Sukses

Pesona 4 Desa Wisata di Sumatera Barat yang Masuk 50 Besar ADWI 2021

Salah satu desa wisata yang menembus 50 besar ADWI 2021 adalah tempat kelahiran Buya Hamka.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengumumkan desa wisata yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Ada empat desa wisata di Sumatera Barat yang berhasil menembus tahap ini.

Kabar ini dibagikan melalui unggahan di akun Instagram resmi ADWI 2021 pada 23 Agustus 2021. Desa wisata tersebut meliputi Desa Wisata Sungai Batang, Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, Desa Wisata Saribu Gonjong, dan Desa Wisata Apar.

Dikutip dari Instagram Kemenparekraf, Selasa, 31 Agustus 2021, Desa Wisata Sungai Batang terletak di Kabupaten Agam. Desa ini adalah tempat kelahiran ulama besar, Buya Hamka.

Desa Wisata Sungai Batang juga kental dengan wisata sejarah dan religi. Satu di antaranya adalah Museum Buya Hamka yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara.

Sementara, Kampuang Minang Nagari Sumpu terletak di Kabupaten Tanah Datar. Desa ini tepat di sebelah utara Danau Singkarak dan memiliki 70 rumah gadang yang di antaranya dijadikan homestay.

Ada beragam kuliner khas daerah ini yang wajib dinikmati jika berkunjung ke Kampuang Minang Nagari Sumpu. Wisatawan dapat mencoba rendang sumpu, rebon, singgang sumpu, pangek sumpu, serta ikan bilih.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Desa Wisata Apar

Desa Wisata Apar dikenal sebagai desa penghasil kelapa di Sumatera Barat. Sekolah ini mengajarkan teknik beruk untuk memetik dan memilihkan kelapa terbaik kepada wisatawan.

Dikutip dari Regional Liputan6.com, di Kota Pariaman, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Timur, Provinsi Sumatera Barat, ada sekolah khusus beruk bernama Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB).

Beruk jebolan STIB diklaim akan jadi beruk yang bermanfaat terutama untuk memetik buah kelapa. Pembelajaran di STIB mengikuti enam kurikulum khusus yang berlangsung selama beberapa bulan. Waktunya setiap pagi dan sore.

Selama tiga bulan awal, monyet mengikuti pembelajaran mencakup pengenalan diri. Ini masih pada tahap diberi makan dan dimandikan. Dua bulan selanjutnya, akan mengikuti tahapan yang disebut karambiah pancang. Beruk diperkenalkan dengan buah kelapa yang telah pada dipancang pada media berupa kayu.

3 dari 4 halaman

Desa Wisata Saribu Gonjong

Desa wisata ini terletak di Kabupaten Limapuluh Kota. Desa ini dikelilingi gugusan perkebunan Jeruk Siam Gunuang Omeh yang menjadi sumber ekonomi warga desa.

Sesuai namanya, desa ini punya keunikan, yakni deretan Rumah Gadang lengkap dengan Gonjong. Semuanya berderet rapi membentuk barisan dan menghadap ke Masjid Raya.

Gonjong di setiap rumah berjumlah lima, yang melambangkan Rukun Islam. Desa wisata ini berhasil menyabet penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 lalu.

4 dari 4 halaman

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.