Sukses

Selamat, 2 Anak Badak Jawa Lahir di TN Ujung Kulon dan 1 Elang Jawa di TMII

Baik badak jawa maupun elang jawa sama-sama spesies yang terancam punah dan berstatus sebagai hewan dilindungi oleh negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan kelahiran dua anak badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Peristiwa ini merupakan temuan kelahiran anak badak jawa yang pertama pada 2021.

"Dua anak badak jawa (Rhenoceros sondaicus) kembali terlihat pada kamera video trap di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)," seperti tertulis dalam akun @kementerianlhk, 12 Juni 2021.

Kementerian LHK mengungkapkan kelahiran anak badak Jawa ini menunjukkan keberhasilan kebijakan proteksi penuh terhadap seluruh habitat badak jawa di TNUK. "Proses perkembangbiakan satwa endemik Jawa ini berlangsung secara alami," ujar akun tersebut.

Anak badak Jawa pertama yang berjenis kelamin betina mulai terekam video trap pada 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu. Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada 2017.

Sementara, anak Badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan diperkirakan sudah berusia satu tahun. Sosoknya mulai terekam pada Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari.

"Kementerian LHK mencatat, dengan adanya kelahiran anak badak jawa baru di tahun 2020 dan 2021, maka jumlah badak jawa di TNUK sampai bulan Mei 2021 sebanyak 73 individu, dengan perbandingan ratio jantan 40 individu dan betina 33 individu," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Elang Jawa di TMII

Beda dengan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), di Jakarta lahir seekor burung Elang Jawa, tepatnya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Elang Jawa tersebut kini menjadi penghuni baru di Taman Burung TMII.

"Ada kabar bahagia dari Taman Burung TMII. Satu ekor burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) atau lebih dikenal dengan sebutan "Sang Burung Garuda" telah menetas pada tanggal 29 Mei 2021 dan akan menjadi anggota keluarga baru penghuni Taman Burung TMII," tulis akun @tamanburung.tmii, 2 Juni 2021.

Keberhasilan penangkaran Elang Jawa sangat berharga bagi upaya pelestarian konservasi burung di Indonesia. Saat ini, anakan burung Elang Jawa masih dalam masa perawatan intensif yang diawasi oleh dokter hewan.

 

3 dari 4 halaman

Kembali Mengeram

Ketua Umum Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah mengungkapkan bahwa Elang Jawa sangat langka dan sulit untuk dikembangkan. Elang Jawa merupakan kebanggaan dan simbol dari lambang negara Republik Indonesia.

"Kita lihat tadi induknya sedang bertelur dan kembali mengeram. Insya Allah akan berkembang biak dengan baik," ujar Rahmat dalam video yang diunggah pada 6 Juni 2021.

Elang Jawa merupakan satwa endemik Indonesia. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan burung ini dalam kategori 'terancam' (endangered) dan Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Spesies Terancam (CITES) menggolongkannya ke dalam Appendix 1. Perburuan dan perdagangan ilegal Elang Jawa sangat dilarang.

4 dari 4 halaman

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.