Sukses

Cerita Akhir Pekan: Kurangi Dulu Produk Kecantikan yang Tidak Ramah Lingkungan, Daur Ulang Kemudian

Produk kecantikan ramah lingkungan sudah banyak dijual di toko-toko maupun secara online.

Liputan6.com, Jakarta - Menggunakan produk kecantikan merupakan salah satu rutinitas kebanyakan individu, terutama wanita.  Namun kita juga harus memikirkan bagaimana dampak rutinitas kecantikan maupun perawatan tubuh harian kita terhadap lingkungan. Sudah waktunya kita semua menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Cermat dalam memilih produk kecantikan sangatlah penting karena hal-hal seperti kemasan, bahan baku, hingga proses pembuatan bisa berdampak besar bagi lingkungan. Ada tiga langkah utama dalam menerapkan gaya hidup tersebut, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (penggunaan kembali) dan Recycle (daur ulang).

Langkah pertama, yaitu Reduce, kerap dilupakan karena kita lebih fokus pada proses Reuse dan Recycle. Padahal, mengurangi penggunaan produk yang tidak ramah lingkungan jadi langkah pertama dan penting dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, termasuk dalam penggunaan kosmetik dan perawatan tubuh lainnya.

Hal itu juga dilakukan Tyna Kanna Mirdad. Beauty enthusiast berusia 31 tahun ini sudah cukup menggunakan produk kecantikan dan perawatan tubuh yang ramah lingkungan. Tyna mengatakan, sebisa mungkin ia menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, termasuk kosmetik dan perawatan tubuh.

"Aku sudah lama pakai produk skincare yang ramah lingkungan, tentunya yang sesuai dengan jenis kulit aku. Selain itu, aku juga pakai produk deodoran, lotion, dan krim muka yang lebih ramah lingkungan. Sebisa mungkin aku lebih pilih produk yang ramah lingkungan," terangnya pada Liputan6.com, Jumat, 23 Juli 2021.

"Kalau untuk skincare misalnya, aku pakai produk dari bahan-bahan alami, yang natural, kulit aku juga terasa lebih natural. Selain itu, bahannya juga tidak berasal dari hewan dan dalam proses produksinya tidak melakukan uji coba terhadap hewan. Selain itu, kemasannya juga bisa didaur ulang," tambahnya.

Untuk membeli produk-produk tersebut, menurut Tyna, tidak terlalu sulit, karena belakangan ini sudah banyak toko-toko yang menjualnya. Konsumen juga makin mudah karena bisa membeli secara online. Ditambah lagi, brand-brand lokal juga sudah mulai banyak menjual produk yang lebih ramah lingkungan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dianggap Lebih Mahal

Salah satu produk yang digunakan ibu dua anak ini adalah Rose All Day Skincare. Untuk harga, menurut istri dari Kenang Mirdad ini, hampir sama dengan produk kosmetik lainnya sehingga anggapan produk ramah lingkungan dianggap lebih mahal bisa dibilang kurang tepat.

"Soal harga nggak jauh beda. Yang terpenting, cek dulu apa saja kandungan bahannya, seperti produk skincare tentu kita harus pakai yang cocok dengan kulit kita," kata Tyna Kanna Mirdad.

Pendapat tersebut hampir senada dengan Arinda Christi, seorang beauty influencer sekaligus jurnalis. Yang terpenting adalah selalu memilih produk yang sesuai dengan jenis atau tipe kulit.

Bagi Arinda, kalau ada produk yang mengklaim ramah lingkungan atau eco-friendly, itu dianggap sebagai nilai plus. Ia mengungkapkan menggunakan beberapa produk yang ramah lingkungan, tapi ada juga yang tidak membuat klaim tersebut.

3 dari 5 halaman

Produk Lokal

"Kalau saya memakai produk pasta gigi, sabun dan serum wajah yang ramah lingkungan. Ada yang kemasannya bisa dikirim balik ke produsennya untuk didaur ulang. Ada juga yang dibuat dari bahan-bahan alami dan lebih ramah lingkungan," ungkapnya pada Liputan6.com, Sabtut, 24 Juli 2021.

Untuk memperoleh produk-produk tersebut, menurut Arinda sekarang sudah jauh lebih mudah, apalagi sudah banyak yang dijual online. Meski begitu, ia mengakui untuk kebanyakan masih lebih mahal dibandingkan produk-produk yang kurang ramah lingkungan.

"Tapi sekarang sudah banyak produk lokal yang lebih ramah lingkungan seperti Sensatia Botanicals dan Avoskin. Mudah-mudahan semakin banyak lagi dan harganya makin terjangkau," sambung Arinda.

Menurut Ankayama, seorang beauty enthusiast yang juga menggunakan produk kosmetik ramah lingkungan, produk kecantikan dan perawatan tubuh ramah lingkungan bisa disebut juga Eco Friendly Beauty. Dengan menggunakan produk tersebut, kita biasanya akan lebih sadar apa saja yang sudah kita gunakan telah berdampak kepada lingkungan yaitu air, tanah, hewan dan manusia itu sendiri.

4 dari 5 halaman

Membeli Sesuai Kebutuhan

Dikutip dari akun Instagram miliknya pada 22 Juni 2021, Ankayama pun membagikan tips bagaimana cara kita berdampak baik ke lingkungan. Kita disarankan agar terbiasa membeli produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita.

Yang pertama, sadari antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, kulit lagi kering dan butuh pelembap. Kita cukup beli pelembap saja, jangan tergoda membeli yang lain.

Yang kedua, buatlah daftar apa saja produk kecantikan yang akan kita beli. Pikirkan lagi, apakah semua yang ada di dalam list harus kita beli atau tidak. Saat sudah memutuskan untuk membeli, kenali dulu produk tersebut. Hindari bahan-bahan yang mencemari lingkungan dan cruelty free (tidak menguji coba produk terhadap hewan).

Terakhir, pilih kemasan yang sedikit mengandung plastik, seperti alumunium, kaca atau plastik daur ulang. Beberapa produk ramah lingkungan yang disarankan Ankayama antara lain, kapas kain (reusable cotton pad), sabun padat/sabun batangan, dan sampo padat.

5 dari 5 halaman

Sampah Kemasan Produk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.