Sukses

6 Fakta Menarik Jembrana Bali, Tempat Penemuan Kerangka Manusia Prasejarah

6 Fakta Menarik Jembrana Bali, Tempat Penemuan Kerangka Manusia Prasejarah

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Jembrana terletak di provinsi yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata, tepatnya di sebelah barat Provinsi Bali. Kabupaten ini terbagi menjadi lima kecamatan yaitu Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, Kecamatan Mendoyo, dan Kecamatan Pekutan.

Berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah selatan dan Selat Bali di sebelah barat. Luas wilayah Kabupaten Jembrana sekitar 841.800 kilometer persegi atau setara dengan 14,96 persen luas wilayah Pulau Bali.

Pada 2020, jumlah penduduk Kabupaten Jembrana sebanyak 317.064 jiwa dengan penduduk terbanyak yaitu Generasi Z sebanyak 25.94 persen. Kabupaten ini punya banyak tempat wisata menarik dan beragam pilihan aktivitas liburan seru. Jembrana juga memiliki atraksi wisata unik yang bernama Makepung. Ini adalah tournamen balap kerbau yang menggunakan dua kerbau yang dikendalikan satu orang (joki). Tradisi Makepung biasanya di akukan di sekitar kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana.

Selain itu masih banyak hal menarik lainnya dari Jembrana. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Jembrana yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pantai Baluk Rening

Pantai Balik Rening berlokasi di Desa Balik, Kecamatan Negara. Pantai ini termasuk objek wisata yang ramai. Diyakini, Pantai Balik Rening dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti rematik dan asam urat. Terapi yang dilakukan yaitu mandi di pantai atau menimbun badan di dalam pasir.

Ombak di Pantai Baluk Rening ini juga tidak terlalu besar, jadi aman buat wisatawan yang ingin bermain air di pantai ini. Dari Pantai Baluk Rening Anda juga bisa melihat pemandangan dengan latar belakang pegunungan di Jawa Timur.

2. Sejarah Jembrana

Dari perspektif semiotik, asal usul nama Jembrana sendiri berasal dari nama flora dan fauna. Selain itu, nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara yang disebut Jimbar-Wana yang dihuni oleh raja ular.

Dahulu, raja dan pengikut membangun Puri Gede Jembrana pada awal abad ke-16 oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja pertama yang memerintah kraton Puri Gede Agung Jembrana yaitu I Gusti Ngurah Jembrana. Raja yang memerintah memiliki keris pusaka yang bernama Ki Tatas untuk memperbesar kewibawaan kerajaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional Bali Barat digunakan sebagai kawasan pelestarian alam. Taman ini dikenal sebagai tempat perlindungan Jalak Bali putih, spesies endemik pulau dewata. Terletak di bagian barat Pulau Bali, Taman Nasional Bali Barat memiliki luas sebesar 19.002 hektare.

Taman yang dibuat pada 1941 memiliki semenanjung utara yang disebut Prapat Agung dan bentangan pantai terumbu karang lepas pantai serta pulau lepas pantai kecil yang disebut Menjangan.

Selain Jalak Bali, fauna lainnya yang terdapat di Taman Nasional Barat Bali yaitu Banteng Liar, Walet Lumbung, Oriole Tengkuk Hitam, dan Treepie Ekor Raket Hitam.

4. Kesenian Jegog

Kesenian Jegog merupakan salah satu kesenian khas Kabupaten Jembrana. Kesenian ini memanfaatkan bambu untuk menghasilkan suatu irama tertentu.

Kesenian yang diciptakan oleh Kiang Gelinduh, pertama kali berkembang di Banjar Desa Dangin Tukadaya. Tidak hanya musik, kesenian dilengkapi dengan tarian yang dibawakan oleh remaja putri dan remaja putra.

Di Desa Sangkaragung, kesenian Jegog ditampilkan untuk wisatawan setiap hari Minggu dan Kamis di Sanggar Jegog Suar Agung. Wisatawan juga dapat mempelajari kesenian ini.

3 dari 4 halaman

5. Museum Manusia Purba Situs Gilimanuk

Museum ini berada di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Museum ini merupakan satu-satunya museum di Bali yang merupakan situs pemukiman dan kubur (Nekropolis) dari masa prasejarah.

Peninggalan ini sudah ada sejak 1963 berkat adanya penelitian para ahli di Indonesia antara lain Prof DR R Soejono dan Prof DR T Jacub. Penemuan ini menghasilkan penemuan rangka manusia yang diperkirakan telah hidup pada akhir Prasejarah dengan ciri Ras Mongoloid. Selain rangka manusia, ditemukan juga gelang dari kayu dan kerang serta sarkofagus (kubur batu).

6. Makanan Khas Jembrana

Makanan khas Kabupaten Jembrana bernama Lawar Klungah. Lawar klungah merupakan makanan yang terbuat dari campuran daging klungah atau batok kelapa muda yang dilengkapi bumbu Bali.

Hidangan ini biasanya dilengkapi lauk pauk sebagai hidangan pelengkap nasi. Bahan baku utama hidangan ini yaitu kelapa muda yang belum terisi daging. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.