Sukses

Metode Genteng Hijau, Menghemat Biaya AC di Rumah Sekaligus Ramah Lingkungan

Bagaimana metode genteng hijau itu bisa sampai menghemat biaya listrik untuk AC di rumah?

Liputan6.com, Jakarta - Tanaman adalah satu barrier alami yang bisa membantu mengademkan suasana di dalam rumah. Tapi, keberadaan lahan yang makin terbatas membuat orang kesulitan menanami rumahnya dengan beragam tumbuhan.

Ujung-ujungnya, orang bergantung pada sistem pendingin suhu buatan alias AC. Penggunaan AC secara rutin tak hanya meningkatkan pengeluaran biaya listrik bulanan, tetapi juga bisa berdampak pada berlubangnya lapisan ozon di atmosfer akibat tingginya produksi CFC.

Sejumlah solusi pun diciptakan agar aktivitas manusia bisa lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan genteng rumah untuk menanam tanaman. Susunan genteng dimiringkan agar memudahkan air mengalir dan tidak menggenang di tanaman. Metode itu disebut genteng hijau.

Di Indonesia, metode menanam di genteng masih jarang dilakukan. Namun di luar negeri, konsep itu sudah banyak diterapkan di rumah-rumah warga. Dilansir dari Elemental.Green, Rabu, 5 Mei 2021, metode genteng hijau yang dipasang dengan benar bisa membuat umur genteng tersebut dua kali lipat lebih lama dibandingkan genteng yang dipasang secara tradisional.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Research Council of Canada menunjukkan bahwa pada musim panas, atap hijau akan mengurangi udara panas sekitar 70-90 persen sehingga mengurangi penggunaan AC. Tanaman yang hidup di atap hijau, terutama memiliki daun dan bunga, dapat menangkap polusi udara dan menyaring gas beracun dari udara.

Faktor efesiensi energi dari genteng hijau juga mengurangi kebutuhan energi, sehingga mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer. Atap hijau juga bisa menahan 70-90 persen curah hujan di musim panas dan 24-40 persen di musim dingin.

Analisis Peck & Co tentang manfaat genteng hijau juga menunjukkan bahwa atap hijau memiliki isolasi kebisingan yang luar biasa, terutama untuk frekuensi rendah. Atap hijau dapat mengurangi penetrasi suara dari luar ruangan sekitar 40-60 desibel. Peningkatan efisiensi berarti meningkatkan nilai rumah. Selain itu, atap hijau menjadi penanda gerakan bangunan hijau yang sedang populer.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jenis Tanaman yang Bisa Dimanfaatkan

Salah satu jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan metode ini adalah tanaman sedum. Tanaman sedum memiliki sekitar 600 spesies yang banyak ditemukan di belahan bumi utara, lalu meluas ke belahan bumi selatan di Afrika dan Amerika Serikat.

Spesies Sedum Eropa yang terkenal adalah Sedum acre, Sedum album, Sedum dasyphyllum, Sedum reflexum (juga dikenal sebagai Sedum rupestre), dan Sedum hispanicum. Tanaman ini biasanya tumbuh merambat atau bahkan menjadi semak, serta memiliki bunga dengan lima kelopak. Pemilihan jenis tanaman ini lantaran sifatnya yang mudah tumbuh, akarnya yang dangkal, dan tahan terhadap panas matahari yang berlebih.

Pilih genteng yang memiliki berat yang sama dengan genteng biasa, serta memiliki tempat untuk menyimpan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam. Campurkan tanah dengan pupuk agar tanaman berkembang lebih maksimal, lalu tanam bibit tanaman yang diinginkan. Setelah tanaman berkembang dengan baik, susun genteng yang telah berisi tanaman seperti menyusun genteng pada umumnya.

Konsep genteng ramah lingkungan ini memiliki banyak kelebihan, namun harus memperhatikan proses pemasangan serta perawatannya. Proses pemasangan harus benar serta memastikan bahwa air hujan hasil resapan tanah tidak masuk ke bagian dalam rumah. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

3 dari 3 halaman

Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.