Sukses

Pabrik di Jepang Ubah Limbah Produksi Minuman Keras Jadi Bioenergi

Kolaborasi publik-swasta memurnikan etanol untuk biofuel dari limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan shochu, sejenis alkohol suling.

Liputan6.com, Jakarta - Inovasi di bidang teknologi terus digencarkan tiada henti. Salah satunya seperti yang dilakukan sebuah pabrik di Jepang yang mengubah limbah produksi minuman keras menjadi bioenergi.

Dilansir dari laman Japan Today, Minggu, 18 April 2021, Anabuki Housing Service Corporation, sebuah perusahaan pengelola kondominium, meresmikan Pabrik Shochu Bioenergy Miyazaki Nichinan di Kota Nichinan, Prefektur Miyazaki pada 7 April 2021.

Sejak 2014, perusahaan ini telah bekerja sama dengan University of Miyazaki dalam kolaborasi publik-swasta untuk memurnikan etanol untuk biofuel dari limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan shochu, sejenis alkohol suling yang terkenal di Prefektur Miyazaki.

Sinergi ini dilakukan untuk memecahkan masalah pengolahan limbah shochu. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa produsen besar telah memasang peralatan di pabrik mereka untuk mengolah limbah cair shochu.

Kemudian, mereka mengubahnya menjadi pakan dan pupuk. Namun banyak perusahaan merasa sulit untuk berinvestasi dalam peralatan tersebut.

Mereka malah meminta kontraktor untuk mengolah limbah cair mereka hampir 10 ribu yen per ton, yang memotong keuntungan mereka. Anabuki Housing Service Corporation bertujuan mengatasi masalah ini dan mempermudah penyulingan shochu untuk memproses limbahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komitmen

Untuk mencapai tujuan ini, mereka mulai mengoperasikan pabrik percontohan pada November 2017. Tujuannya untuk memproduksi etanol untuk biofuel dari limbah cair shochu di lokasi University of Miyazaki.

Kini, mereka telah meresmikan Pabrik Shochu Bioenergy Miyazaki Nichinan. Melalui proyek ini, Anabuki Housing Service Corporation berupaya untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan guna mencapai tujuan SDG 7 (Jadikan energi bersih dan tersedia untuk semua) dan 9 (Ciptakan landasan untuk industri dan inovasi teknologi).

Melalui situs resmi perusahaan ini, mereka berkomitmen untuk terus berupaya mengurangi beban produsen kecil dan menengah dan membangun bisnis lingkungan baru yang ramah lingkungan dan berupaya menyelesaikan masalah untuk menapai SDG. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.