Sukses

United Airlines Peringatkan Awak Kabin untuk Tidak Tangani Penumpang Nakal dengan Lakban

Dalam catatannya, United Airlines sudah beberapa kali menggunakan lakban untuk "mengendalikan" penumpang pesawat yang bikin onar.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai United Airlines meminta awak kabinnya tidak menggunakan lakban untuk menahan penumpang nakal. Melansir The Guardian, Rabu (18/8/2021), dalam sebuah memo, pramugari United Airlines didesak untuk "mengingat bahwa ada barang-barang khusus di dalam pesawat yang dapat digunakan dalam situasi sulit, dan barang alternatif seperti lakban tidak boleh digunakan."

Ketika pembatasan pandemi dicabut, pramugari di seluruh Amerika Serikat secara berulang kali telah bergulat dengan peningkatan keonaran dalam penerbangan. Memo itu datang setelah pramugari American Airlines menahan seorang wanita dengan lakban setelah ia mencoba membuka pintu pesawat selama penerbangan.

Tak lama setelah kejadian itu, lakban kembali digunakan di Frontier Airlines. Kala itu, awak kabin menahan seorang pria di kursinya setelah ia bertindak agresif dan diduga memegang payudara seorang staf. Jauh sebelum itu, lakban sebenarnya sempat diasosiasikan dengan tindakan pramugari United Airlines.

Pada 2003, maskapai tersebut menahan penumpang yang mengganggu dalam penerbangan dari Honolulu ke Los Angeles, setelah "mulai berbicara dan berkeliaran di lorong, mondar-mandir dan membaca Alkitab." Beberapa tahun kemudian, yakni pada 2008, maskapai ini menggunakan lakban pada seorang penumpang setelah ia melakukan kekerasan dalam penerbangan tujuan Chicago.

Kala itu, penumpang yang dimaksud melawan pramugari dan mencengkeram penumpang lain. Memo United Airlines terbaru mengatakan "sebagian besar pelanggan kami telah menunjukkan perilaku terbaik mereka dan kembali ke penerbangan kami dengan percaya diri dan antusias."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langkah-Langkah De-eskalasi Standar

Dalam kasus perilaku penumpang tidak tertib, kata United Airlines, staf harus menggunakan langkah-langkah de-eskalasi standar. Ini termasuk menggunakan "proses diskusi yang melibatkan kapten, perwakilan layanan pelanggan, dan koordinator keamanan darat untuk evaluasi dan solusi."

Petugas juga diarahkan menggunakan manual keselamatan guna memandu pengambilan keputusan jika mereka merasa pelanggan harus ditolak dari penerbangan tertentu.

Karyawan juga diingatkan bahwa "jika mereka tidak dapat mencapai kesepakatan dengan pelanggan tentang salah satu kebijakan terkait keselamatan, mereka harus mengikuti proses de-eskalasi dan pelatihan reguler, serta selalu melakukan tindakan terbaik."

3 dari 4 halaman

Belajar Bela Diri

Mengutip CNN, kasus penumpang pesawat bikin onar jadi lebih intens selama pandemi COVID-19. Tidak hanya bermasalah dengan sesama penumpang, insiden-insiden ini tidak jarang melibatkan pramugari hingga mengancam keselamatan mereka.

Berkaca dari kasus itu, Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat (AS) mencanangkan program latihan bela diri bagi awak kabin. Bentuknya adalah kursus setengah hari yang pertama kali dikembangkan pada 2004, namun tertunda karena pandemi global.

Keterampilan bela diri yang diajarkan itu termasuk bagaimana menyerang, menginjak, dan menaklukkan "penyerang yang kejam," sebuah skenario yang menurut pramugari mungkin tidak akan pernah mereka temui. Singkatnya, mereka diajari serangkaian teknik untuk menangani "penumpang yang sulit."

Termasuk dalam daftarnya adakah penumpang yang tidak melipat meja mereka atau bersikeras koper besar mereka muat di penyimpanan kabin. Di tengah kembalinya perjalanan udara tahun ini, jumlah "penumpang nakal" tercatat melonjak.

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.