Sukses

Proyek Amal Miss Supranational 2021, Ajarkan Anak-Anak di Namibia Menjahit

Sebelum dinobatkan sebagai Miss Supranational 2021, Chanique Rabe telah menjalankan sederet aksi sosial, salah satunya mengajarkan menjahit pada anak-anak di Namibia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Namibia Chanique Rabe berhasil membawa pulang mahkota Miss Supranational 2021 di malam final yang terselenggara di Strzelecki Park Amphitheater, Nowy Sacz, Malopolska, Polandia, Sabtu, 21 Agustus 2021, waktu setempat. Ia adalah salah satu dari 58 perwakilan dari seantero dunia yang turut berlaga.

Menurut laporan India Times, Selasa (23/8/2021), kemenangan Chanique Rabe mencetak sejarah karena ini adalah mahkota Miss Supranational pertama untuk Namibia, bahkan benua Afrika. Ia mengungguli empat kontestan di Top 5, yakni Karla Guilfu Acevedo dari Puerto Riko, Thato Mosehle dari Afrika Selatan, Valentina Sánchez dari Venezuela, dan Eoanna Constanza dari Republik Dominika.

Sebelum dinobatkan sebagai Miss Supranational 2021, Chanique telah menjalani sederet aksi dan proyek amal. Salah satunya adalah The Mending Project, program mengajarkan menjahit pada anak-anak di Namibia.

Proyek tersebut diawali Chanique ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Perempuan berusia 24 tahun ini sempat membagikan kegiatannya itu melalui akun Instagram pribadi pada Juni 2020 lalu.

"Saat pandemi Covid-19 saya mendapati diri saya membuat masker untuk keluarga dan teman-teman selama lockdown. Saya segera mulai membuat lebih banyak dan lebih banyak lagi, dan ketika permintaan meningkat, saya menyadari bahwa saya membutuhkan bantuan untuk menjahit masker," tulis Chanique kala itu.

Akhirnya, ia mendapat bantuan dari beberapa penjahit dan menyadari mereka membutuhkan penghasilan selama masa krisis ini. Bersama keterampilan ini, ia dapat menciptakan pekerjaan dan penghasilan untuk mereka.

"Itulah sebabnya saya memutuskan untuk berbagi keterampilan menjahit saya dengan anak-anak kurang mampu yang mungkin tidak akan pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini," tambah Chanique Rabe.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Misi Mulia

Ide ini muncul tak lain untuk mengajari anak-anak keterampilan menjahit, dan berharap nantinya mereka dapat menciptakan lapangan kerja, bahkan jadi wirausaha di masa mendatang. Perempuan yang lahir di Windhoek, Namibia ini percaya, lebih baik mengajari orang cara memancing daripada hanya membawakan mereka ikan.

"Saya senang melihat apa yang dapat dihasilkan oleh proyek ini di komunitas Namibia kami. Terima kasih kepada Varta Namibia, sebuah mesin jahit baru telah disponsori ke Hope Village," ungkapnya.

Chanique berkisah, ia menghabiskan waktu setiap minggunya untuk mengajari gadis-gadis muda menjahit. "Keterampilan baru yang dapat mereka gunakan untuk menghasilkan pendapatan dan digunakan selama sisa hidup mereka," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Mengenal Chanique

Dilansir dari Conan Daily, Chanique Rabe telah tersertifikasi dalam seni rias dan fotografi. Perempuan ini adalah ambassador untuk Hope Village Orphanage.

Ia menuntut ilmu di Windhoek Afrikaanse Privaatskool dan berhasil meraih gelar Miss Windhoek Afrikaanse Privaatskool. Perjalanannya di kompetisi kecantikan ternyata sudah berlangsung sejak lama.

Chanique meraih Miss Teen Namibia 2014 dan Face of Queen Spark 2015. Ia juga dinobatkan sebagai Miss Teen Continents 2015 di Texas, Amerika Serikat.

Chanique beberapa kali bepergian ke Cape Town, Afrika Selatan dari 2016--2017. Pada 2018--2019 ia melanjutan studi di FEDISA Fashion School Cape Town dan meraih gelar kehormatannya.

Pada 14 November 2020, ia dinobatkan sebagai Miss Supranational Namibia 2020 di Droombos, Windhoek. Chanique mengalahkan 12 kandidat lainnya dan meraih kemenangan sebelum jadi wakil negaranya di  Miss Supranational 2021.

4 dari 4 halaman

Infografis 10 Jurus Cegah Klaster Sekolah Tatap Muka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.