Sukses

Fenomena Anak-Anak Tiongkok Ber-makeup di Usia Dini, Korban Ambisi Orangtua?

Permintaan makeup anak-anak di Tingkok meningkat drastis, naik lebih dari 1.200 persen pada Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Mengmeng, nama bocah perempuan di Tiongkok. Pada usia 8 tahun, ia sudah akrab dengan beragam peralatan makeup. Eye shadow dan lipstik selayaknya buku pelajaran dan mainan sehari-harinya.

Melansir South China Morning Post, Rabu, 9 Juni 2021, siswa sekolah dasar di Shanghai itu berprofesi sebagai model anak paruh waktu. Ia telah muncul di berbagai iklan dan peragaan busana anak-anak sejak masuk TK. Beragam pemotretan dan acara sering mengharuskan Mengmeng menggunakan makeup.

Ibunya, Candice Yang, mengatakan dia suka menumbuhkan rasa estetika pada putrinya. "Anak perempuan pasti harus belajar menghargai kecantikan sejak kecil," katanya.

Keluarga seperti Mengmeng dan ibunya telah berkontribusi pada peningkatan drastis dalam konsumsi produk kosmetik anak-anak di Tiongkok. Tren ini sangat kontras dengan peraturan penampilan siswa di sekolah, seperti sekolah yang memberlakukan pedoman penampilan yang ketat, termasuk standarisasi gaya rambut siswa.

Menurut Kaola, pengecer barang-barang impor, penjualan makeup anak-anak di platformnya naik lebih dari 1.200 persen pada Mei 2020 dari periode yang sama pada 2019. Sementara, total penjualan pada Juli 2020 tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Di beberapa aplikasi media sosial, pencarian untuk "anak-anak yang memakai kosmetik" menghasilkan banyak video anak-anak kecil yang berlatih merias wajah mereka, mencoba memberi diri mereka "tampilan putri" dan semacamnya. Dalam satu video di platform berbagi gaya hidup Xiaohongshu, seorang gadis yang tampaknya berusia sekitar tujuh tahun memberikan tutorial kepada pemirsa tentang cara menerapkan makeup "yang cocok untuk pertunjukan panggung dalam waktu tiga menit".

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Ambisi Orangtua?

 

Chu Zhaohui, seorang peneliti senior di Institut Nasional Ilmu Pendidikan, mengatakan pertumbuhan industri didorong oleh ambisi yang meluas dari pihak orangtua untuk menjadikan anak-anak mereka bintang. "Dalam konteks China, saya pikir ini secara umum adalah hal yang baik. Kami terlalu fokus pada kinerja akademik siswa," kata Chu.

"Ketika platform media sosial berkembang, banyak orang menjadi terkenal melalui streaming langsung. Banyak orangtua mengharapkan hasil yang sama untuk anak-anak mereka; jadi mereka mendandaninya, mengaplikasikan kosmetik dan mempromosikannya secara online," lanjutnya.

Chu mengatakan meningkatnya popularitas kosmetik anak-anak adalah karena meningkatnya keluarga kelas menengah China yang berinvestasi lebih banyak dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti menyanyi dan menari, yang seringkali membutuhkan penggunaan make-up.

"Dalam konteks China, saya pikir ini secara umum adalah hal yang baik. Kita terlalu fokus pada prestasi akademik siswa, jadi ada baiknya ketika mereka dibiarkan melakukan hal lain, untuk diversifikasi," katanya.

"Tetapi juga harus ada garis untuk ini. Jika kita melewati batas ini, tidak hanya menghabiskan terlalu banyak waktu anak tetapi juga menyesatkan mereka untuk terlalu fokus pada penampilan orang," tambahnya.

Itu pula yang dirasakan Liu Xiaoyun, seorang ibu dari dua anak perempuan di Beijing, Tiongkok. Dia tidak melarang putrinya yang berusia 9 dan 4 tahun untuk sesekali bereksperimen dengan kosmetiknya. Alasannya karena ingin melindungi rasa ingin tahu mereka.

"Tapi jujur, saya juga khawatir jika mereka terbiasa dengan kosmetik, mereka akan menilai orang lain berdasarkan penampilan mereka, atau mereka akan menganggap anda cantik hanya setelah anda memakai make-up," katanya.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Jaminan Keamanan Produk

Bagi Yang, ibu Mengmeng, keamanan bahan-bahan kosmetiknya menjadi perhatian yang utama. "Makeup artist untuk peragaan busana anak-anak pada dasarnya menggunakan merek berkualitas baik, tetapi saya juga menemukan bahwa mereka sebagian besar dirancang untuk orang dewasa," katanya.

"Saya tahu itu tidak baik untuk anak-anak. Tapi saya tidak punya pilihan," lanjutnya.

Banyak kosmetik anak-anak dijual sebagai mainan, dan bahan-bahannya tidak dijelaskan pada labelnya. Pemilik Disney Princess, merek paling populer di China, menyebut dirinya sebagai "pembuat mainan" di situs resminya. Guangdong Kailiti Science & Technology Co, yang memiliki serangkaian merek lain seperti Barbie Girl, mengatakan dalam sebuah unggahan di akun WeChat-nya bahwa pameran mainan di Shenzhen, Tiongkok adalah "platform pembelian paling penting di sektor ini".

Di Tiongkok, kosmetik anak-anak didefinisikan sebagai kosmetik untuk anak-anak berusia 12 tahun ke bawah. Puluhan merek dan ribuan produk dalam kategori ini tersedia di platform e-commerce dengan harga yang variatif.

Lu Yao, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Pusat Wanita dan Anak Chengdu, mengatakan dia baru-baru ini menerima beberapa pasien muda yang memiliki reaksi alergi terhadap make up yang dikenakan selama perayaan liburan Hari Anak China, yang jatuh pada 1 Juni 2021.

Ia mengatakan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap bahan berbahaya dalam make up karena penghalang kulit mereka yang belum matang, sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, dan kecenderungan kontaminasi dari tangan ke mulut.

"Oleh karena itu, secara umum, makeup lebih berbahaya bagi anak-anak daripada orang dewasa," ujarnya.

"Namun berdasarkan penelitian yang ada secara global, kami memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa aman bagi seorang anak untuk menggunakan produk berkualitas pada bagian kecil kulit sesekali – kurang dari sebulan sekali," tutupnya. (Jihan Karina Lasena)

4 dari 4 halaman

5 Khasiat Madu untuk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.