Sukses

China Rilis Aturan Baru Memakai Masker di Tengah Wabah COVID-19 Varian Delta

Wabah COVID-19 varian delta, yang berujung pada revisi pedoman memakai masker, berawal bulan lalu di China.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pergulatan dengan kebangkitan kasus COVID-19 terburuk dalam setahun terakhir, Otoritas Kesehatan China merilis pedoman baru pemakaian masker untuk publik. Mengutip CNN, Sabtu (14/8/2021), wabah COVID-19 varian delta yang menyebar di lebih dari setengah provinsi Tiongkok membuat pihak berwenang waspada.

Kebijakan penguncian ketat, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan pun diberlakukan kembali pada puluhan juta penduduk. Sebelum ini, orang-orang di banyak kota sudah mulai menjalani kehidupan sehari-hari tanpa mengenakan masker. Foto-foto kerumunan yang sebagian besar tanpa masker di destinasi wisata dan festival musik berulang kali jadi berita utama internasional.

Namun pada Jumat, 13 Agustus 2021, Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan pedoman yang mengharuskan masyarakat kembali memakai masker. Itu dilakukan tidak hanya di dalam ruangan dan transportasi umum, tapi juga di pusat keramaian di luar ruangan.

Pedoman terbaru China menyatakan masyarakat umum harus memakai masker di mal, supermarket, bioskop, ruang pameran dan bandara, serta semua transportasi umum dan lift. Masker juga diperlukan saat berada di tempat seperti alun-alun dan taman.

Pedoman baru juga memperketat persyaratan masker untuk kelompok profesional utama yang dianggap berisiko lebih tinggi terkena virus. Masuk dalam daftar ini adalah mereka yang berurusan dengan personel dan barang luar negeri, pekerja medis serta petugas kebersihan, penjaga keamanan dan pengemudi yang bekerja di pelabuhan, bandara, bea cukai, dan rumah sakit.

Pedoman sebelumnya, yang dikeluarkan pada Mei 2020, tidak mengharuskan pemakaian masker untuk area luar ruangan, atau ruang dalam ruangan yang tidak padat dengan ventilasi yang baik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal Wabah Varian Delta

Wabah yang sedang berlangsung berawal di Nanjing, Provinsi Jiangsu, bulan lalu. Tercatat ada sembilan petugas kebersihan bandara ditemukan terinfeksi selama tes COVID-19 rutin.

Pihak berwenang mengatakan petugas kebersihan tidak secara ketat mengikuti pedoman pencegahan epidemi. Setelah membersihkan penerbangan dari Rusia, mereka tertular virus dan menyebarkannya ke rekan lain.

Dalam pedoman terpisah, Komisi Kesehatan Nasional memasukkan panti Mahjong, pusat kebugaran, toko teh susu, dan lembaga bimbingan belajar dalam daftar "tempat utama" yang diperluas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi. Panti mahjong, populer di kalangan orang tua, telah memainkan peran sentral dalam penyebaran COVID-19 di kota timur Yangzhou.

Kota ini melakukan pengujian massal putaran ke-7 dalam waktu dua minggu dan melaporkan 25 kasus baru pada Jumat, 13 Agustus 2021. Di seluruh China, 47 infeksi simtomatik yang ditularkan secara lokal dilaporkan di hari yang sama, menurut Komisi Kesehatan Nasional. 

3 dari 4 halaman

Tren Penurunan Kasus

Negeri Tirai Bambu mencatat lebih dari seribu kasus sejak wabah bulan lalu. Namun, kasus baru setiap hari turun jadi dua digit dalam beberapa hari terakhir.

"Masyarakat jadi kurang sadar akan pencegahan COVID-19 karena pandemi yang berlarut-larut. Beberapa orang berpikir mereka tidak perlu memakai masker setelah divaksinasi, yang justru berisiko memicu epidemi dan berisiko pada perlindungan pribadi," begitu penggalan keterangan Komisi Kesehatan Nasional.

Pihaknya mengumumkan bahwa 770 juta orang di China telah sepenuhnya divaksinasi. Detailnya, 55 persen dari populasi 1,4 miliar. Itu membuatnya mengungguli Amerika Serikat, di mana lebih dari 50 persen populasi telah divaksinasi sepenuhnya.

4 dari 4 halaman

InfografisCara Kelola Masker COVID-19 Bekas Pakai

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.