Sukses

Gerak Agresif Singapura Promosikan Paket Tur Virtual ke Pasar Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum pandemi melanda, Indonesia merupakan pasar kedua terbesar untuk sektor pariwisata Singapura. Kondisi itu berbeda kini, sejak perbatasan ditutup untuk pelancong yang tak punya kepentingan mendesak. Meski begitu, segala upaya dilakukan Singapore Tourism Board (STB) untuk mempertahankan destinasi wisatanya agar tetap menjadi top of mind di sebagian besar orang Indonesia.

Salah satunya mempromosikan beragam tur virtual dengan menggandeng sejumlah agen, lewat acara bertajuk SingapoReimagine: Immersive Virtual Experiences, pada Kamis, 5 Agustus 2021. Direktur Area STB untuk Indonesia Mohamed Firhan mengatakan hal itu merupakan bagian dari persiapan menghidupkan kembali pariwisata setelah pandemi usai.

"Pengalaman secara virtual selain meningkatkan minat wisatawan, juga sebagai pendapatan alternatif bagi operator tur di masa pandemi dan masa depan," kata Firhan.

Ia menyebut produk tur virtual meningkat drastis sejak lockdown diberlakukan. Tingkat pencarian untuk tur virtual meningkat tujuh kali dalam sebulan, selama periode Januari--Maret 2021. Bentuknya beragam, mulai dari tur langsung (live), direkam, maupun penggabungan keduanya.

Durasi yang ditawarkan diset agar tidak terlalu panjang. Konten tur bisa tentang destinasi atau sisi lain dari destinasi tersebut. "Virtual ini bisa kurang menarik atau tidak menjual, tetapi dengan mengadopsi teknologi, hal itu bisa diatasi," kata dia, seraya menyebut AR dan VR sebagai teknologi yang membantu.

STB, kata dia, menyiapkan dua fitur untuk membantu agen travel di Indonesia dalam mempromosikan beragam paket tur virtual Singapura. Kedua fitur itu adalah Tourism Information and Service Hub (TIH) dan Singapore Tourism Analytic Network (STAN). Keduanya bisa diakses secara gratis dan akan segera bisa diakses oleh agen travel di Indonesia.

Fitur pertama bersifat sebagai one stop digital resource. STB menyiapkan foto, video, informasi, dan software yang bisa disinkronkan dengan beragam perangkat, sebagai materi promosi pariwisata. Sementara, STAN merupakan platform data analitis seputar objek wisata yang akan dikunjungi. Pengguna bisa melihat tren, kebutuhan, dan minat dari calon konsumen mereka.

"TIH dan STAN ini bisa dimanfaatkan registered trade account yang bergabung," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dari Tur Budaya hingga Pendidikan

STB menggandeng setidaknya lima operator tur virtual dengan spesialisasi berbeda. Tribe Tour misalnya, menawarkan tur budaya dengan menghadirkan sisi lain dari satu destinasi secara lebih interaktif. Interaksi, kata Law Yack Song, adalah elemen terpenting untuk membuat tur virtual menjadi lebih menarik.

"Kami percaya bagian interaksi ini tak boleh terlewat dalam 45 menit sampai satu jam sesi virtual tur ini," kata dia.

Lain lagi dengan Byron Koh, dari Heartlanders. Perusahaannya bukan sekadar operator tur, tetapi juga institusi pendidikan. Maka, konsep tur virtual yang dihadirkan juga menekankan unsur pendidikan. Ia terutama menargetkan anak yang kini bersekolah daring agar bisa tetap bersentuhan dengan alam tanpa harus langsung turun ke lapangan.

"Virtual itu aman, bagia anak-anak kecil, virtual ini aman. Kami mengadakan tur virtual langsung. Maksudku, ada pemandu yang langsung menyiarkan kondisi di luar ke rumah masing-masing," ujarnya.

Ada pula operator tur yang menyediakan pengalaman wisata kuliner dengan berbeda. Satu operator menawarkan pengalaman mengulik satu tempat kuliner, terutama hawker market, sembari menceritakan pengalaman si penjual. Lainnya, ada yang memadukan pengalaman wisata sambil peserta diajak membuat makanan di rumah masing-masing.

3 dari 4 halaman

Kapan Akan Dibuka?

Sejauh ini, belum ada kepastian tanggal pembukaan perbatasan Singapura untuk wisatawan dari Indonesia. Meski hampir dua per tiga warga sudah divaksinasi pada Agustus nanti, pembukaan perbatasan akan dilakukan secara bertahap dan aman.

"Mengingat situasi Covid, kadang kami bisa mengontrol itu, tetapi kemudian kondisi berubah lagi. Namun, kami berusaha mengelolanya dengan baik," ujar Direktur Eksekutif STB Area Asia Tenggara, John Conceicao.

Ia mengatakan meski kondisi belum memungkin untuk bepergian, wisatawan yang kangen dengan Singapura akan difasilitasi dengan perjalanan virtual. Pihaknya berusaha berinovasi dan mengadopsi teknologi agar meningkatkan kualitas pengalaman saat wisata daring. Di sisi lain, Singapura juga menyiapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat agar wisata nanti bisa berjalan dengan aman dan nyaman bagi wisatawan.

4 dari 4 halaman

Wisata Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.