Sukses

Kelewat Hemat, Wanita Amerika Sudah 23 Tahun Tak Membeli Pakaian Dalam

Selain pakaian dalam, wanita ini juga tak pernah membeli tisu sejak tinggal di New York, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang punya cara tersendiri untuk menghemat uang, begitu pun dengan seorang wanita asal Amerika Serikat (AS). Dia mencoba memangkas pengeluaran dengan melakukan hal yang terbilang cukup ekstrem.

Pemilik nama Kate Hashimoto ini sudah tiga tahun hidup di New York. Meski tinggal di salah satu kota termahal di dunia, dia berusaha hidup dengan biaya hanya 200 dolar AS (Rp2,8 juta) per bulannya.

"Meski itu kota paling mahal untuk ditinggali, saya menemukan cara menyiasatinya," ucap Kate melansir The Sun, Selasa, 24 Agustus 2021. Kate mengaku selalu berusaha menyiasati pengeluaran apa pun setiap harinya.

Dia terbiasa memakai barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali, bahkan tisu. Kate mengaku tidak pernah membeli tisu selama tinggal di Negeri Paman Sam.

Dia selalu membawa pulang tisu bekas dari toilet di tempat-tempat umum yang didatanginya.  "Kalau saya harus mengeluarkan uang, saya mencoba menghindarinya. Saya akan mencoba untuk membayar sesedikit mungkin," kata Kate.

"Jika saya mengeringkan tangan di kamar mandi umum, saya mengeringkan tangan yang sudah dicuci bersih. Jadi saya menyimpannya (tisu) dan menggunakannya kembali," lanjutnya.

Uniknya lagi, Kate juga tidak pernah mengeluarkan uang untuk membeli perabotan rumah. Dia biasanya mengambil furnitur yang dibuang pemiliknya dan menggunakannya kembali. Dia bahkan tak malu untuk mengais sampah dan membawanya pulang jika ada barang yang masih bisa dipakai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menghemat Ribuan Dolar

Wanita ini juga tidak punya kasur di rumahnya. Dia hanya tidur di tumpukan matras yoga yang dilapisi dengan beberapa kain dan bantal. "Saya melengkapi tempat saya dengan mengambil furnitur yang dibuang di jalan sebelum petugas sampah mengambilnya. Dengan begitu saya telah menghemat ribuan dolar untuk furnitur," ucapnya lagi.

Yang mencengangkan lagi, Kate tidak pernah memasak dan menggunakan mesin pencuci piring demi menghemat biaya listrik. Oven di rumah Kate hanya dipakai untuk menyimpan makanan.

Saking hematnya, Kate juga mengaku sangat jarang belanja baju. Dia bahkan ingat terakhir kali membeli pakaian dalam adalah 23 tahun lalu, tepatnya pada 1998.

Ia menceritakan pilihan hidupnya dalam acara "Extreme Cheapskates." Itu merupakan serial reality show AS yang mendokumentasikan kehidupan orang-orang yang melakukan penghematan secara ekstrem.

3 dari 4 halaman

Cerita Serupa

Siapa sangka gaya hidup sangat hemat seperti Kate juga pernah diterapkan jutawan AS Aimee Elizabeth. Beberapa waktu lalu, ia membocorkan rahasia gaya hidup hemat sehingga bisa membuatnya kaya raya.

Aimee berhasil hidup hanya dengan biaya 730 pound sterling (sekitar Rp14 juta) per bulan. Dalam kasusnya, ia rela mengonsumsi makanan kucing untuk menekan tagihan belanja.

Ia juga sempat tampil di acara serupa pada awal tahun ini. Ia mengejutkan penonton dengan gaya hidup hemat, meski memiliki uang tunai senilai 3,9 juta pound sterling (Rp75 miliar) di bank.

"Saya mematikan pemanas air. Saya perlu 22 menit untuk memanaskannya agar bisa mandi, jadi saya menyalakannya setiap pagi saat bangun," terangnya di acara itu. Aimee disebut-sebut bisa menghemat hingga 200 ribu dolar AS (Rp2,8 miliar) setiap tahun.

Ini dilakukan dengan hanya membeli barang bekas dan menolak membuang barang-barang yang masih bisa digunakan. Aimee mengungkap alasan utama rumahnya begitu besar adalah karena sang mantan suami, Michael Murrey. Ia mengetahui betapa berhematnya Aimee, sehingga membiarkannya mengambil properti itu dalam proses perceraian.

4 dari 4 halaman

Cara Kelola Masker Covid-19 Bekas Pakai

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.