Sukses

6 Fakta Menarik Tabanan Bali yang Terkenal dengan Wisata Tanah Lot

Tabanan merupakan kabupaten terbesar kedua di Bali setelah Buleleng.

Liputan6.com, Jakarta - Tabanan merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Bali. Berbatasan dengan Kabupaten Badung di sebelah timur, Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Jembrana di sebelah barat, dan Samudera Hindia di sebelah selatan membuat posisi kabupaten ini dinilai cukup strategis.

Dengan luas wilayah 839,33 kilometer persegi atau 14,90 persen dari luas Pulau Bali, kabupaten ini menjadi kabupaten terbesar kedua di Bali setelah Buleleng. Topografi kabupaten ini terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. 

Pada 2020, jumlah penduduk Kabupaten Tabanan sebanyak 461.630 jiwa. Wilayahnya terbagi ke dalam sepuluh kecamatan, yaitu Selemadeg, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, Kerambitan, Tabanan, Kediri, Marga, Baturiti, Penebel, dan Pupuan.

Tentunya, kabupaten ini masih memiliki banyak fakta menarik lainnya. Berikut enam fakta menarik dari Kabupaten Tabanan yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Tanah Lot

Tanah Lot menjadi salah satu destinasi populer ketika berkunjung ke Bali. Destinasi ini berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot, yaitu pura yang berada di atas bongkahan batu dan pura yang berada di atas tebing dengan posisi agak menjorok ke laut.

Pura Tanah Lot menjadi tempat bagi masyarakat untuk pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Ketika air pasang tiba, pura ini tampak seperti berada di tengah laut. Menurut sejarah, pura ini diyakini berdiri pada abad ke-16 oleh Dang Hyang Nirartha yang merupakan tokoh agama yang disegani di Bali.

Suatu saat, Dang Hyang Nirartha mendapatkan pencerahan bahwa di daerah Gili Beo, pulau batu karang tempatnya bermalam merupakan tempat suci untuk membangun kuil. Namun, pemerintah Beraban marah dan mengusir Nirartha. Karena kesaktiannya, dia memindahkan seluruh pulau batu ke laut dan membangun pura yang dinamakan Tanah Lot.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Alas Kedaton

Alas Kedaton terletak di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, sekitar empat kilometer dari Kota Tabanan. Tempat ini salah satu tempat wisata dan pura andalan di Tabanan dengan keunikan tersendiri.

Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan memiliki empat pintu masuk, yaitu dari arah barat yang merupakan pintu utama pura serta pintu lainnya dari arah utara, timur, dan selatan yang menuju ke halaman tengah. Selain itu, halaman dalam pura yang merupakan tempat paling suci terletak agak rendah dari halaman tengah dan luar.

Tempat suci tersebut dikelilingi oleh hutan yang dihuni oleh sekelompok kera yang dianggap oleh warga sekitar keramat. Hidup pula sekelompok kalong, sejenis kelelawar, yang berada di atas dahan-dahan pohon kayu besar.

Di pura ini sering diadakan Upacara Piodalan yang jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) setelah Hari Raya Galungan. Upacara ini dimulai pada siang hari dan harus selesai sebelum matahari terbenam.

3. Pura Ulun Danu Beratan Bali

Pura Ulun Danu Beratan Bali berada di Candikuning, Kecamatan Baturiti, yang merupakan sebuah pura untuk dewi danau, Ida Batari Dewi Ulun Danu di tepi kawah besar. Kuil ini didominasi oleh Meru atau pagoda untuk dewa danau.

Pura yang dibangun pada abad ke-17 itu digunakan untuk memuja trinitas Hindu, yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa serta Dewi Danu. Nama Pura Ulun Danu Beratan dapat diartikan sebagai candi sumber Danau Beratan.

Kompleks candi ini terbagi dalam empat bangunan suci. Pertama, Lingga Pura untuk tempat pemujaan Dewa Siwa. Kedua, Pura Puncak Mangu untuk pemujaan Dewa Wisnu. Ketiga, Pura Teratai Bang yang merupakan pura utama. Terakhir, Pura Dalem Purwa untuk pemujaan Sang Hyang Widhi. Kuil terakhir digunakan pula untuk berdoa memohon kesuburan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Selain pura, terdapat pula Danau Beratan yang merupakan danau terbesar kedua di Bali. Danau ini menjadi sumber irigasi bagi sawah dan perkebunan Desa Bedugul.

Nama Beratan berasal dari kata Brata yang berarti melakukan diri sendiri untuk memenuhi sembilan kebutuhan primer dalam hidup. Kata tersebut juga digunakan untuk istilah lain yaitu Tapa Brata yang berarti bersemedi dan menyatu dengan alam.

3 dari 4 halaman

4. Desa Wisata Jatiluwih

Desa Jatiluwih terletak di kawasan Penebel, Kecamatan Tabanan. Tempat ini terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, sekitar 27 kilometer ke arah utara Kota Tabanan.

Desa ini menyediakan pemandangan sawah yang bertingkat atau terasering yang tertata rapi dengan latar belakang gunung berhutan lebat dengan udara yang sejuk dan bersih. Pemandangan gunung ini didapat karena pesawahan berada di kaki Gunung Batukaru.

5. Desa Wisata Kerambitan

Dahulu, desa ini bernama Desa Tista yang bermula dari kata “Ngetis”. Kata tersebut berawal dari pengembaraan seorang putra raja Tabanan yang banyak melintasi daerah pegunungan dengan medan yang berbukit dan melewati banyak sungai.

Dalam perjalanannya, sang raja bertemu dengan seorang pertapa sakti yang menjadi petunjuk bagi sang raja. Kemudian, Raja Tabanan melanjutkan perjalanan ke selatan dan sampailah di tempat yang bernama Kerambitan untuk mendirikan istana.

Desa Kerambitan memiliki Kesenian Andir yang merupakan seni tari tradisional. Tarian ini merupakan bentuk awal dari Tari Legong Keraton saat ini. Tarian ini dimainkan oleh tiga laki-laki dan biasanya ditampilkan dalam upacara adat. 

6. Taman Pahlawan Margarana

Taman Pahlawan Margarana atau Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana terletak di Desa Kelaci, Kecamatan Marga. Monumen ini dibangun pada 1954 dengan tujuan untuk memeringati perjuangan pahlawan Indonesia dalam pertempuran yang dipimpin Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda.

Makam ini memiliki ketinggian 17 meter dengan atap bertingkat atau tumpang tindih. Jumlah atap ini delapan buah dengan fondasi berbentuk persegi yang melambangkan bulan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya makam, di taman ini terdapat pula Candi Pahlawan Margarana dan museum yang menyimpan berbagai benda zaman perang. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Aturan Pembatasan PPKM Darurat Jawa-Bali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.