Sukses

PPKM Darurat Diperpanjang, Sandiaga Uno Batalkan Kunjungan ke Amerika Serikat

Sandiaga Uno sedianya akan berangkat ke Amerika Serikat pada 20 Juli 2021. Ada urusan apa?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membatalkan rencana kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 20 Juli 2021. Ia awalnya hendak menghadiri agenda Spice Up The World yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke masyarakat mancanegara, sekaligus membuka peluang usaha untuk UMKM kuliner.

"Saya memutuskan untuk tidak berangkat, mengingat saat ini di dalam negeri masih dalam situasi pandemi dan PPKM, di mana banyak masyarakat yang membutuhkan sentuhan langsung berupa dukungan dan bantuan," kata Sandi dalam kolom keterangan di Instagramnya pada 18 Juli 2021.

Sebagai pengganti, ia menugaskan anak keduanya, Amyra, yang baru saja menyelesaikan studi di AS, untuk memandu delegasi Indonesia yang akan berangkat. "Saya ingin Amyra ikut serta membantu team @kemenparekraf.ri untuk mengoptimalkan event ini, mempromosikan potensi ekonomi kreatif serta pariwisata Indonesia," sambung dia.

Sandiaga juga meminta agar diaspora Indonesia untuk ikut serta dalam event tersebut. Utamanya dalam membantu memperkenalkan potensi yang dimiliki Indonesia.

Dalam unggahan sang istri, Nurasia Uno, pada 17 Juli 2021, Amyra diketahui baru saja melalui wisudanya dari Parsons School of Design. Nurasia bersama anak bungsunya, Sulaiman, sudah berada di Amerika Serikat sejak awal Juli 2021.

"Sekarang Alhamdulillah melihat kamu berhasil lulus dan di wisuda meneteskan air mata kami, air mata bahagia karena bangga akan apa yang sudah berhasil kamu raih," tulis Nurasia dalam akun Instagram pribadinya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Spice Up The World

Program Spice Up The World sudah dibahas sejak beberapa bulan lalu. Program tersebut bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia ke luar negeri. Selain bumbu dan hidangan, program ini juga mendorong pertumbuhan restoran Indonesia di luar negeri dan mengenalkan kuliner Indonesia.

Program Indonesia Spice Up The World melibatkan beragam kementerian dan kedeputian. Deputi Bidang industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo beberapa waktu lalu mengatakan pada tahun ini, tema yang diangkat berkaitan dengan rempah mengingat Indonesia memiliki warisan jalur rempah Nusantara.

Pagu Anggaran sekitar Rp500 miliar disiapkan untuk UMKM mendunia, khususnya para eksportir yang berkaitan dengan bumbu. "Kita kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor (Indonesia), Komite Pembiayaan Ekspor. Kita sediakan skema national interest account untuk UKM yang akan mendunia, salah satunya tentu kuliner," sambung dia.

3 dari 4 halaman

Andalkan Rendang

Sementara, rendang ditetapkan sebagai produk andalan atau list utama dalam "Indonesia Spice Up The World" atau "Membumbui Dunia". Rendang dinilai paling bisa dijadikan produk makanan dalam kemasan dibandingkan empat kuliner Indonesia lain yang dipromosikan secara luas, yakni soto, gado-gado, sate, dan nasi goreng.

"Kontribusi kuliner bagi PDB nasional terbesar di antara subsektor ekonomi kreatif lainnya, yakni sebesar 27,5 miliar USD dengan 2,2 juta tenaga kerja yang terserap. Namun, sayangnya, masakan-masakan Indonesia yang beraneka ragam dan kaya akan cita rasa ini masih kurang dikenal masyarakat global," tulis Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam akun Instagramnya, Senin, 19 April 2021.

Sebelumnya, pakar kuliner William Wongso dalam sebuah peluncuran Pawon Om Wil, beberapa waktu lalu, mengungkapkan kesulitan Indonesia dalam memopulerkan kuliner di dunia internasional adalah belum ada rasa yang standar dari masing-masing menu. Di sisi lain, sejak dulu rempah-rempah Indonesia merupakan daya tarik bangsa asing untuk datang.

Dengan memperkenalkan bumbu-bumbu, hal itu menjadi langkah awal untuk memfamiliarkan kuliner Indonesia di mata internasional. Selain itu, pemasaran bumbu Indonesia diharapkan memberikan multiplier effect, baik bagi produsen bumbu maupun para petani yang membudidayakan rempah-rempah.

4 dari 4 halaman

Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.