Sukses

Prancis Jadi Negara Pertama di Eropa yang Rilis Digital Health Pass

Liputan6.com, Jakarta - Sederet inovasi kebijakan perjalanan diterapkan di berbagai belahan dunia guna mencegah transmisi Covid-19. Sebut saja Prancis, yang mulai menguji digital health pass atau kartu kesehatan digital di pekan ini.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, Kamis (22/4/2021), langkah ini menjadikan Prancis negara di Eropa pertama yang menguji konsep yang tengah jadi perbincangan dan bertujuan memulai kembali perjalanan internasional.

Untuk memulai, health pass tengah diujicobakan pada penerbangan ke Corsica, wilayah Prancis di Mediterania, seperti dilaporkan Le Monde. Lalu, terobosan ini diharapkan akan diperluas dengan menyertakan sertifikat vaksinasi pada 29 April 2021.

Pada akhirnya, hal tersebut akan diperluas ke penerbangan internasional lainnya. Bahkan, dapat digunakan untuk hal-hal seperti festival dan konser, namun tidak untuk bar dan restoran.

Izin itu datang ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut ia ingin meringankan pembatasan perjalanan pada perjalanan internasional pada musim panas, termasuk untuk orang Amerika yang divaksinasi.

Macron menyampaikan kepada CBS "Face the Nation" pada Minggu lalu bahwa rencananya adalah untuk "secara progresif mencabut pembatasan."

Nantinya, siapapun yang mendapatkan tes Covid-19 di Prancis akan menerima pesan teks atau email dengan akses ke dokumen online bersertifikasi negara yang dapat dicetak atau disimpan di aplikasi TousAntiCovid, demikian dilaporkan The Guardian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Uji Coba

Minggu depan, hal yang sama berlaku untuk mereka yang divaksinasi. Aplikasi kemudian akan menghasilkan kode QR yang aman. Sekretaris Negara Prancis untuk transisi digital, Cedric O, menyampaikan uji coba ini akan menjadi salah satu bagian dari sistem seluruh Eropa yang "diperkuat, terkonsolidasi, dan terstandarisasi", menurut The Guardian.

Itu terjadi sepekan setelah Didier Reynders, komisaris Eropa untuk keadilan, menyebut ia mengharapkan "sertifikat hijau digital" UE siap digunakan pada 21 Juni. Saat ini, Prancis tetap lokdown, menutup semua toko yang tidak penting dan mengharuskan penduduk untuk tetap berada dalam jarak sekitar enam mil dari rumah mereka.

Prancis tidak sendirian dalam menguji coba digital health pass. Minggu lalu, Denmark mulai menguji izin kesehatannya sendiri, yang disebut Coronapas, untuk akses ke bisnis yang non-esensial, seperti penata rambut. Pada 6 Mei 2021, negara ini berencana untuk memperluasnya dengan memasukkan akses ke restoran, museum, dan bioskop.

Sementara, Belanda tengah menguji sistem yang memungkinkan orang dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19 untuk menghadiri acara langsung dengan aplikasi CoronaCheck.

3 dari 3 halaman

Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.