Sukses

Nyala Optimisme di Balik 20 Karya Label Lokal di Modest Fashion Founders Fund 2021

Modest Fashion Founders Fund 2021 diharapkan dapat melahirkan creativepreneur di industri modest fashion.

Liputan6.com, Jakarta - Semangat menggerakkan modest fashion Tanah Air terus berkobar dan digencarkan. Satu di antaranya melalui Modest Fashion Founders Fund (ModestFFFund) 2021 yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama #MARKAMARIE.

Final Modest Fashion Founders Fund 2021 sendiri memamerkan 20 karya dari label lokal yang telah lolos dari masa penjurian. Gelaran ini diselenggarakan secara hybrid di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu sore (5/5/2021).

Ke-20 label lokal yang terpilih dalam final ModestFFFund, terdiri atas Tatuis, Sylvie Romy, Yumnasa, Kakha Series, Ederra Indonesia, Khanaan Shamlan, Estetik Batik, Celosia Etnik, Ritz Syari, Afsheen Syadza, Ranuni, Markonah, Hia Everywear, Zly & Bellichi, My Daily Hijab, GKarawo, Ozzy Batik, Wiranti Kurnia, Jawade dan Dama Kara.

ModestFFFund turut dihadiri pula oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi sang istri, Nur Asia Uno serta Wakil Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

Sandiaga Uno, Nur Asia, hingga Angela Tanoesoedibjo turut memeragakan busana label lokal yang terpilih di panggung ModestFFFund. Sandi tampil dalam balutan baju koko dengan sentuhan sulam Karawo dari GKarawo Gorontalo. Sedangkan Nur Asia dan Angela mengenakan busana karya dari Wiranti Kurnia.

Sandiaga menyampaikan, acara ini menjadi salah satu upaya untuk mencetak para creativepreneur yang dapat membuka lapangan kerja. Mengingat di akhir Bulan Ramadan permintaan akan fesyen meningkat dan ModestFFFund jadi wadah untuk promosi.

"Kita harapkan dengan kegiatan ini, ekonomi kita kembali pulih dan kita bisa menjadi episentrum, kiblat modest fashion di dunia di 2024 kita jadi produsen produk halal terbesar," kata Sandiaga Uno saat acara berlangsung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penilaian

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo menyebut, acara ini jadi kali kedua digelar dan berlangsung secara hybrid, baik dari proses penjurian hingga mentoring yang dilakukan secara offline dan online.

"Konsepnya pitching forum, kita ingin mempertemukan para talenta kreatif kita terutama di modest fashion dengan calon-calon investor agar mereka bisa scaleup dan berkembang kemudian mengglobal," kata Fadjar pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, dikatakan Fadjar, pihaknya menerima proposal dari para creativepreneur yang dikurasi terlebih dahulu. Pada masa mentoring, mereka dibekali dengan basic desain, storytelling dan pengelolaan keuangan.

"Terakhir pitching di depan para juri dan investor. Alhamdulillah, kami menerima banyak surat peminatan ketertarikan dari para investor. Nanti ke depan kita akan dampingi dan fasilitasi sampai terjadi deal-nya," tambahnya.

Bukan tanpa alasan hingga akhirnya Kemenparekraf memilih ke-20 karya label lokal ini. Penilaian sendiri merujuk pada aspek social impact, profitabilitas atau dari sisi business feasibility.

"Ini bukan sebuah kompetisi desain tapi bagaimana desain yang bagus bisa melahirkan bisnis yang bagus, itu yang jadi aspek penilaian kita," ungkap Fadjar.

Social impact juga menjadi salah satu kunci penting yang disoroti Sandiaga. "Kalau dilihat dari social impact itu dari lapangan pekerjaan dan juga ada ekonomi masyarakat yang tersentuh," kata Sandi.

"Jadi aspek pemberdayaan itu juga kita lihat karena di tengah pandemi dan kesulitan ekonomi, saya yakin, acara-acara seperti ini akan membangkitkan semangat dan memicu kepulihan ekonomi kita," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.