Sukses

Ramai-Ramai Dorong Pemberdayaan Brand Lokal dan UMKM

Inisiasi pemberdayaan brand lokal dan UMKM ini mulai dari wadah promosi, mengandalkan diskon, sampai pelatihan untuk mengembangkan bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Pemberdayaan brand lokal dan UMKM jadi kian penting untuk sama-sama bertahan di tengah badai pandemi COVID-19. Upayanya tidak datang dari hanya satu pihak, pun solusi yang ditawarkan untuk memajukan para pengusaha lokal.

Social Bella, misalnya. Dalam keterangannya pada Liputan6.com, baru-baru ini, beauty-tech ini meluncurkan kampanye "Love Local." Inisiasi ini membuat lebih dari 50 brand lokal dapat berpromosi secara gratis di semua kanal pemasaran online dalam ekosistem kecantikannya.

Dukungan dalam kampanye yang berlangsung dari 30 Juli hingga 29 Agustus 2021 ini di antaranya spotlight penempatan produk brand lokal di halaman depan Sociolla, baik laman, aplikasi SOCO, maupun newsletter; iklan di media dengan memanfaatkan SOCO Beauty Network dan jaringan influencer; serta ulasan mendalam mengenai produk brand lokal dalam artikel kecantikan melalui Beauty Journal.

Co-founder, sekaligus CMO Social Bella Chrisanti Indiana mengatakan, "Dalam tiga tahun terakhir, kami melihat brand kecantikan lokal tumbuh dengan cukup progresif dan kian digemari beauty enthusiast di Indonesia. Ragam inovasi produk yang sesuai karakter pecinta kecantikan tanah air dan kisaran harga bersaing jadi faktor pendorong yang semakin mengukuhkan eksistensi brand kecantikan lokal."

Gagasan serupa juga datang dari ShopeePay. Pihaknya telah meluncurkan kampanye ShopeePay 17.8 Semangat UMKM Lokal untuk meningkatkann transaksi UMKM Indonesia di bulan kemerdekaan Indonesia. Berlangsung pada 9--17 Agustus 2021, kampanye ini memberi promo Flash Sale Rp1, Voucher Cashback 100 persen, dan ShopeeFood Diskon 100 persen.

Dalam keterangan resminya, mereka menjelaskan bahwa promosi ini dapat digunakan di ratusan merchant lokal di berbagai kategori usaha yang relevan dengan kebutuhan masyarakat selama pandemi. Masuk dalam daftarnya adalah makanan dan minuman, kebutuhan sehari-hari, produk maupun layanan kesehatan, investasi dan logistik, layanan hiburan, serta layanan pengantaran makanan online.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengapresiasi Perjuangan UMKM

Head of Campaigns and Growth Marketing ShopeePay Cindy Candiawan mengatakan, "Melalui kampanye ini, kami mengajak masyarakat untuk mengapresiasi perjuangan UMKM di masa pandemi. Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, UMKM memiliki semangat tinggi untuk terus berjuang di tengah kesulitan, bukan cuma untuk diri sendiri, tapi Indonesia."

"Semangat tinggi ini bisa dilihat dari jumlah UMKM yang mengadopsi pembayaran digital ShopeePay selama pandemi. Jumlah merchant UMKM ShopeePay tumbuh hingga hampir tiga kali lipat pada Juli 2021 dibanding akhir tahun lalu. Merchant baru di kategori UMKM juga meningkat hingga hampir dua kali lipat di periode yang sama," imbuhnya.

Dukungan untuk menguatkan ekosistem pengusaha lokal juga diberikan PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui Unilever Muslim Centre of Excellence (Unilever MCOE). Mereka memberi penghargaan pada tiga peserta terbaik yang telah mengikuti rangkaian program Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat (Makmur, Sejahtera, Adil, dan Sehat). 

Sebanyak 60 pengusaha muda yang terpilih dari 24 pusat inkubator bisnis perguruan tinggi Muhammadiyah telah mengikuti kegiatan capacity building, networking, serta business and marketing coaching, kata Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability, PT Unilever Indonesia, Tbk., dalam keterangan resminya.

3 dari 4 halaman

Bantuan Dana dan Pendampingan Berkelanjutan

Sepanjang Juni–Juli 2021, program UEB #MudaMaslahat membekali para pengusaha muda dengan 13 sesi workshop dan 16 sesi business and marketing coaching. Setiap sesi menghadirkan pakar dan praktisi, seperti Atras Mafazi dari Indonesian Islamic Youth Economic Forum untuk mengupas mengenai bisnis dan wirausaha syariah dan Prita Ghozie dari ZAP Finance untuk tips pengelolaan keuangan.

Ada juga Muhammad Bijaksana Junerosano dari Waste4Change untuk mempelajari tentang sociopreneurship, serta Muhammad Nur Hakim dari Tokopedia untuk memperdalam seluk-beluk e-commerce. Untuk membantu menyusun dan mempertajam rencana pengembangan usahanya, para pengusaha muda berkonsultasi langsung dengan para mentor yang merupakan pendiri sejumlah usaha lokal. Mereka adalah Gufron Syarif dari HAUS! dan Muhammad Yukka Harlanda dari Brodo.

Sejumlah young leaders dari Unilever Indonesia juga berbagi pengalaman dalam hal strategi marketing dan keberlanjutan, sehingga usaha mereka dapat berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Ketiga peserta terbaiknya, yaitu:

1. Best Business Growth Plan

Indi Dwi Lutfitriani (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Nama usaha: Beribahasa, platform pembelajaran bahasa asing secara daring mempertemukan murid dan tutor dengan waktu fleksibel dan kurikulum sesuai kebutuhan, serta harga terjangkau.

2. Best Marketing Strategy

Handoko Eko Prasstyo (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Nama usaha: Peyek Kupang DJ, bisnis camilan yang memanfaatkan kupang sebagai sumber daya alam melimpah di Kabupaten Sidoarjo yang kaya khasiat untuk kesehatan.

3. Best Social Impact

Muhamad Nur Rajab (ITB Ahmad Dahlan Jakarta)

Nama usaha: Kopi Nineteen, kedai kopi yang tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi kantong pelajar, namun juga menghadirkan sebuah ruang pelatihan dan pengembangan pemuda, serta UMKM di daerah setempat secara gratis. 

"Selain bantuan dana untuk mengembangkan usaha, Unilever Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra strategis lain untuk memberi pendampingan berkelanjutan pada para pemenang dan seluruh peserta," pungkas Nurdiana.

4 dari 4 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.