Sukses

Studio Desain di Bandung Membuat Furnitur Ramah Lingkungan dari Puntung Rokok

Produk mereka yang dibuat dari bahan puntung rokok sudah ada di beberapa toko di Bali dan Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini semakin banyak produk-produk yang dibuat dari bahan daur ulang dan lebih ramah lingkungan. Bukan hanya produk luar negeri, produk buatan lokal juga mulai banyak bermunculan. Salah satu produsennya adalah Conture Concrete Lab yang merupakan sebuah studio desain yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Mereka merancang objek dan produk bermaterialkan beton. Mereka membuat beberapa produk furnitur, aksesori, home decoration dan berbagai produk untuk mendukung para arsitek. Dari berbagai bahan yang digunakan, yang termasuk sangat unik adalah puntung rokok.

"Kami memang mengolah limbah puntung rokok untuk dijadikan menjadi produk. Hal ini dilakukan sebagai bentuk bukti pentingnya material value dalam sebuah rancangan desain produk," jelas Febryan Tricahyo dari Conture Concrete Lab, dalam pesan pada Liputan6.com, 30 Juli 2021.

"Kami sudah tidak hanya melihat tampilan desain yang cantik maupun memukau mata kami sebagai desainer, tapi melihat hal lain yang menjadi masalah masyarakat yang mungkin muncul dan tenggelam untuk coba diselesaikan," lanjutnya.

Mereka mencoba berperan sebagai responsible designer. Artinya, tak hanya merancang sebuah produk, tetapi juga turut menyelesaikan masalah bumi dalam ranah yang bisa mereka jangkau. Febryan menambahkan, proses pembuatannya dilakukan bersama Parongpong, diproses dengan mesin tekanan tinggi yang memastikan kehigienisan dari puntung rokok yang telah diolah.

Puntung rokok menggantikan sepenuhnya peran fiber yang selama ini mereka gunakan sebagai reinforcment beton mereka yang menghasilkan tekstur baru yang cantik. Menurut Febryan, target market mereka adalah para arsitek dan orang-orang yang antusias terhadap desain.

Produk mereka sudah ada di beberapa toko di Bali dan Bandung. "Selama ini produk kami banyak digunakan oleh para arsitek untuk keperluan outdoor furniture dalam rancangan proyek rumah, landscape maupun komersial area seperti kafe maupun hotel," terang Febryan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dipamerkan di Paris

Mereka mengungkapkan akan terus berinovasi. Mereka sangat menyadari tentang kemajuan desain yang begitu cepat. "Sustainability jadi salah satu concern yang akan kami bawa untuk mengolah berbagai limbah dari pabrik-pabrik besar yang ada untuk diolah menjadi sebuah penemuan material maupun produk yang memiliki material value," sambungnya.

Tak hanya di dalam negeri, produk-produk dari Conture Concrete Lab juga termasuk dikenal di luar negeri. Saat ini, produk tersebut juga sedang dipamerkan di Merci-Beyond Bali yang digelar di Paris hingga akhir Agustus 2021.

"Di 2019 Conture berkesempatan untuk berpameran di ajang Maison et Objet Paris. Kami juga sempat mengunjungi bersama para Talent desainer Indonesia yang turut berpameran di Maison et Objet," jelas Febryan.

"Dua tahun kemudian kedutaan Indonesia di Paris mengajak Conture untuk mempresentasikan karya kami untuk ikut berpartisipasi Merci-Beyond Bali di Merci Paris. Kami harap ini menjadi salah satu langkah baik untuk bisa mengenalkan Conture di Market Global," tambahnya.

Produk-produk yang dihasilkan Conture Concrete Lab juga bisa dilihat di akun Instagram resmi mereka, @contureconcretelab.

3 dari 4 halaman

Syal dari Kulit Kayu

Selain Conture Concrete Lab, ada juga beberapa produk ramah lingkungan buatan lokal lainnya. Contohnya, syal yang terbuat dari kulit kayu.

Produk ini diluncurkan oleh label fesyen dalam negeri, Cinta Bumi Artisans yang diusung oleh seorang fashion stylish Chitra Subyakto. Mereka meluncurkan syal yang terbuat dari kain kulit kayu.

Kain kulit kayu tersebut dibuat dari kulit pohon yang ditanam di Poso, Sulawesi. Syal Cinta Bumi ini memiliki berbagai macam motif yang dibuat dengan pewarna alami tumbuhan. Syal yang terbuat dari kulit kayu dibanderol dengan harga Rp1,1 juta dan bisa dibeli di akun Instagram resmi milik Cinta Bumi Artisans @cintabumiartisans.

4 dari 4 halaman

Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.