Sukses

6 Produk Fesyen Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Unik, dari Limbah Anggur sampai Kulit Kayu

Dengan kreativitas dan keterampilan, bahan-bahan tak biasa bisa diolah menjadi produk fesyen ramah lingkungan. Mana yang Anda suka?

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan membangkitkan kesadaran sejumlah pihak untuk ikut menyelamatkan situasi. Salah satu yang berpartisipasi adalah pelaku industri fesyen. Beragam produk fesyen yang diklaim ramah lingkungan tercipta.

Dari merek ternama hingga pemain baru, mereka berlomba-lomba memutar otak agar dampak negatif dari industri fesyen bisa ditekan. Caranya beragam, mulai dari memanfaatkan barang tersisa, mendaur ulang limbah, hingga mengubah proses produksi, tanpa menanggalkan kesan estetis.

Produk yang dihasilkan juga bermacam-macam, mulai dari topi hingga alas kaki. Bagi Anda yang mulai memprioritaskan elemen ramah lingkungan dalam setiap aspek kehidupan, Liputan6.com merangkum enam produk fesyen yang memanfaatkan material unik, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis, 10 Juni 2021.

1. Sepatu dari limbah anggur

Salah satu merek fesyen berkelanjutan Pangia baru-baru ini meluncurkan sepatu kets minimalis yang terbuat dari kulit anggur. Sepatu kets berwarna hitam dan putih tersebut menggunakan limbah kulit anggur yang telah diolah kembali oleh industri anggur Italia.

Bagian sol sepatu kets terbuat dari karet yang telah didaur ulang, sedangkan tali sepatu terbuat dari katun alami dan plastik daur ulang. Sepatu ramah lingkungan dari limbah anggur ini dibanderol dengan harga 245 dolar AS atau Rp3,4 juta per pasang. Bagi yang ingin mendapatkan sepasang sepatu minimalis tersebut dapat dipesan secara daring di laman Pangia.

2. Tas Hermes dari jamur

Hermes, merek fesyen mewah asal Prancis juga ikut meluncurkan koleksi ramah lingkungan mereka. Bekerja sama dengan perusahaan MycoWorks di California, Hermes meluncurkan tas pertama yang terbuat dari miselium atau akar jamur.

Miselium yang jadi bahan dasar tas diproduksi oleh MycoWorks kemudian disamak dan diselesaikan oleh penyamak di Hermes. Agar lebih kuat dan tahan lama, bahan akar jamur disempurnakan dan diolah perajin Hermes yang terampil di workshop mereka. Tas Victoria Hermes dibanderol di pasaran dengan harga 7.000 dolar AS atau Rp78 juta.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Slip on dari serat pohon kayu putih

Sementara, merek sepatu asal San Fransisco, Allbirds memulai debut koleksi ramah lingkungan dengan meluncurkan sepasang sepatu slip on berbahan serat pohon kayu putih. Sepatu Allbirds ini dirajut secara eksklusif sehingga terasa halus seperti sutra. Pada bagian sol sepatu dilapisi dengan minyak biji jarak yang mengeluarkan lebih sedikit karbon daripada busa berbasis minyak bumi.

Slip on berbahan dasar kayu putih ini dibanderol dengan harga 95 dolar AS atau setara dengan Rp1,3 juta. Sepatu Allbirds tersedia dalam berbagai varian warna, mulai dari warna klasik seperti abu-abu, putih, dan biru, hingga sepatu dengan warna edisi terbatas seperti coklat, biru laut, hijau, dan biru langit.

4. Jaket yang terbuat dari bubuk kopi

Coalatree meluncurkan jaket bernama Evolution Hoodie yang memiliki konsep revolusioner dan inovatif dari bahan ramah lingkungan. Jaket unik ini terbuat dari bubuk kopi dan plastik bekas sebagai bahan utamanya.

Proses pembuatan Evolution Hoodie sangat sederhana. Para pekerja mengumpulkan bubuk kopi bekas dari beberapa kafe yang mereka datangi, lalu bubuk kopi dikeringkan dan dihaluskan. Setiap satu jaket terbuat dari tiga cangkir bubuk kopi dan 10 botol plastik. Coalatree sebagai produsen menggalang dana untuk produksi jaket bubuk kopi ini.

Jaket Evoolution Hoodie juga diklaim bisa kering secara cepat dan dilengkapi dengan fitur sinar ultraviolet. Jaket ini tersedia dalam empat warna yang dibanderol dengan harga 62 dolar AS atau setara dengan Rp882 ribu.

 

 

3 dari 4 halaman

5. Hijab unik terbuat dari bambu

Bagi para hijabers yang ingin tampil fashionable namun tetap peduli lingkungan dapat menggunakan produk ramah lingkungan dari Artizara. Desainer dan toko busana muslimah online pertama di Amerika Serikat itu meluncurkan Bamboo Hijabs, yakni hijab berbahan bambu.

Tanaman bambu dapat menyerap sekitar lima kali jumlah karbondioksida, gas rumah kaca utama, dan menghasilkan sekitar 35 persen lebih banyak oksigen. Bamboo Hijabs juga tersedia dalam berbagai tipe untuk acara formal, kasual, atau berolahraga. Selain itu, desain yang ditawarkan Bamboo Hijabs juga sangat estetik dan trendi.

6. Syal dari kulit kayu

Kali ini, produk ramah lingkungan diluncurkan oleh label fesyen dalam negeri. Cinta Bumi Artisans yang diusung oleh seorang fashion stylish Chitra Subyakto meluncurkan syal yang terbuat dari kain kulit kayu.

Kain kulit kayu tersebut dibuat dari kulit pohon yang ditanam di Poso, Sulawesi. Syal Cinta Bumi ini memiliki berbagai macam motif yang dibuat dengan pewarna alami tumbuhan. Syal yang terbuat dari kulit kayu dibanderol dengan harga Rp1,1 juta dan bisa dibeli di akun Instagram resmi milik Cinta Bumi Artisans @cintabumiartisans. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

4 dari 4 halaman

Unsur Wisata Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.