Sukses

Sederet Isu Sosial dan Politik yang Diboyong ke Panggung Miss Universe 2020

Panggung Miss Universe 2020 juga diwarnai protes atas isu tertentu yang disoroti para kontestan.

Liputan6.com, Jakarta - Panggung Miss Universe 2020 melampaui semata kontes kecantikan saat warna-warni protes akan isu sosial dan politik dilakukan para finalis. Beberapa di antara mereka adalah wakil Singapura, Uruguay, dan Myanmar yang menggunakan pusat perhatian untuk mengungkap pesan tertentu.

Selama segmen kostum nasional dari kompetisi tahunan tersebut, ketiga finalis mengungkap pesan yang menyinggung kebencian anti-Asia, diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ, dan krisis politik yang sedang berlangsung di Myanmar.

Melansir CNN, Senin, 17 Mei 2021, di salah satu momen paling dramatis dalam kontes tersebut, Miss Universe Singapura, Bernadette Belle Ong, berjalan di atas panggung mengenakan pakaian yang terinspirasi warna bendera nasional Singapura sebelum berbalik mengungkap seruan untuk "Hentikan Kebencian Asia."

Sedangkan Miss Universe Uruguay, Lola de los Santos, menunjukkan dukungannya pada komunitas LGBTQ dengan balutan busana pelangi dan rok bertuliskan, "Tidak ada lagi kebencian, kekerasan, penolakan, diskriminasi."

Sementara, alih-alih menggunakan kostum untuk menyampaikan pesannya, Miss Universe Myanmar, Thuzar Wint Lwin, malah membuka sebuah gulungan kecil. Naik ke atas panggung dengan pakaian manik-manik dan sulaman yang rumit, ia membungkuk pada penonton sebelum mengungkap seruan untuk "berdoa" bagi negaranya.

Ini bukan pertama kalinya Wint Lwin menyatakan solidaritas dengan pengunjuk rasa yang menentang junta militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021. Dengan kekerasan yang meletus di seluruh negeri, lebih dari 700 demonstran telah tewas dan ribuan lainnya ditangkap, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Pada Maret lalu, ratu kecantikan itu menggunakan Instagram-nya untuk menyebut para demonstran sebagai "pahlawan yang mengorbankan hidup mereka dalam perjuangan membebaskan rakyat," setelah sebelumnya menuduh militer Myanmar melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Kostum nasional wakil Myanmar ini kemudian ditetapkan jadi yang terbaik dan diumumkan dalam Grand Final Miss Universe 2020, Minggu malam, 16 Mei 2021, waktu Florida, Amerika Serikat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telah Vokal dalam Narasi yang Konsisten

Selaras dengan Wint Lwin, De los Santos, yang memasangkan pakaian pelangi dengan mahkota bunga dan sepatu bot hitam, telah lama jadi pendukung vokal untuk hak-hak LGBTQ. Selain kerap mengunggah pesan solidaritas di media sosial, ia pernah jadi juri di Miss Trans Star Uruguay, kontes kecantikan untuk wanita transgender.

Sementara itu, wakil Meksiko, Andrea Meza, telah menerima mahkota Miss Universe 2020. Ia mantap mengungguli para pesaingnya di Top 5, yakni Miss Universe Brasil Julia Gama, Miss Universe Peru Janick Maceta, Miss Universe India Adline Castelino, dan Miss Universe Republik Dominika Kimberly Jimenez.

Lebih lanjut dijabarkan Dominika Kimberly Jimenez (Republik Dominika) sebagai Runner-Up keempat, Runner-Up ketiga Adline Castelino (India), Runner-Up kedua Janick Maceta (Peru), Runnerp-Up pertama Julia Gama (Brazil), dan Andrea Meza (Meksiko) sebagai Miss Universe 2020.

3 dari 3 halaman

Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.