Sukses

Buntut Gugatan Pelecehan Seksual, Putra Ratu Elizabeth II Bakal Absen dari Trooping the Colour 2022

Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew, dituduh melakukan pelecehan seksual pada gadis 17 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew, tidak akan ambil bagian dalam Trooping the Colour tahun depan. Melansir The Sun, Sabtu (14/8/2021), ini merupakan buntut gugatan pelecehan seksual yang dialamatkan padanya, klaim seorang sumber.

Duke of York telah melewatkan parade ulang tahun ke-95 Yang Mulia Ratu karena kekhawatiran tentang hubungannya dengan mendiang Jeffrey Epstein. Adik Pangeran Charles ini menghadapi tuntutan hukum karena diduga memperkosa seorang gadis berusia 17 tahun yang diperdagangkan Epstein, yang bunuh diri di penjara di New York pada 2019.

Pangeran Andrew sedang menghadapi gugatan salah satu korban, Virginia Roberts Giuffre. Giuffrea menuduh Andrew melakukan pelecehan seksual terhadapnya di rumah Epstein di Manhattan, di pulau pribadinya di Karibia, dan di rumah Ghislaine Maxwell di London.

Gugatannya datang hampir dua tahun setelah Epstein ditemukan tidak bernyawa di penjara saat menunggu persidangan atas tuduhan konspirasi dan perdagangan seks anak. Namun, Andrew selalu membantah tuduhan kontak seksual dengan Giuffre atau bahwa ia mengetahui kesalahan Epstein.

Seorang ajudan mengatakan pada Telegraph, "Ia (Pangeran Andrew) tidak akan dapat mengambil bagian dalam Trooping the Color tahun depan jika skandal Epstein masih menghantuinya, dan tidak ada yang bisa melihat ini hilang dalam waktu dekat."

"Ia juga harus diganti. Bagaimana mungkin ia bisa mempertahankan gelar militernya?" tambahnya.

Pangeran Andrew disebut sebagai satu-satunya terdakwa dalam gugatan setebal 15 halaman yang diajukan di bawah Undang-Undang Korban Anak negara bagian New York. Namun demikian, Epstein dan Maxwell juga masih sering disebut-sebut dalam narasi verbal.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gugatan Hukum Pertama

Ini merupakan kali pertama Pangeran Andrew dialamatkan gugatan atas kasus yang tuduhannya pertama kali menyeruak 10 tahun lalu. Giuffre menuntut kompensasi dan ganti rugi dalam jumlah yang tidak diketahui atas tuduhan tersebut.

Pertanyaan sekarang berputar-putar pada apa yang akan terjadi pada Pangeran Andrew, mengingat ia tidak menikmati kekebalan diplomatik yang sama dengan ibunya. Pejabat Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengatakan mereka tidak berusaha mengekstradisi Andrew, dan ini mungkin tidak berlaku untuk kasus Giuffre karena merupakan gugatan perdata, bukan tuntutan pidana.

Sebelum ini, ia telah mundur dari kehidupan publik pada 2019 setelah wawancaranya dengan BBC dipublikasi dengan ia mengaku "tidak ingat" bertemu Giuffre. Juga, memberi alibi berada di pesta ulang tahun Pizza Express di waktu yang dituduhkan.

Namun, gugatan itu kemungkinan berarti ia tidak akan pernah kembali ke tugas publik, bahkan jika dinyatakan tidak bersalah.

3 dari 4 halaman

Ancaman Kehilangan Gelar "Yang Mulia"

Bangsawan Inggris, termasuk Pangeran Charles, dikatakan khawatir persahabatan Pangeran Andrew dengan Epstein "telah menyebabkan kerusakan terlalu besar pada monarki dan tidak ada jalan kembali."

Gelar militernya, termasuk Kolonel Pengawal Grenadier, Wakil Laksamana di Angkatan Laut, dan Panglima Tertinggi Armada Udara Angkatan Laut, kemungkinan harus dicabut dan didistribusikan kembali, kata sumber senior kerajaan.

Seorang anggota senior Angkatan Laut Inggris mengatakan pada Telegraph, "Sekarang saatnya ia memberi tahu organisasi terkait di militer, karena tuduhan yang terus berlanjut dan sampai namanya dibersihkan atau sebaliknya, ia akan mundur agar tidak mempermalukan negara."

Seorang sumber kerajaan menyambung, Pangeran Andrew bahkan dapat dicopot dari status "Yang Mulia." Nigel Cawthorne, penulis Prince Andrew: Epstein, Maxwell and the Palace, mengatakan pada Newsweek, "Ada terlalu banyak pertanyaan hukum seputar Duke dan semakin diragukan bahwa ia dapat mempertahankan status HRH-nya."

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.