalaman unik saat naik pesawat terbang. Begitu juga dengan Alissa Wahid, putri sulung dari mendiang Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Alissa menceritakan pengalamannya naik pesawat kelas bisnis. Saat itu, ia justru ditegur pramugari karena mengira dirinya penumpang kelas ekonomi.

Pengalaman menggelitik tu dibagikannya melalui akun Twitter @AlissaWahid, 4 September 2021, menanggapi komentar warganet yang mengomentari cuitannya. Alissa Wahid yang berprofesi sebagai psikolog dikenal sebagai sosok yang sederhana.

Suatu ketika, ia naik salah satu maskapai swasta nasional dan memilih kelas bisnis. Ceritanya saat ia hendak ke toilet, pramugari pesawat tersebut langsung menegur Alissa, karena mengira dirinya penumpang kelas ekonomi.

"Pernah juga, naik business class @BatikAirINA, pas baru boarding, mau ke toilet dicegat mbak pramugarinya : bu, toiletnya di belakang. Saya jawab "kenapa mbak? Tampang saya nggak pantes naik kelas bisnis ya?" Saya memang terkenal... di rumah," cuit Alissa.

Sulung dari empat bersaudara ini merasa dirinya bukan orang terkenal.  "Banyak twips mengira saya ini terkenal ya? Wkwk... Minggu lalu sy mengisi acara para penghulu se-Banten. Datang lebih awal, duduk di ruangan. Didatengin penghulu, disuruh nyatet datanya krn belum registrasi. Saksi : @adibmachrus. Gitu itu apa saking terkenalnya?" tulis Alissa.

Unggahan ini juga mendapatkan beragam komentar dari warganet.  "tenang mbak.... saya juga dibegitukan... ...| siapa saya | saya siapa |. Tapi betul mbak, andai Bill Gates di posisi anda, saat itu boleh jadi diperlakukan sama. Toilet Belakang... epic banget kisah ini," komentar seorang warganet.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Paspampres

Ada juga yang berkomentar kenapa Alissa tidak membawa pengawal yaitu Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) supaya bisa menegur pramugari tersebut. "Bu maaf, panjenengan kan anak presiden ke-4 apkah tdk pnjgaan dr aparat ya krn setau sy kluarga presiden prlu dilindungi smpe batas cucu," tanya seorang warganet.

"Masih ada paspampres di Ciganjur, kak. Tapi saya sih kalau tidak super perlu ya tidak perlu. Belajar pada Buya Maarif. Masih antri, jalan sendiri, tidak mau dilayani, dst. Padahal Beliau permata bangsa. Saya sadar dirilah," jawab Alissa.

Sebelumnya di tanggal yang sama, Alissa juga membagikan pengalaman memprotes perilaku rombongan diduga pejabat yang menyerobot antrean. Peristiwa itu terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 4 Septemer 2021, dan sempat viral.

3 dari 4 halaman

Protes Alissa

"Lagi antri panjang di bandara Halim, datanglah rombongan bapak2 berpostur besar dg pengiringnya serombongan menyerobot antrean. Oo tidak bisaaaa! Yang lain diam, saya langsung hadapi fixernya: "maaf pak, saya keberatan, saya sudah antri!" Si fixer ngeyel tapi bosnya mundur," cuitnya di Twitter.

Setelah Alissa protes ulah bapak-bapak tersebut, calon penumpang lain di bandara mulai berani buka suara mengecam tindakan bapak-bapak tersebut. "Pengantri lainnya langsung berisik nggak mau juga diserobot, dan si bapak mundur ke belakang lagi. Good decision, pak. Daripada malu," sambungnya.

Cuitan Alissa kembali menuai banyak komentar dan like, bahkan dibagikan oleh pengikutnya berulang kali. "Jangan kasih lewat Mbak!!! Paling males kalau ketemu manusia kayak gitu dan pasti selalu otomatis bikin naik pitam," komentar seorang warganet. "Coba klo yg protes org ga terkenal spt saya, bisa-bisa saya dikepung sm bodyguard2nya," timpal warganet lainnya.

4 dari 4 halaman

Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.