Sukses

Iggy Azalea Dituding Blackfishing di Video Klip Terbaru, Apa Artinya dan Kenapa Orang Melakukannya?

Blackfishing diyakini bukan cara yang benar untuk mengekspresikan rasa solidaritas pada kaum kulit hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi asal Australia Iggy Azalea baru-baru ini ramai dibahas sekaligus dicibir karena single terbarunya yang bertajuk 'I am the Stripclub'. Bukan karena lagunya yang jadi masalah, tapi video klip dari lagu tersebut. Iggy dianggap melakukan balckfishing karena membuat kulitnya terlihat lebih gelap dalam klip itu.

Banyak yang menyoroti tone kulit dari penyanyi berusia 31 tahun tersebut. Meski video klip yang dirilis pada 2 Juli 2021 itu sudah dilihat lebih dari 4,1 juta kali di Youtube, kecaman juga semakin banyak menghampiri Iggy Azalea. Apa sebenarnya arti blackfish atau blackfishing?

Dilansir dari CNN, 8 Juli 2021, istilah blackfishing mulai banyak digunakan sekitar dua tahun lalu di Twitter, menurut jurnalis Wanna Thompson. Hal itu ditandai dengan munculnya foto-foto para selebritas dan influencer berkulit putih yang penampilannya seperti wanita berkulit hitam.

"Blackfishing adalah ketika sejumlah selebritas dan influencer, dengan segala kemampuan mereka tampil sebagai orang kulit hitam. BIsa dengan memggelapkan kulit mereka atau mengenakan tren pakaian dan gaya rambut yang identik dengan wanita orang kulit hitam," terang'Thompson pada CNN.

Blackfishing juga bisa digambarkan sebagai cara marketing seseorang untuk melihat kaum kulit hitam sebagai estetika dan mencoba menjualnya.  Blackfishing diyakini bukan cara yang benar untuk mengekspresikan rasa solidaritas pada kaum kulit hitam.

"Mereka hanya menampilkan apa yang ada di permukaan saja dan lebih sering karena kepentingan komersial. Mereka merasa harus memiliki gaya itu tanpa merasakan pengalaman yang sesungguhnya yang banyak dialami orang kulit hitam seperti kerap mengalami diskriminasi yang masih sering terjadi," ungkap Thompson.

Menurut sejumlah ahli, banyak selebritas dan figur publik melakukan blackfishing karena menurut mereka eksotis dan membuat penampilan mereka lebih menarik. Hal itu juga bisa berdampak, seperti kata Thompson, pada popularitas mereka yang berujung pada kepentingan komersial. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Dilakukan Selebritas

Sementara itu, Iggy Azalea membantah kalau dia melakukan blackfishing di video klip terbarunya itu.  "Warna kulitku masih sama seperti sebelumnya, hanya saja di video itu memakai efek cahaya tertentu yang mengesankan kulitku terlihat lebih gelap," terangnya pada CNN.

Selain Iggy, beberapa selebritas yang tidak berkulit hitam juga kerap dituding melakukan blackfishing, di antaranya Bruno Mars, Kim Kardashian dan Ariana Grande.

Menurut Leslie Bow, seorang profesor studi Asia Amerika di Univeristas Wisconsin, AS, blackfishing seperti penyamaran rasial yang diwujudkan lewat penampilan yang meniru ras kulit hitam dan hal itu dianggap keren atau menarik.

"Mereka yang melakukannya mungkin berpikir itu merupakan penghormatan pada gaya orang kulit hitam. Pada kenyataannya, blackfishing menempatkan gaya tersebut sebagai komoditi. Gaya orang kulit hitam dijadikan sebagai objek dan seperti mengurangi nilai historis mereka. Blackfishing termasuksalah satu bentuk cinta yang rasis," terang Bow.

3 dari 4 halaman

Perampasan Budaya

Sementara menurut Thompson, blackfishing dan cultural appropriation saling berhubungan.  Menurut kamus Cambridge, cultural appropriation berarti tindakan mengambil atau menggunakan hal-hal dari budaya yang selain budaya dari orang itu sendiri, tanpa menunjukkan bahwa dia mengerti atau menghormati budaya tersebut. Banyak juga yang menebutnya sebagai perampasan budaya.

Salah satu contohnya, banyak selebritas berkulit putih mendapat kritikan karena mengubah rambut mereka mereka menjadi seperti gaya rambut orang kulit hitam seperti cornrow dan gimbal.

"Mereka yang melakukan blackfishing sama sekali tidak menghormatibudaya kulit hitam. Mereka mengambilnya begitu saja, dan'membuatnyamenjadi komoditi," ucap Thompson.

"Kita semakin sering melihat hal ini terjadi di media sosial, terutama di TikTok. Saat mereka mengubah penampilan dengan makeup, bedah kosmetik atau melalui editing agar terlihat seperti orang kulit hitam, maka itu lebih dari perampasan kebudayaan, itu adalah blackfishing,” pungkas Thompson.

4 dari 4 halaman

Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.