Sukses

Durasi WFH Makin Panjang, Permintaan Kacamata Anti-Blue Light Meningkat

Paparan blue light makin tinggi seiring dengan tren WFH yang berkembang.

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya intensitas bekerja dari rumah (WFH) ternyata berdampak pada meningkatnya kebutuhan kacamata yang memproteksi mata dari blue light. Hal ini dicetuskan oleh salah satu pendiri brand optik Saturdays.

"Saturdays melihat sebagian besar customer yang ingin meng-upgrade lensanya, terutama mereka yang sering menggunakan HP, laptop, selama masa WFH," kata Rama Suparta, co-founder dari SATURDAYS, kepada Liputan6.com, Senin, 19 Juli 2021.

Ia memahami kebutuhan itu. Ia mengatakan mata yang terekspos paparan layar LED elektronik seringkali merasakan langsung efek pendar dari blue light, seperti penglihatan kabur, kelelahan, dan mata kering.

"Itu mengakibatkan proses bekerja seringkali menjadi tidak nyaman," ujar dia.

Dikutip dari WebMD, Rabu (21/7/2021), blue light memiliki panjang gelombang yang lebih rendah dan energi lebih tinggi dibandingkan spektrum warna lain. Blue light dikatakan bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan, membantu mengingat, meningkatkan mood, dan meningkatkan fokus dan waktu reaksi. Tetapi, paparan blue light berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Paparan blue light di malam hari akan mengganggu ritme sirkadia, atau siklus bangun dan tidur. Pasalnya, sinar biru akan menstimulasi otak Anda, memperlambat atau bahkan menyetop produksi hormon tidur, melatonin. Hal itu akan menyulitkan Anda mendapatkan tidur malam yang berkualitas. Namun, efeknya terhadap kerusakan mata masih memerlukan penelitian lanjutan.

"Melindungi mata dengan kacamata anti-blue light berkualitas tinggi menjadi kian penting saat waktu bekerja di depan layar menjadi semakin panjang akibat WFH, namun menemukan kacamata yang tepat tentunya tak mudah, apalagi jika harus dilakukan secara daring," Rama menambahkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Layanan di Rumah

Untuk itu, Saturday sejak 2020 meluncurkan program Home Try On (HTO). Selain menawarkan layanan mencoba frame di rumah, program itu juga menawarkan layanan pengecekan kondisi mata sampai membantu memilihkan kacamata yang paling sesuai dengan wajah oleh optician.

"Program ini memastikan pelanggan dapat menemukan kacamata terbaik yang dapat mendukung mereka untuk tetap produktif saat bekerja, belajar, dan melakukan aktivitas sehari-hari," ia menerangkan.

Program diluncurkan karena berangkat dari kesadaran bahwa pelanggan tetap menginginkan sensasi seolah berada di toko meski hanya di rumah. Tersedia beragam metode bagi konsumen untuk merasakan layanan tersebut, yakni lewat laman, aplikasi, mencoba di rumah secara langsung, dan melalui chat.

Pelanggan yang ingin memesan layanan di rumah harus mengunduh aplikasi Saturdays Lifestyle terlebih dulu. Pengguna iOS bahkan dapat mencoba frame kacamata secara virtual melalui teknologi Augmented Reality (AR) yang menunjukkan tampilan otentik frame kacamata di wajah pelanggan secara langsung.

"Prioritas utama kami adalah keamanan konsumen kami. Oleh karena itu, kami sangat menjaga protokol kesehatan dengan ketat, seluruh optician kami sudah menerima vaksin, menggunakan APD saat bertugas, dan juga mensterilisasi peralatan yang kami gunakan sebelum dan sesudah penggunaan," ujar Andrew Kandolha, co-founder Saturdays. 

 

3 dari 4 halaman

Jangkauan Layanan

Andrew mengungkapkan optician akan membawakan frame kacamata sesuai permintaan konsumen. Nantinya, mereka bisa memilih langsung bentuk frame agar sesuai dengan bentuk wajah.

Layanan Home Try On bisa diakses di seluruh Indonesia tanpa mengenakan biaya tambahan. Sementara, layanan HTO dengan pengecekan mata baru tersedia di Jabodetabek, Medan, Bali, Surabaya, dan Bandung.

"Kami juga menambahkan bonus kopi bagi pelanggan yang memesan HTO dan tinggal di kawasan Jakarta dan sekitarnya," kata Andrew.

 

4 dari 4 halaman

4 Tips Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.