Sukses

Setelah Tas Mewah, Sosialita Singapura Jamie Chua Kini Koleksi Hewan dan Tanaman Mahal

Sosialita Singapura, Jamie Chua, awalnya mengira hobi berkebunnya tak akan menghabiskan banyak biaya, tapi ternyata dia salah.

Liputan6.com, Jakarta - Sosialita dan influencer Singapura Jamie Chua dikenal sebagai kolektor barang-barang mewah, terutama tas tangan dari rumah mode mewah Hermes. Jamie kerap membagikan unggahan tentang barang-barang mewah tersebut di akun Instagram-nya.

Namun belakangan, Jamie lebih sering berbagi konten seputar berkebun. Kegiatan itu ternyata sudah dimulai sejak tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Dilansir dari laman AsiaOne, Senin (6/9/2021), Jamie sudah beberapa kali mengunggah foto-foto tentang tanaman di kebunnya, tapi baru pada awal tahun ini ia makin fokus mengurus kebun tersebut.

Jamie kedapatan membagikan koleksinya yang lebih membumi. Publik bisa melihat pohon lemon yang rimbun, tanaman mawar, dan beberapa hewan dalam unggahan foto maupun video. Ia mengaku bangga berkebun dan bertani jadi hobi barunya.

Pada Februari lalu, ia bahkan membuat akun Instagram khusus @jamie.secretgarden agar para pengikutnya bisa melihat lebih dekat dan mengetahui perkembangan kebun mininya. Lahan itu berlokasi di rumahnya yang luas.

Selain tanaman, dia juga punya empat induk ayam dan dua anak ayam. Mereka semua punya kandang khusus yang disebut Jamie sebagai chicken bungalows atau chickalows.

Saat diwawancarai 8days tentang hobi yang disebut sebagai cinta barunya ini, Jamie awalnya mengira tak akan menghabiskan banyak biaya. "Nyatanya butuh banyak biaya untuk merawat kebun dengan baik. Misalnya, biaya untuk membeli kompos, tanah khusus, pembasmi serangga, dan pupuk khusus. Selain itu, beberapa tanaman harganya sangat mahal, apalagi kalau sedang digemari," ucapnya.

Wanita berusia 45 tahun ini mengungkap pembelian termahalnya sejauh ini adalah pohon lemon. Dia punya sekitar 10 pohon lemon di kebunnya dan yang termahal adalah pohon lemon Mayer yang harganya lebih dari seribu dolar Singapura atau sekitar Rp10,5 juta. Sedangkan, sembilan pohon lainnya harganya sekitar 650 dolar Singapura atau sekitar Rp6,8 juta.

Selain lemon, ia juga punya banyak tanaman bunga mawar. "Saya punya lebih dari 100 pot tanaman mawar! Satu pot harganya lebih dari 30 dolar Singapura (sekitar Rp315 ribu). Saya menempatkan setidaknya tiga tanaman mawar dalam satu tempat, jadi sudah menghabiskan biaya hampir 100 dolar Singapura (sekitar Rp 1 juta) hanya untuk tanaman mawar saja," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hampir Semua Bisa Dimakan

Untuk hewan peliharaan, Jamie juga mengeluarkan banyak uang untuk dua ekor ayam kapas yang terkenal punya bulu sangat halus. Satu ekor harganya 60 dolar Singapura atau sekitar Rp630 ribu. Ia juga punya seekor anak ayam yang diberikan seorang teman padanya.

Meski baru memulainya tahun lalu, Jamie ternyata sudah menyukai perkebunan sejak kecil. Saat masih anak-anak, ia mengaku pernah memelihara ayam. Di dekat rumahnya juga ada peternakan ayam yang membuatnya sangat menyukai ayam.

Pemilihan tanaman di kebunnya bukan tanpa alasan. Ia ingin menciptakan nuansa musim panas di Italia dengan pohon lemon dan bunga mawar yang cantik. Saat pandemi melanda, Jamie beruntung bisa membuat kebun dan ladang mini di rumahnya.

Jamie mengaku suka membuat teh dari berbagai bahan di kebunnya sendiri, seperti kelopak bunga mawar, serai, daun mint, pandan, dan teh bunga telang. Menurut Jamie, hampir tidak ada yang tidak bisa dimakan dari semua tanaman di kebunnya.

3 dari 4 halaman

Konsep Berkelanjutan

Membantu memelihara kebunnya, Jamie menyewa seorang tukang kebun yang datang tiap pekan untuk memeriksa dan memastikan segala seuatunya berjalan dengan baik. Jamie juga banyak menghabiskan waktu dengan membaca, terutama seputar perkebunan dan tanaman. Ia pun jadi lebih memahami tentang kehidupan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ia mengaku lebih bijak dalam membeli tanaman. Jamie pernah hampir membeli pohon mapel Jepang yang harganya sangat mahal. Ia urung membelinya karena tak akan cocok ditanam di kebunnya.

Jamie berencana menambah beberapa hewan peliharaan. Salah satunya adalah burung merak. Meski tampilannya sangat cantik, ia ragu untuk memelihara karena dikenal punya bau tidak sedap dan sangat agresif. Ia juga ingin memelihara babi, namun masih mencari di mana tempat yang tepat untuk membelinya.

Selain ingin membangun kandang ayam sendiri, Jamie juga sedang mencari teman yang mau memelihara ayam miliknya. Berdasarkan peraturan di Singapura, seseorang dilarang memelihara lebih dari 10 ekor ayam di rumah pribadi.

4 dari 4 halaman

Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.