Sukses

Kepala BKKBN Ingatkan Pentingnya Kesehatan Reproduksi di Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021

Menurut Kepala BKKBN, menjaga kesehatan reproduksi bukan hanya selama hamil saja, tapi juga sebelum hamil dan bahkan sebelum menikah.

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Liputan6.com menggelar acara Anugerah Perempuan Hebat Indonesia (APH) 2021. Anugerah Perempuan Hebat Indonesia adalah acara tahunan yang digelar sejak 2016 oleh Liputan6.com. Acara tersebut digelar di Hari Kartini 2021 dengan tema "Tetap Hebat di Masa Pandemi".

Acara yang berlangsung pada Rabu (21/4/2021) ini diisi dengan talkshow dan hiburan. Talkshow menghadirkan para perempuan hebat yang tentunya banyak menginspirasi masyarakat Indonesia, di antaranya adalah Andien, Hanin Dhiya, serta GM Irene Sukandar, dengan dipandu Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.

Beragam hal dibahas oleh Hasto Wardoyo kepada para panelis dengan tema yang berbeda-beda. Utamanya, hal yang dibahas adalah isu kesehatan perempuan. Hasto yang juga merupakan tokoh Indonesia Bebas Stunting ini menyoroti kesehaan reproduksi perempuan yang kerap diabaikan.

Menurut Hasto, sekarang ini banyak pasangan yang ingin menikah lebih mementingkan hal-hal yang bersifat seremonial tapi kadang abai pada masalah kesehatan. Karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan sebelum menikah, terutama seputar reproduksi agar nantinya mempunyai keturunan yang sehat.

Hasto juga mengingatkan kalau RA Kartini meninggal di usia muda setelah melahirkan. Saat itu, teknologi maupun pengetahuan tentang reproduksi termasuk proses kelahiran memang belum begitu maju.

"Saya bisa bayangkan, dari pengalaman saya sebagai dokter, waktu itu Kartini mungkin banyak kehilangan darah atau sesak napas atau gangguan kesehatan lainnya karena kondisi tubuhnya yang lemah. Hal itu banyak terjadi di waktu lalu. Kalau sekarang teknologi sudah maju dan juga bisa dilakukan berbagai pencegahan yang dulu belum banyak diketahui," tutur Hasto.

"Menjaga kesehatan reproduksi itu bukan hanya selama hamil saja, tapi juga sebelum hamil dan bahkan sebelum menikah. Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat, seeperti mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin olahraga serta melakukan hal-hal yang positif," sambungnya.

Hasto pun mengapresiasi apa yang sudah dan akan dijalankan Andien dan Hanin Dhiya dalam usaha mereka menjaga kesehatan reproduksi.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asupan Makanan dan Informasi

 "Saya waktu SMA pernah punya tumor payudara, dari situ saya banyak menyelami perbaikan-perbaikan dalam diri yang menunutun saya sampai hari ini. Saya banyak belajar dan bertanya, bagaimana kita bisa saing memperhatikan kesehatan reproduksi," jelas Andien.

Menurut Andien, asupan untuk tubuh menjadi hal yang paling penting untuk kesehatan perempuan. Bukan hanya asupan makanan, tetapi asupan informasi juga sangat penting.

"Kita harus tahu, apa yang kita makan akan berpengaruh pada diri kita. Bukan hanya makanan fisik ya, tapi juga asupan informasi, makanan jiwa, itu berpengaruh. Ibu yang sehat akan melahirkan anak-anak yang sehat, sehingga generasi berikutnya akan sehat. Kalau masyarakat sehat maka negara akan sehat juga," ucap Andien.

Sementara Hanin Dhiya yang belum menikah, sudah menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Selain membiasakan, mengonsumsi makanan sehat ada hal ian yang isa dilakukan, seperti menjauhi hubungan seks bebas.

"Selain menjaga pola makan dan olahraga, istirahat yang cukup juga penting, karena sekarang kaum milenial, seperti saya yang masih mahasiswi, suka begadang dan jarang istirahat karena banyak merasa tugas kuliah, belum lagi suka kumpul bareng teman. Selain itu, harus menghindari seks bebas buat menjaga organ reproduksi sejak dini," tutur Hanin Dhiya.

3 dari 3 halaman

4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.