Sukses

Jangan Pasif, Kebahagiaan Harus Diusahakan

Apakah Anda sudah bahagia hari ini?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak mau bahagia? Tapi, tahukah Anda bila kebahagiaan itu tidak akan muncul begitu saja? Setiap orang harus menemukan cara masing-masing untuk mendapatkan kebahagiaan.

Psikolog klinis Tara de Thouars menerangkan bahwa tubuh manusia tidak didesain untuk bahagia, melainkan bertahan hidup. Maka, tak mengherankan bila manusia lebih sensitif terhadap hal-hal negatif dibanding yang bersifat positif.

"Happy itu enggak muncul otomatis, harus diusahakan dan cari caranya karena tubuh manusia didesain bukan untuk happy tapi survive," katanya dalam acara virtual Wall’s Happy Hour: #BerbagiJadiHappy, Senin (19/4/2021).

Ada dua hal yang bisa dilakukan saat menghadapi situasi tak nyaman, yakni bersedih meratapi nasib atau mencari hal-hal yang membuat hati bahagia. Banyak hal yang bisa dilakukan jika pilihan Anda jatuh pada yang kedua.

Thara merujuk pada penelitian tentang kebahagiaan yang dilansir di Journal of Emotion. Penelitian itu membandingkan empat hal baik sebagai pemberi kebahagiaan dengan poin tertinggi, yakni berbuat baik pada diri sendiri, kepada orang lain, kepada lingkungan, dan mencatat aktivitas keseharian. 

"Yang paling menonjol ternyata kalau berbagi happiness dengan orang lain," ujarnya.

Bentuknya, sambung Thara, tak harus materi, tapi juga bisa bersifat immaterial. Salah satunya adalah menanyakan kabar teman yang sudah lama tidak bertemu.

"Enggak harus materi, bisa beri perhatian. Sekadar telepon, sekadar sharing cerita lucu, tanya apa kabar, pasti orang itu akan happy karena merasa diberi perhatian," kata Thara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Tanya Kabar

Hal tersebut diamini Reza Candika. Penyiar sekaligus kreator konten itu membagikan pengalaman soal bertukar kabar dan mengapreasiasi sahabatnya. Saat itu, ia hanya menyampaikan bahwa sang teman seperti separuh jiwanya. Perkataan tersebut ternyata semakin mencairkan hubungan mereka hingga berlanjut jadi obrolan panjang.

"Sekarang ini mood-nya lagi sama-sama berjuang. Salah satu hal tersederhana adalah untuk make sure kanan kirimu aman enggak, nyaman enggak. Soalnya saya tahu rasanya tiba-tiba dijapri apa kabar," kata Reza.

Ia juga mengingatkan agar tidak gengsi untuk menanyakan kabar lebih dulu. Momen yang baik, sambung dia, bisa diciptakan tanpa harus menunggu orang yang dituju berulang tahun.

"Cari momen sendiri aja," ucapnya.

Sementara itu, Wall's memanfaatkan momen Ramadan untuk berbagi kebahagiaan lewat tiga cara. Pertama adalah membagikan 29 ribu es krim gratis bagi para pejuang penanggulangan Covid-19, baik tenaga medis maupun para tim pendukung, seperti sopir ambulans dan penggali kubur. Untuk pendistribusiannya, mereka bekerja sama dengan BenihBaik.

Kedua adalah meluncurkan paket bingkisan es krim Vienetta. Dikemas di tas khusus dan dilengkapi kartu ucapan, Bernardus Rendita Kusumo, Senior Brand Manager Wall’s, mengatakan, paket tersebut bisa jadi medium untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.

Ketiga adalah lewat berbagi inspirasi di media sosial. "Masyarakat diundang membagikan cerita-cerita baiknya melalui media sosial kami," kata dia.

3 dari 3 halaman

4 Tips Jaga Kesehatan Mental

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.