Sukses

Larangan Makan di Tempat Diberlakukan, Sopir Taksi di Singapura Terpaksa Makan di Bagasi Mobil

Larangan makan di tempat di Singapura berlaku per 16 Mei 2021 untuk mencegah meluasnya transmisi Covid-19 di sana.

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Singapura membuat negara itu kembali memberlakukan lockdown. Imbasnya, sejumlah peraturan ketat kembali diterapkan sejak Minggu, 16 Mei 2021, termasuk melarang restoran menerima pengunjung makan di tempat.

Kebijakan itu membuat sopir taksi kesulitan. Mereka harus mencari akal agar tetap bisa makan tanpa melanggar peraturan. Salah satunya makan di bagasi mobil.

Sebuah foto yang menampilkan sopir taksi makan di bagasi mobil kemudian tersebar viral pada 17 Mei 2021. Dilansir AsiaOne, Selasa (18/5/2021), Akun Facebook bernama Beh Chia Lor menyoroti sopir taksi yang duduk di bagasi mobil untuk menyantap makan siangnya.

"Harap luangkan waktu untuk memikirkan pengemudi pekerja keras yang meyediakan transportasi untuk kami. Merekan terkena terpengaruh lagi karena peringatan aturan yang ditingkatkan fase 2," tulis pemilik akun di kolom keterangan unggahan tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, unggahan tersebut sudah mendapat 6.000 like dan dibagikan lebih dari 2.401 kali. Sebagian besar warganet berpendapat sopir taksi tersebut mendapat tempat yang lebih layak untuk menikmati makanannya. Lainnya mempertanyakan mengapa sopir taksi harus makan di tempat tak nyaman seperti itu.

Kejadian tersebut bukan satu-satunya terjadi. Masih ada potret lain yang beredar di media sosial yang menggambarkan para sopir makan di bagasi mobil. Lainnya, harus duduk di pinggir jalan untuk menyantap makan siang.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aturan Pemerintah Singapura

Kementerian Kesehatan Singapura melatang makan dan minum di tempat seperti foodcourt di dalam maupun di luar itu sejak 15 Mei 2021. Restoran hanya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang atau pesanan online.

Sejumlah sopir berharap ada sedikit kelonggaran terkait kebijakan tersebut, misalnya mengizinkan satu orang untuk makan di tempat secara bergantian. Menurut sopir tersebut, hal itu tidak hanya menguntungkan para pengemudi dan juga pekerja lainnya, seperti petugas pengiriman.

Meski begitu, sebenarnya ada lokasi publik lain yang bisa digunakan untuk makan, yakni taman. Hanya saja, mereka juga diminta tetap menjaga jarak aman dan mencegah kerumunan. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

Singapura Masuk Jurang Resesi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.