Sukses

Rusa-Rusa di Taman Nara Jepang Menghilang Misterius

Taman Nara Jepang banyak dihuni rusa, tapi pada musim shidakamari rusa-rusa tersebut menghilang.

Liputan6.com, Jakarta - Selama dua tahun terakhir, reporter bahasa Jepang SoraNews24  K. Masami memantau rusa-rusa yang berkeliaran bebas di Taman Nara Jepang di musim panas. Ia menyaksikan fenomena menghilangnya rusa secara misterius musim panas yang dikenal sebagai “shikadamari“.

Diterjemahkan menjadi "tempat berkumpulnya rusa", shikadamari telah membingungkan para ahli di Yayasan Pelestarian Rusa Nara. Mereka tidak dapat menjelaskan mengapa rusa berkumpul di sepetak rumput tertentu pada jam yang sama, dan untuk jumlah waktu yang sama setiap hari, dikutip dari SoraNews24, Selasa, 17 Agustus 2021.

Hewan-hewan berkumpul di taman berumput di seberang Museum Nasional Nara di dalam taman sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan pergi tidak lama setelah pukul 19.00 setiap hari selama bulan-bulan musim panas. Shikadamari terjadi pada Juli dan Agustus setiap tahun, dengan musim sebelumnya berakhir pada 12 Agustus di 2019 dan 17 Agustus di 2020.

Jadi apa yang dilakukan rusa di Taman Nara tahun ini? Masami memutuskan untuk mengunjungi taman pada 12 Agustus 2021, menuju ke gundukan berumput di dekat museum sekitar pukul 06.00 sore untuk melihat apakah musim shikadamari tahun ini masih berlangsung.

Dia sudah mengunjungi taman pada Juli 2021, dan dapat melihat rusa berkumpul di tempat berkumpul seperti yang mereka lakukan setiap tahun. Jadi, dia pikir tahun ini akan memiliki waktu yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di sana ternyata benar-benar tidak ada rusa. Tempat itu biasanya penuh dengan rusa pada saat ini, dan meskipun dia bisa melihat beberapa hewan di kejauhan, tidak ada yang terlihat di rerumputan ini.

Pada 2019, Masami menghitung 623 rusa di tempat ini, sedangkan tahun lalu, ia menghitung 216. Tahun ini, jumlah itu turun lebih jauh, menjadi nol, dan meskipun mengamati tempat itu sampai matahari terbenam, tidak ada satu pun rusa yang berani masuk ke daerah ini. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perilaku Hewan

Tentu saja, hari itu hujan turun pada hari kunjungan Masami, dan hujan juga turun beberapa hari sebelumnya. Dia pikir hujan mungkin alasan ketidakhadiran rusa. Namun, dia melihat beberapa hewan dengan gembira mengunyah rumput di dalam taman. Ia memutuskan untuk menelepon Yayasan Pelestarian Rusa Nara, yang merawat rusa di taman, untuk mengetahui penjelasan tentang kondisi itu.

Menanggapi pertanyaannya tentang mengapa rusa tidak berkumpul dan apakah itu ada hubungannya dengan kondisi cuaca basah, mereka berkata: “Pertama, alasan mengapa rusa berkumpul di tempat itu tidak diketahui. Sementara beberapa rusa tidak keberatan dengan hujan, kami tidak dapat mengatakan bahwa mereka tidak menghindari hujan langsung. Seperti manusia, ketika rusa basah, tubuh mereka secara alami menjadi dingin. Jadi mereka mungkin ke tempat-tempat tanpa pohon atau atap untuk berteduh, tetapi kami tidak dapat mengatakan dengan pasti.”

Jadi, menurut yayasan tersebut, hujan mungkin tidak sepenuhnya menjadi penyebab kurangnya shikadamari tahun ini, tapi mungkin itu salah satu alasannya. Dan saat dia berjalan di sekitar taman, Masami memang melihat sejumlah rusa berlindung dari hujan di bawah atap bangunan.

Sementara Masami tidak bisa mendapatkan jawaban pasti untuk perilaku hewan. Dia merasa bahwa rusa sensitif terhadap perubahan suhu dan iklim, dan dia yakin kemungkinan ini memainkan peran besar dalam mempengaruhi waktu pertemuan tahunan mereka.

3 dari 4 halaman

Perubahan Suhu

Setelah meneliti detail di balik shikadamari tahun ini, Masami terkejut saat mengetahui bahwa musim tampaknya dimulai pada Mei 2021, yang jauh lebih awal dari biasanya. Memeriksa suhu tahunan untuk bulan itu, dia menemukan bahwa suhu tertinggi di Prefektur Nara selama Mei tahun lalu adalah 21,8 derajat, pada tanggal 31.

Sebagai perbandingan, suhu tertinggi Mei adalah 28,9 derajat Celcius - 7,1 derajat lebih tinggi dari tahun lalu - pada hari yang sama pada 2021. Suhu pada Juni 2021 juga tampak lebih tinggi dari tahun lalu, dan yang mengejutkan, suhu bulan ini turun drastis, dengan titik terendah 22-24 derajat Celcius minggu ini, yang jauh lebih dingin dari tahun lalu.

Pola ini menunjukkan bahwa suhu mungkin lebih menjadi faktor daripada tanggal di kalender dalam menentukan kapan shikadamari terjadi setiap tahun. Dan dengan banyak yang percaya bahwa rusa menggunakan tempat berkumpul khusus mereka untuk mendinginkan diri ketika suhu naik, kita mungkin segera dapat memprediksi apakah itu akan menjadi musim panas yang panjang dengan mengamati perilaku hewan di masa depan. Sementara Yayasan belum melakukan penelitian nyata tentang fenomena shikadamari.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.