Sukses

Kemenparekraf Anugerahi Lifetime Achievement kepada Almarhum Didi Kempot

Menurut Kemenparekraf, ada 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, termasuk industri musik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar acara Malam Puncak Lomba Karya Anak Komunitas. Acara ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus mengajak semua komunitas sebagai unsur pentahelik untuk bersinergi dan berkreasi menjadikan musik sebagai daya tarik bagi suatu destinasi.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, lomba bertajuk “Kamu Aku Indonesia” itu berlangsung di kantor Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta Pusat, Senin malam, 24 Mei 2021.

"Meskipun kita sangat beragam dan punya banyak perbedaan, tapi dengan musik yang sangat universal, kita semangat untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa yang cinta dan bangga dengan budayanya," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisa, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara tersebut.

Sandiaga Uno juga berterima kasih kepada para komunitas musik di seluruh Indonesia atas partisipasinya dan semangat tinggi tanpa mengenal lelah pada keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Ia juga menyelamati para pemenang lomba musik tersebut.

"Saya sangat terpukau atas penampilan para finalis yang luar biasa. Ini jadi bukti bahwa kita punya talenta-talenta yang memiliki daya saing di tingkat dunia," sambung Menparekraf.

Ia menambahkan, industri musik memiliki potensi ekonomi serta penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, tidak terkecuali industri musik.

Ada 419 komunitas yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini. Setelah melakui proses penjurian, terpilih lima finalis yang menampilkan karya di acara malam puncak yaitu Kreasi Seni Anak Paser, Linkrafin, Musisi Kulon Progo, Walk on Water (WOW) dan Cendrawasih Team. Linkrafin dari Jember, Jawa Timur, terpilih sebagai pemenang pertama sekaligus menjadi juara favorit.

Salah satu Juri Kehormatan, Melly Goeslaw mengaku sangat terpukau dengan penampilan dari Linkrafin. Menurutnya, penampilan Linkrafin sangat sempurna, mulai dari aransemen vokal, kostum, hingga koreografinya yang sangat terkonsep.

"Mereka ini bisa dibawa keliling dunia, Ini keren banget, tidak ada cacatnya, nyanyinya bagus, aransemen vokalnya bagus, aransemen musiknya apalagi, begitu juga kostum dan koreografernya. Packaging-nya bener-bener terkonsep," terang Melly.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Budaya Jadi Kekuatan

Sementara, Juri Kehormatan Helmi Yahya, mengatakan sebagai penikmat seni yang banyak bermain dengan elemen-elemen musik, karya-karya anak komunitas ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keberanekaragaman budaya.

Aspek penilaian Lomba Karya Musik Anak Komunitas terdiri dari 30 persen dari penilaian seleksi 50 besar, 15 persen likes di media sosial, dan 55 persen ketika malam puncak. Para pemenang Lomba Karya Musik Anak Komunitas mendapatkan hadiah uang tunai dan mendapatkan fasilitasi dari Kemenparekraf.

Dalam acara Malam Puncak Lomba Karya Musik Anak Komunitas juga disampaikan penghargaan life achievement untuk almarhum Didi Kempot. Maestro campursari ini menjelma sebagai sosok penjaga bahasa dan tradisi Jawa melalui seni musik. Ini menjadi bukti bahwa kekayaan budaya memiliki kekuatan dan daya tarik untuk dikenal, tidak hanya lokal tapi juga global.

Penghargaan tersebut diberikan secara simbolik oleh Sandiaga Uno kepada Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, sebagai perwakilan alm. Didi Kempot.

"Didi Kempot adalah panutan yang sangat baik bagi generasi penerus untuk turut serta terlibat dalam pelestarian budaya bangsa yang sangat kaya dan asli. Terima Kasih Didi Kempot, karya besar dan semangatmu menginspirasi semangat budaya di seluruh Indonesia," ucap Sandi.

Gelaran acara ini menerapkan protokol kesehatan CHSE yang ketat dan disiplin. Semua peserta melakukan test kesehatan terlebih dahulu sebelum memasuki venue, wajib memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak aman.

3 dari 3 halaman

Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.