Sukses

Menyusul Rendang, Tempe Bakal Jadi Bagian Diplomasi Kuliner Indonesia

Sejauh ini, tempa masih dalam tahap pengusulan pendaftaran ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan budaya takbenda.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan pihaknya akan menjadikan tempe sebagai bagian dari promosi kuliner Indonesia di dunia internasional. Dengan kata lain, tempe bakal jadi bagian diplomasi kuliner Indonesia.

"Rendang sudah duluan, tempe menyusul," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.

Sementara itu, pekerjaan rumah besar terkait pengusulan tempe sebagai warisan budaya takbenda UNESCO adalah suplai bahan baku. Untuk itu, Sandi berjanji akan terus berkoordinasi dengan kementerian maupun lembaga terkait, terutama Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait suplai kedelai.

"Hasil diskusi dengan Kemendag adalah kita akan memastikan, baik dari segi suplai maupun kualitas (tempe) di pasaran," imbuh Sandiaga.

Ia menyebut, proses mendapatkan pengakuan UNESCO butuh beberapa tahapan. Juga, mendukung penuh upaya tersebut, sekaligus mengusulkan untuk membawa tempe dalam setiap kegiatan roadshow promosi pariwisata dan kuliner internasional. Yang terdekat adalah event Dubai Expo 2021 pada Oktober 201.

Selain itu, ia juga mengajak unsur pentahelix, seperti UMKM atau pengusaha tempe, institusi pendidikan, serta teknologi digital dan media untuk membantu memasarkan tempe. "Tempe ini akan menjadi bagian gastrodiplomacy, yakni diplomasi berbasis makanan," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Superfood

Tempe saat ini sudah diakui sebagai warisan budaya nasional. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemdikbud Ristek, Hilmar Farid, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa tempe sudah pernah dibahas dalam sidang tingkat nasional untuk diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda.

Menurut Farid, usulan itu selalu dibuat komunitas pendukung. Nantinya, mereka presentasi di hadapan tim penilai yang terdiri dari para pakar.

Dengan didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda, tempe yang awalnya dianggap makanan kelas dua akan jadi sesuatu yang keren. Apakagi, orang di luar negeri telah banyak yang mengakui tempe sebagai superfood.

"Kita masih harus melakukan edukasi pada masyarakat bahwa kita punya sesuatu yang keren, yang sehari-hari gampang ditemui," ujar pendiri Indonesia Tempe Movement, Wida Winarno.

3 dari 3 halaman

Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.