Sukses

Tren Vaksinasi Covid-19 di Destinasi Wisata Meningkat, Siapa Mau Menyusul?

Menparekraf Sandiaga Uno menyambut gembira inisiatif vaccine with a view, yakni vaksinasi di destinasi wisata, mulai diadopsi beberapa pihak.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga destinasi wisata di Yogyakarta diubah menjadi sentra vaksinasi Covid-19 pada Sabtu, 24 Juli 2021. Ketiganya adalah Wunung Giri Séla Kandha (GSK) dan Banyumanik Research Center yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, serta di Twenties Cafe yang berada di Kota Yogyakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Objek wisata pertama dikenal sebagai resort yang menawarkan pemandangan alam Gunungkidul dari ketinggian. Sementara, Banyumanik Research Center merupakan lokasi wisata edukasi yang fokus memperkenalkan budidaya hidroponik. Terakhir, Twenties Cafe merupakan tempat nongkrong warga lokal sebelum pandemi.

Sandiaga menyebut vaksinasi di destinasi wisata itu merupakan suatu inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DIY bersama para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memanfaatkan destinasi wisata menjadi sentra vaksinasi. Ia mengatakan kegiatan tersebut sebagai wujud kolaboraksi.

"Saya hari ini betul-betul bahagia karena vaccine with a view yang menjadi salah satu inovasi di tengah-tengah percepatan kita keluar dari pandemi ini adalah sebuah langkah yang terus akan kita dorong ke depan," kata Sandiaga, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Ia berharap inovasi itu bisa mempercepat pencapaian target tiga juta vaksinasi per hari yang ditetapkan Presiden Joko Widodo. Saat ini, baru sekitar 17,1 juta masyarakat Indonesia yang divaksinasi COVID-19. Sementara, pelaku sektor pariwisata dan ekraf yang divaksinasi Covid-19 masih di bawah lima persen dengan target 95 persen dari 34 pekerja parekraf divaksinasi.

"Jadi, ini masih jauh dari target vaksinasi 180 juta masyarakat Indonesia dan Presiden memberikan target vaksinasi tiga juta orang per hari hingga Oktober mendatang," katanya.

Menparekraf mendorong sentra-sentra ekonomi kreatif dan destinasi wisata mulai mengkonversikan lokasinya menjadi sentra vaksinasi. Dengan meningkatnya jumlah vaksinator dan sentra vaksinasi di berbagai destinasi, Sandiaga berharap semakin banyak pelaku parekraf yang mendapatkan vaksinasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyebar ke Berbagai Daerah

Sebelumnya, Kemenparekraf juga meluncurkan program vaksinasi di enam kampus pariwisata dan tiga kantor badan otorita. Tujuannya untuk mempercepat proses vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan sentra ekonomi kreatif.

Selanjutnya, Kemenparekraf berencana menggandeng PHRI, khususnya di Garut, untuk menghadirkan sentra vaksinasi COVID-19 bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif juga masyarakat. PHRI Garut sebelumnya mengibarkan bendera putih sebagai tanda keprihatinan atas pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan usaha mereka.

Kemenparekraf juga akan menggandeng para pelaku perhotelan di Garut untuk menyediakan akomodasi bagi para tenaga kesehatan. "Mudah-mudahan ini bisa sedikit menggeliatkan sektor perhotelan di Garut, karena tentu saja tenaga kesehatan, baik dari pusat dan daerah, butuh tempat beristirahat," ucap Sandiaga pada Jumat, 23 Juli 2021.

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Henky Manurung, menjelaskan 80 persen relawan yang mengelola sentra vaksinasi di Garut adalah para pekerja hotel dan restoran. "Jadi nantinya mereka bisa mendapatkan sesuatu dari hasil kolaborasi kita dengan perusahaan-perusahaan besar dan para pelaku usaha untuk membantu Garut," ujar Henky.

3 dari 4 halaman

Jangan Pilih-Pilih Vaksin

Menparekraf mengajak seluruh masyarakat dan pelaku parekraf untuk bersama-sama datang ke sentra vaksin terdekat dengan tidak berkerumun serta mengajak keluarga, kolega, hingga teman yang belum divaksinasi.

"Pandemi COVID-19 saat ini menjadi dua polarisasi pertama, pandemi bagi yang belum divaksinasi dan untuk yang sudah divaksinasi pandemi ini tidak terlalu berdampak. Oleh karena itu, kita dorong cakupan vaksinasi kita perluas lagi, sehingga setelah herd immunity tercapai akan terwujudnya harapan baru dan momentum bangkitnya perekonomian kita yang ditandai bangkitnya sektor parekraf," katanya.

Menparekraf juga meminta vaksin apapun yang tersedua diterima saja oleh publik sebab rekomendasi bisa berubah sewaktu-waktu. Ia menyebut semua vaksin pada dasarnya aman.

"Jadi tetap jalankan prokes, ambil vaksin segera jangan pilih-pilih merek, tebarkan optimisme dan harapan bagi para nakes yang menjadi garda terdepan tetap semangat," katanya, saat menyaksikan secara virtual proses vaksinasi digelar pada 23-25 Juli 2021 di Sentra Vaksinasi SESKO AU, Jumat, 23 Juli 2021.

4 dari 4 halaman

Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum dan Setelah Vaksinasi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.